URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224163 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
NYEKAR DAN SESAJEN 
Penulis: Pejuang Islam [ 7/10/2016 ]
 

NYEKAR DAN SESAJEN

Luthfi Bashori.


Dua orang lelaki yang sama-sama memegang ayam hidup itu, ternyata mempunyai keinginan yang serupa. Keduanya akan menyembelih ayamnya masing-masing.

Lelaki pertama itupun mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkannya, lantas mengucapkan Bismillaahir rahmaanir rahiim, dan disembelehlah ayam miliknya. Sedang lelaki kedua juga mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, lantas mengucapkan dengan nama dedemit penunggu gunung Agung, dan disembeleh pula ayam miliknya.

Nah, hasil akhir menunjukkan bahwa ayam milik lelaki pertama hukumnya halal dimakan, sedang ayam milik lelaki kedua adalah haram, padahal sama-sama menyembeleh ayam, namun yang membedakan adalah niatnya atas nama siapa saat melaksanakan penyembelehan itu.

Ilustrasi ini juga dapat dipergunakan untuk memahami perbedaan antara Nyekar Bunga dengan Sesajen Bunga.

�NYEKAR adalah perbuatan menabur bunga di atas kuburan seseorang, dengan niatan berdoa kepada Allah, agar mayit yang ada di dalam kuburan tersebut diampuni oleh Allah dan diringankan siksanya selama bunga sekar masih dalam keadaan segar. Perbuatan ini adalah murni mengikuti perilaku Nabi SAW. (Baca artikel Nyekar Bunga Di Kuburan).

Demikian juga berziarah kubur sendiri adalah amalan sunnah yang sangat penting untuk diamalkan oleh umat Islam. Karena berziarah kubur itu dapat mengingatkan umat tentang akhiratnya. Juga mengingatkan bahwa ada kehidupan lain setelah manusia menyelesaikan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Bahkan kehidupan di alam lain alias di pekuburan ini, ibarat sebuah evaluasi bagi semua perbuatan yang pernah dikerjakan oleh mayit selama menghuni dunia. Apakah dia telah mengerjakan apa yang disyariatkan oleh Allah tatkala menjalani kehidupan dunia, atau dia tidak mengamalkannya.

Jika mayit termasuk orang yang istiqamah menjalankan tugas-tugas syariat Islam, maka ia akan menempati rumah barunya dengan baik. Namun, bilamana dia meninggalkan syariat dalam menjalani kehidupannya, maka siksa kubur pun telah menanti dirinya.

Nah, di sinilah salah satu letak pentingnya amalan nyekar bunga, di atas kuburannya mayit yang diharapkan kebaikannya dan diringankan siksanya. Terlebih dewasa ini, yang mana dunia kemaksiatan sangat merajalela menyeruak di kalangan umat Islam. Baik maksiat mata, lisan, telinga, tangan, perut, kaki, hati, bahkan alat kelaminpun rawan terserang kemasiatan.

Contoh maksiat mata, dapat terjadi pada setiap saat, jika si pemiliknya rajin melihat acara TV yang tidak Islami. Belum lagi telinga yang mendengar gosip infotaiment, yang jelas-jelas haram hukumnya, karena pemirsa infotaiment itu termasuk pro namimah. Belum lagi dengan tayangan kemaksiatan lainnya yang masih banyak tentunya jika dirinci satu per satu.

Melihat realita semacam ini, umat Islam patut bersyukur karena Nabi SAW masih mengajarkan sunnah nyekar, demi meringankan siksa mayit yang telah meninggal. Karena, kemungkinan besar mayit di jaman sekarang ini telah banyak melakukan kemaksiatan mata, telinga, lisan, hati, dan sebagainya .

Jadi jelaslah, bahwa ibadah nyekar adalah mengikuti sunnah Nabi SAW demi peringanan siksa bagi saudara, sanak famili, handai taulan, tetangga, dan orang-orang yang dicintai. Perilaku nyekar ini sangat berbeda dengan perilaku sesajen.

Apa itu sesajen ?

SESAJEN adalah seseorang yang memberi sesaji berupa makanan, minuman, bunga, hewan, uang, dll, dengan keyakinan bahwa pada tempat yang dituju dan diberi sesaji itu terdapat penunggu dari kalangan makhluq halus.

Adapun tujuannya, agar makhluq dari bangsa jin itu dapat memberi manfaat bagi dirinya. Perbuatan ini adalah syirik dan menyekutukan Allah.

Seperti juga yang terjadi, ada seseorang yang mendaftarkan diri menjadi caleg/cabup/cagub/capres, kemudian datang ke tempat angker, adakalanya ke rumah angker, kuburan angker, pepohonan angker, atau tempat mana saja yang diyakini ada makhluq penunggunya, dengan tujuan agar pencalonan dirinya dapat lolos.

Demikianlah lantas dia menyajikan sesajen yang sudah disiapkan. Terkadang ada jampi-jampi khusus, atau ada juga yang memamfaatkan tenaga gaet dari kalangan paranormal alias dukun. Perilaku sesaji semacam ini sebenarnya adalah kata lain dari penghambaan diri kepada makhluq halus.

Tujuannya juga bermacam-macam, adakalanya mencari jodoh, mencari kekayaan jalur pintas, naik pangkat, bahkan dalam menghadapi bencana alam pun terkadang dilakukan upacara lempar sesajen. Nah, perbuatan ini jelas-jelas haram dan keluar dari ajaran syariat Islam.

Adapun yang termsuk diperbolehkan oleh syariat adalah pergi nyekar ke tempat kuburan para nabiyyin, shiddiqin, syuhadaak, dan shalihiin, bahkan nyekar seperti ini termasuk amalan sunnah Nabi. (Baca : Perlukah Mengunjungi Tempat Islam Bersejarah?)

Kemudia di tempat nyekar itu dia berdoa kepada Allah agar berkenan mengampuni si mayit dan sekaligus berdoa kepada Allah agar berkenan mengabulkan hajat pribadinya.

Karena di tempat maqam kuburan orang-orang yang terhormat itu, seringkali Allah menurunkan rahmat-Nya. Perlu diingat bahwa kehormatan suatu tempat seringkali disebabkan oleh kehormatan tokoh yang berada di dalamnya. Seperti juga Allah Allah menurunkan rahmat-Nya di tempat-tempat terhormat lainnya.

Contoh kongkrit, umat Islam diperintahkan berdoa di sekitar ka`bah karena kemuliaan tempatnya, baik itu di multazam, hijir Ismail, makam Ibrahim (tempat berdirinya Nabi Ibrahim), atau di raudhah, mimbar Nabi, dan lain sebagainya. Demikian ini, karena di tempat-tempat terhormat itulah Allah sering menurunkan berkat dan rahamat-Nya kepada orang-orang yang mengunjunginya.

Tentunya juga di makam pekuburan para Nabi yang masih lestari sampai detik ini, seperti makam pekuburan Nabi Hud dan Nabi Muhammad, serta makam pekuburan Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar dan para shahabat lainnya, dan juga makam pekuburan Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi`i, Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim, serta sederet nama orang-orang shalih yang makam pekuburannya masih lestari hingga kini.

Di samping hukumnya sunnah untuk berziarah ke tempat-tempat tersebut, hendaklah para penziarah berdoa kepada Allah agar dirinya diselamatkan dalam menjalani hidup di dunia maupun di akhirat, dan agar Allah melancarkan segala urusannya baik urusan dunia maupun akhiratnya nanti.

Tentunya umat Islam Indonesia dapat pula menziarahi makam kuburan walisongo dan makam ulama-ulama besar lainnya yang tersebar di wilayah Indonesia, seperti makam kuburan KH. Hasyim Asy`ari, pendiri NU yang berada di Pesantren Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur, Makam kuburan Kiayi Hamid Pasuruan, dan lain sebagainya.

Nabi SAW juga kerap kali menziarahi makam pekuburan para shahabat yang ada di Baqi` Madinah. Seperti juga Nabi SAW menziarahi makam Sayyidina Hamzah bin Abdil Mutthalib, pamanda Beliau SAW (baca Teriakan Pejuang berjudul: Perlukah Mengunjungi Tempat Peninggalan Islam Bersejarah?).

Bahkan suatu saat Sayyidah A`isyah istri tercinta Nabi SAW, bertanya kepada Beliau: Wahai Rasulallah, apa yang aku ucapkan jika aku berziarah ke makam-makam pekuburan? Nabi menjawab : Ucapkanlah Assalaamu `alaa ahlid diyaar minal mukminina wal muslimina wa yarhamullahul mustaqdimiina wal mustakkhirina, wa innaa insyaa Allahu bikum laahiquun (semoga KESELAMATAN tetap tercurah bagi penduduk makam pekuburan ini, dari kalangan kaum mukminin dan muslimin, dan semoga Allah MEMBERI RAHMAT orang-orang yang telah lama menghuni pekuburan dan orang-orang yang baru saja meninggal atau yang akan menyusulnya, dan insyaallah kami pun akan MENYUSUL KALIAN). HR. Muslim.

Coba perhatikan makna yang terkandung dalam hadits yang satu ini, pada kalimat SEMOGA KESELAMATAN, yang berarti doa untuk mayit. Juga pada kalimat SEMOGA ALLAH MEMBERI RAHMAT, yang berarti di makam pekuburan juga Allah sering menurunkan rahmat dan berkat serta kebaikan lainnya.

Apalagi jika makam pekuburan yang diziarahi itu adalah makam pekuburan para Nabiyyin, Shiddiqin, Syuhadak, dan Shalihin.

Sedangkan pada kalimat KAMI AKAN MENYUSUL KALIAN, ternyata orang yang sudah meninggal itu dapat diajak berkomunikasi, sekalipun para penziarah yang masih hidup, tidak dapat mendengar jawaban para mayit yang berada di dalam makam pekuburan, namun justru para mayit itulah yang dapat mendengarkan pembicaraan orang yang berziarah.

Karena tidak masuk akal sama sekali, bilamana Nabi SAW mengetahui jika orang yang sudah mati itu dianggap tidak dapat memahami apapun yang dilakukan oleh para penziarah yang masih hidup, kok malahan Nabi SAW mengajarkan doa dengan siyaqu mukhathabatil mayyit (susunan kata mengajak bicara mayit) : Nahnu bikum laahiquun (KAMI AKAN MENYUSUL KALIAN).

Berarti, Nabi SAW sangat tahu, bahwa para mayit itu dapat mendengar ucapan orang yang masih hidup. Tentunya, semua perbuatan baik yang dikerjakan di sekitar makam pekuburan akan menyenangkan si mayit, karena dapat membawa (menyebabkan turunnya) berkat dan rahmat bagi penduduk pekuburan itu sendiri. Seperti bacaan fatihah, surat Yasin, bacaan Alquran, bacaan tahlil, tahmid, tasbih, istighfar, dan termasuk nyekar bunga tentunya.

Sangat berbeda jika ada oknum masyarakat yang datang ke tempat pekuburan dengan niatan mencari pesugihan/kekayaan, kenaikan pangkat, jodoh, kekebalan, dan lain sebagainya dengan membawa sesajen berupa apa saja termasuk uang, telor, ayam cemani, kemenyan, bunga dan lain sebagainya dengan keyakinan bahwa ada penghuni makhluq halus yang bermarkaz di makam kuburan tersebut.

Keyakinan semacam itu juga sering timbul, karena si pemberi sesajen menganggap bahwa mayit penghuni pekuburan itu dulunya adalah dukun sakti yang mempunyai atau memelihara perewangan/pembantu dari kalangan Jin, atau si mayit dulunya adalah paranormal ulung dan yang semacamnya. Maka dengan kedangkalan ilmu agama serta aqidah si oknum ini, dia pun mendatangi pekuburan tersebut dengan membawa sesajen-sesajen, dan niatannya juga bervariatif. Tentunya ziarah makam kuburan yang semacam inilah yang diharamkan oleh syariat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Ahmad Muahammad Dan'yalin  - Kota: Gresik
Tanggal: 12/5/2009
 
BAGUS 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
So ... pasti !!

Syukran kunjungannya.

2.
Pengirim: abu thoriq  - Kota: banyuasin
Tanggal: 26/5/2009
 
(Sedangkan pada kalimat KAMI AKAN MENYUSUL KALIAN, ternyata orang yang sudah meninggal itu dapat diajak berkomunikasi......)
saya sarankan jangan menafsirkan hadits secara serampangan yang dapat menyesatkan ummat, coba anta sebutkan nama & ucapan sahabat, tabiin, dan tabi'tabiin yang seide denganmu?
Ulama salaf adalah yang aqidah dan manhajnya sama dengan 3 generasi terbaik itu. (al hadits)
bertaubatlah, "Hai orang beriman janganlah kamu lancang kpd Allah dan Rosul" (Qs.49:1) 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Anda ini lucu sekali rupanya, lah wong ada hadits Nabi SAW kok malah minta pendapat salaf thok, jangan keblinger (akrobatik)-lah jadi orang, yang normal-normal saja Buung, biar tidak diketawai orang ; Nih, baca kitab Tahdziibul Aatsaar karangan Imam Thobari Juz 2 hal 210 : Barsabda Nabi SAW : Maa antum bi asma-a limaa aquulu minhum (tidaklah kalian lebih mendengar terhadap apa yang aku sampaikan dibanding mereka Ahli kubur) hal itu sebagai respon Beliau SAW terhadap penbicaraan warga Qaliib : Al-mayyitu ba'da mautihi yasma'u kalaamal ahyaa-i (Orang itu setelah wafatnya maka dapat mendengarkan pembicaraan orang hidup). Sedangkan pada halaman 223 disebutkan : Innal mautaa yasma'uuna kalaamal ahyaa-i wayatakallamuuna wa ya'lamuuna. (Sesungguhnya para mayyit itu mendengarkan pembicaraan orang yang hidup, dan mereka juga berbincang-bincang serta mengetahui pembicaraannya). Terus kurang apalagi dalilnya?). Dzakara man qaala bitashhiihihi haadzihil akhbaar minas salaf (Banyak kalangan salaf yang menyebutkan keshahihan riwayat ini). Naah, makanya belajarlah kitab-kitab mu'tabarah agar pikiran anda tidak sempit dan pribadi anda tidak kuper. Okeey ?

3.
Pengirim: donny  - Kota: bekasi
Tanggal: 29/5/2009
 
baca yaa.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Yaa ... iyaa laah

4.
Pengirim: wiwitsriyitno  - Kota: juwangi
Tanggal: 18/9/2009
 
pejuang islam makasih inponya. nah aku mau nanya bagaimana hukum islam tentanp percaya pada tempat angker.kalau aku jalan itu aku selalu tidak peduli tempat itu angker atau tidak.hingga temanku menasehati ada jalan lain kok malah milih jalan yang aneh.kalau milih jalan biasanya itu aku gak suka,karna aku gak suka keramaian. tolong jawabannya ke emailku di wiwitsriyitno@gmail.com aku tunggu supaya gak salah penjelasan tentang tempat angker.makasih 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tempat angker menurut masyarakat, adalah tempat bersemayam makhluq halus/hantu yang menurut bahasa agama adalah bangsa jin. Alam itu memang nyata adanya, bahkan dalam Alquran terdapat surat Jin. Karena bangsa jin ini sering iseng mengganggu manusia, maka tempat bersemayamnya Jin dinamakan oleh masyarakat sebagai tempat angker.

5.
Pengirim: M.Hizbul Islam Al-Asy'ary  - Kota: Bekasi
Tanggal: 22/10/2009
 
Assalamu alaikum,..Afwan saya tidak bermaksud menggurui atau berdebat, saya hanya ingin sedikit mengusulkan tlg sampaikan komentar atau dakwah anda semua dgn penyampaian yg santun. jangalah saling menghujat atau menjelekan satu sama lain.. memberikan ilmu silahkan akan tetapi diusahakan jangan sampai menjatuhkan atau menyakiti..bukankan lebih indah bila kebenaran itu di sampaikan dengan lemah lembut? singkatnya juga kritik oto kritik boleh saja asalkan sampaikan dgn cara yg baik bkn dgn emosi belaka...syukron wassalamu a'laikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Artikel yang kami posting adalah sesuai dengan isi ayat Alquran dan hadits. Adapun kelompok Wahhabi/Salafi yang merasa 'tertelanjangi' dengan artikel kami merespon dengan emosi, maka kamipun tersenyum-senyum untuknya. Karena di hadapan masyarakat, kelompok Wahhabi itu justru mengata-ngatai para penziarah kubur dengan tuduhan musyrik, bid'ah, sesat dan sebagainya, padahal kelompok Wahhabi belum mendalami ayat maupun hadits tentang anjuran ziarah kubur dan nyekar bunga di kuburan. Bagaimana kalau anda mengirim artikel yang sesuai dengan maksud anda, agar kelompok Wahhabi sadar atas kersalahan mereka, sesuai dengan metode yang anda inginkan? Nanti kami posting di situs kami.

6.
Pengirim: imam mahmudi  - Kota: ntb
Tanggal: 21/12/2009
 
apa iya nabi SAW mengajarkan tabur bunga seperti layaknya orang hindu, masyaalloh...., antum harus tobat dari semua ini akhi...? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Memang susah memberikan pemahaman agama kepada kalangan awam yang tingkat IQ nya bervariasi, termasuk memahamkan anda dengan artikel yang sangat gamblang, dengan komentar pengunjung yang juga sangat mudah dimengerti, tetapi anda tidak dapat memahaminya secara ilmiyah. Anda termasuk yang digambarkan dalam artikel kami 'Anzun walau thaarat (cengkal bin bandel)

7.
Pengirim: mulyono  - Kota: lamongan
Tanggal: 16/1/2013
 
mohon dijelaskan apakah benar arwah mayit pulang ke rumah (keluarganya) pada 7 hari pertama,hari ke 40 ,100, 1000? sehingga perlu diadakan tahlilan ?mohon disertai haditsnya, syukron 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tidak ada keterangan dari syariat bahwa arwah orang yang wafat itu akan pulang ke rumahnya. Sedangkan bacaan tahlil itu juga tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan kepulangan arwah itu ke rumahnya, tapi bacaan tahlil ini adalah amalan mengirim doa untuk arwah orang yang telah wafat, karena doa orang yang hidup itu sangat bermanfaat bagi arwah itu di alam kubur.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam