TAHLILAN UNTUK ABUYA ALMALIKI BERDASARKAN HADITS
Luthfi Bashori
Tanggal 15 Ramadhan sembilan tahun silam adalah tepat hari wafatnya Abuya Almaliki, sehingga untuk tahun 1434 H ini adalah haul ke-9 beliau almaghfur lahu. Semoga Allah selalu merahmatinya dan mengampuni segala kesahalahan serta menerima segala kebaikan. Semoga Allah menjadikan kuburannya sebaik-baik tempat berisrirahat dengan penuh cahaya keagungan dan kenyamanan bagi beliau, karena berdekatan dengan makam sang Bunda tercinta, Sayyidah Khadijah RA.
Para santri Ribath Almurtadla sudah berkumpul di aula pada pukul 16.30, mereka bersama-sama mengamalkan hadits Iqra-uu yaasiin alaa mautaakum (bacakanlah surat Yasin untuk mayit kalian) HR. Abu Dawud. Mereka sangat senang dan merasa beruntung, karena pada hari ini dapat melaksanakan Tahlilan untuk Abuya Almaliki dengan mengamalkan Iqra-uu yaasiin alaa Abuya Almaliki.
Namun sebelum mengamalkan Hadits riwayat Imam Abu Dawud ini, kegiatan didahului dengan khataman kitab karangan Abuya Almaliki, yaitu Tahqiqul Aamaal fiimaa yantafi`ul mayyitu minal a`maal yang tela dibaca sejak awwal Ramadhan.
Alhamdulillah, dalam kitab ini diterangkan tentang sunnahnya bertahlilan untuk mayit dengan cara membaca Alquran, seperti pada hadits berikut:
Dari Sy. Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW bersabda: Apabila salah seorang di antara kalian wafat, maka jangan diperlambat penguburannya, tapi antarkan secepatnya ke makam, dan bacakanlah pada bagian kepalanya pembukaan surat Albaqarah dan pada bagian kakinya penutupan surat Albaqarah. (HR. Albaihaqi dan Alhakim).
Alkhallal berkata: Aku mendapat berita dari Abu Ali Alhasan bin Alhaitsam Albazzar guru kami yang tsiqah dan terpercaya, beliau berkata: Aku menyaksikan Imam Ahmad bin Hanbal shalat di belakang kuburan lantas membaca doa di atas kuburan itu.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam pekuburan, lantas membaca surat Yasin, maka para ahli kubur akan diringankan siksaannya pada saat itu, dan akan mendapatkan kebaikan sebanyak orang yang datang berziarah. (HR, Althabarani)
Imam Al-Qurthubi berkata: Para Ulama telah sepakat mengenai sampainya pahala sedekah kepada orang yang telah meninggal dunia. Begitu juga mengenai bacaan al-qur`an, doa dan istighfar, karena semua itu adalah sedekah. Sebagaimana sabda Rasulullah setiap kebaikan adalah sedekah(HR. Bukhari dan Muslim) Nabi r tidak mengkhususkan sedekah itu hanya berupa harta benda saja (namun juga bisa berupa bacaan al-quran, doa, dan istighfar dan lain sebagainya). (Mukhtashar Tadzkirah Al-Qurthubi, 25)
Ibnul Qayyim sendiri berpendapat: Sebaik-baiknya amal yang dihadiahkan kepada mayit adalah memerdekakan budak, sedekah, istigfar, do`a, dan haji. Adapun pahala membaca Al-Qur`an secara suka rela (tanpa mengambil upah) yang dihadiahkan kepada mayit, juga sampai padanya. Sebagaimana pahala puasa dan haji. (Al-Ruh, 142)
Uniknya Ibnu Taimiyah juga berpendapat yang tidak jauh berbeda, sebagaimana diriwayatkan:
Syaikh Ibn Taimiyyah ditanya, tentang orang yang membaca tahlil 70.000 kali dan dihadiahkan kepada mayit, agar diselamatkan oleh Allah dari siksa api neraka, apakah hal itu berdasarkan hadits shahih atau tidak? Dan apabila seseorang membaca tahlil lalu dihadiahkan kepada mayit, apakah pahalanya sampai atau tidak? Syaikh Ibn Taimiyyah menjawab, Apabila seseorang membaca tahlil 70.000 kali baik lebih atau kurang, lalu pahalanya dihadiahkan kepada mayit, maka hal tersebut bermanfaat bagi mayit, dan ini bukan hadits shahih dan bukan hadits dha`if. Wallahu alam. (Majmu Fatawa Ibn Taimiyyah, juz 24, hal. 323).
Wahai tuanku Abuya Almaliki, terimalah hadiah pahala dari shadaqah kami, Nasi Bebek Goreng Spesial untuk berbuka para santri, sekalipun hanya sedikit yang mampu kami lakukan, dan terima pula pahala bacaan Surat Yasin dan kalimat-kalimat thayyibah serta doa-doa yang kami lantunkan tepat pada hari haulmu yang ke 9, kami yakin bahwa segala kemuliaan akan selalu datang menyertai dirimu...Amiin.