BEBEK SPESIAL RAMADHAN UNTUK ABUYA ALMALIKI
Luthfi Bashori
Ada-ada saja para santri Ribath Almurtadla itu, saat penulis ajak bicara dan berembuk. Sebelumnya penulis menerangkan, bahwa hari Rabu besok, penulis akan mengadakan selamatan guna mendoakan Sang Guru Besar, Abuya Sayyid Muhammad Almaliki Alhasani, karena bertepatan hari haul beliau, rahmatullahu `alaihi rahamtal abraar.
Penulis mengatakan bahwa termasuk dari penghormatan seorang murid kepada Syeikhnya setelah beliau wafat, maka hendaklah si murid senantiasa mendoakan beliau, agar Allah meluaskan tempat kuburannya, dan menjadikannya sebagai bagian dari taman sorga.
Sebagaimana hal itu disabdakan oleh Nabi SAW: Alqabru immaa raudhatun min riyaadhil jannah, wa immaa hufratun min hufarin naar (Kuburan itu adakalanya menjadi taman dari taman sorga, dan adakalanya menjadi lobang dari lobang neraka). HR. Tirmidzi).
Sebagai pembelajaran, maka penulis juga menjelaskan kepada para santri bahwa penulis ingin melaksanakan hadits Nabi SAW tentang kesunnahan bershadaqah untuk mayit:
Dari St. Aisyah bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi SAW, kemudian mengatakan: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat padaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar aku bersedekah untuknya. Apakah ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah SAW menjawab: Iya. (HR. Bukhari - Muslim).
Begitu pula hadits dari Sy. Abdullah bin Abbas : Sesungguhnya Ibu dari Sa`ad bin Ubadah meninggal dunia, sedangkan Sa`ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa`ad mengatakan: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya? Nabi SAW menjawab: Iya, bermanfaat...! Kemudian Sa`ad mengatakan pada beliau SAW: Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya. (HR.Bukhari).
PENULIS: Wahai para santri, saat ini Ammy Luthfi (panggilan akrab bagi penulis di pesantren) ingin bersedekah makanan kepada kalian, yang pahalanya Ammy Luthfi hadiahkan khusus untuk Abuya Almaliki.
Coba hitung, berapa jumlah semua orang yang ada di Ribath Almuratdha ini, tanpa kecuali?
SANTRI : Ada 23 orang, ya Ammy...!
PENULIS : Coba kalian berembuk dan usulkan, kira-kira masakan paling favorit bagi para santri ini apa yaa... ? Kalian nggak usah mikir harganya berapa, nanti itu urusan Ammy Luthfi.
Para santri pun sama berbisik yang satu dengan yang lain, kemudian menjawab:
SANTRI : Ya Ammy, kawan-kawan kepingin makan kotak-an dengan menu Nasi Bebek Goreng... gimana yaa Ammy ?
PENULIS: Oh yaa, belinya dimana, dan berapa harga satu kotaknya?
SANTRI: Belinya di Jalan Wijaya ya Ammy, dan harga satu kotak yang spesial itu Rp 18.000,-
PENULIS : Oooh, kalau Ayam Gorengnya berapa yaa ?
SANTRI: Kalau ayam Gorengnya Rp 10.000,- tapi kami kan ingin yang spesial, biar Abuya Almaliki ikut senang kalau melihat kami bahagia...!
PENULIS : Yaa sudah kalau kalian sepakat Nasi Bebek Goreng, yaa ini Ammy Luthfi beri uangnya, tapi kalian yang pesan yaa...! Oh yaa, tolong kalau beli itu sambalnya disendirikan saja, karena kasihan anak-anaknya Ammy yang masih kecil-kecil, kan ingin juga ikut makan Nasi Bebek Goreng Spesial Ramadhan. Ini, ambil uangnya... mudah-mudahan berbarakah, dan mudah-mudahan Abuya Almaliki besok Rabu ikut tersenyum, sekalipun belum tentu Abuya Almaliki semasa hidupnya pernah makan Nasi Bebek Goreng, karena sewaktu Ammy di Makkah dulu, rasanya tidak pernah melihat orang Arab yang memelihara bebek.
Tampak wajah para santri kegirangan karena besok Rabu akan mendapat menu berbuka puasa yang spesial, sedekah Nasi Bebek Goreng di bulan Ramadhan yang pahala sedekahnya penulis hadiahkan khusus untuk Abuya Almaliki.