RAMADHAN, MENCARI JANDA-JANDA KOTA MAKKAH
Luthfi Bashori
Barangkali saja ada pemebaca yang salah persepsi saat membaca judul di atas, masak di bulan Ramadhan kok mencari para janda...? Namun ibarat sebuah produk yang ingin laku dijual, maka jaman sekarang harus pandai-pandai mengemas iklan promo dengan hal-hal yang menarik perhatian. Ada iklan yang menggunakan kata-kata lucu, misalnya TANPA LOE KAGAK SERUU...! Atau kata-kata seram, misalnya OOOH SERAAAM, dan sebagainya.
Sebenarnya, judul di atas ada keterkaitan dengan figur Abuya Almaliki yang setiap datang bulan Ramadhan, beliau sangat memperhatikan kondisi para janda yang hidup di sekitar kota Makkah. Kebetulan salah satu tugas penulis pada priode-priode terakhir menjelang pulang kampung, adalah mendampingi Abuya Almaliki dalam urusan menyantuni para janda kota Makkah.
Penulis sering ditugaskan menulis nama-nama janda yang entah dari mana daftar itu beliau dapatkan.
Adapun nama-nama para janda yang pernah penulis catat itu jumlahnya puluhan. Nama-nama itu harus penulis catat di amplop-amplop, setelah itu Abuya mengeluarkan sejumlah uang untuk dimasukkan ke dalam amplop-amplop tersebut.
Seingat penulis, ada amplop yang berisi 500 Real, ada juga yang 1000 Real, dan ada yang lebih dari itu. Sepertinya Abuya Almaliki hafal jumlah anggota keluarga para janda yang namanya sudah terdaftar itu, sehingga beliau memberikan bantuan shadaqah di bulan Ramadhan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing janda kota Makkah.
Sebenarnya masih banyak kaum fuqara lainnya yang juga mendapat jatah pembagian shadaqah dari Abuya Almaliki, namun dalam artikel ini penulis cukupkan informasi tentang kedermawanan dan kepedulian Abuya Almaliki kepada para janda kota Makkah yang memang perlu untuk diperhatikan.
Penulis mengangkat tema ini dengan tujuan: udzkuruu mahaasina mautaakum (sebutkanlah kebaikan mayit kalian) dan barangkali saja suatu saat penulis dan para pembaca dapat meneruskan langkah baik ini, tanpa ada tendensi apapun selain niat beribadah kepada Allah.