URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 97 users
Total Pengunjung: 6224203 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ALLAH ADALAH PENYEMBUH HAKIKI  
Penulis: Pejuang Islam [ 8/10/2016 ]
 
ALLAH ADALAH PENYEMBUH HAKIKI



Luthfi Bashori

 Ada penanya via SMS yang membahas tentang boleh tidaknya seseorang yang sakit itu berobat medis kepada dokter atau berobat alternatif kepada thabib, lantas diobati dengan pil lewat doa yang ditiupkan ke air minum untuk dijadikan sarana penyembuhan.

PENANYA: Assalamu`alaikum wr wb. Ijin bertanya kyai, apa benar percaya pd suatu obat utk menyembuhkn penyakit atau air yg menghilangkan haus itu syirik, kyai?

PEJUANG: Ya tidak harus demikian, biasanya pemahaman seperti itu adalah tuduhan kaum Wahhabi saja. Orang muslim yang berobat dg apa saja, tentu dalam dirinya meyakini bahwa Allah lah yg hakikatnya memberi kesembuhan, sedangkan obat-obatan itu hanya perantara kesembuhan. Termasuk tindakan oprasi juga adalah hal yg sama.

Padahal banyak di Saudi orang Wahhabi yg sakit dan opname hingga sembuh, apakah mereka juga dihukumi Syirik.

Trus perlu ditanyakan juga kpd kaum Wahhabi, jika berobat itu menyebabkan syirik, krn dianggap mengharapkan kesembuhan dari obatnya, maka setiap orang yang bekerja dimana saja tempat kerjanya juga harus dihukumi syirik, krn mereka mengharapkan uang/rejeki dari tempat kerjaannya. Berarti gak ada lagi umat Islam di dunia ini, krn semuanya jadi syirik.

Belum lagi orang yg menghibur hati dg bersilaturrahim kepada handai taulan atau dengan kegiatan lain juga, tentunya bisa dihukumi syirik, krn mencari ketenangan dari silaturrahim atau tempat hiburan. Semestinya ajaran Islam itu tidak sedemikian kaku .

PENANYA : Na`am kyai, trm kasih.. Sangat jelas dan paham..

 PEJUANG : Tentunya yang tidak diperkenankan itu, jika ada orang yang berobat, sedangkan dirinya tidak yakin jika Allah lah yang hakikatnya memberi kesembuhan, namun dia justru meyakini bahwa obat itulah hakikatnya yang dapat menyembuhkan dirinya, dan Allah tidak ikut apa-apa dalam penyembuhannya itu, maka terhadap orang yang demikian ini pasti dihukumi syirik. Adapun keyakinan syirik yang seperti ini, mungkin juga terjadi di kalangan orang-orang liberal atau penganut aliran Kejawen/Darmogandul.

Namun mayoritas umat Islam Indonesia, sudah pasti selalu meyakini, jika Sang Pemberi kesembuhan yang hakiki itu hanyalah Allah, adapun usaha berobat kemana saja tujuannya, itu hanyalah bentuk ikhtiyar belaka, lantas untuk langkah berikutnya diserahkan kepada Allah

.

Bahkan keyakinan terhadap Sang Pemberi kesembuhan bagi orang yang sakit itu adalah murni dari Allah semata, keyakinan ini juga umum berlaku di kalangan para dokter maupun para thabib alternatif muslim. Sekalipun gaya bahasa setiap mereka itu berbeda-beda dalm mengekspresikan, misalnya: Kami hanya berusaha, adapun untuk keberhasilannya ya tergantung `Yang Di Atas`, maksudnya (Allah). Atau mengatakan: Sekarang, kami berusaha mengobati, dan untuk berikutnya terserah Tuhan yang memberikan kesembuhan. Dst.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam