|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 59 users |
Total Pengunjung: 6224160 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KREATIFITAS SANTRI |
|
|
KEBAIKAN SI KAFIR |
Penulis: (Rifa’i, Sidoarjo) [ 16/9/2016 ] |
|
|
KEBAIKAN SI KAFIR
(Rifa`i, Sidoarjo)
Definisi orang kafir adalah orang yang tidak mempunyai komitmen terhadap keberadaan Allah dan tidak mempercayai tentang adanya bukti ke-Maha Sempurnaan Allah. Apapun amal kebaikan yang dilakukan oleh orang kafir adalah sia-sia, tidak memperoleh sedikitpun pahala dari Allah s.w.t. Serta tidak mempercayai kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian orang kafir itu tidak bisa mengambil manfaat sedikitpun dari amal yang mereka kerjakan, Sebab syarat utama agar amal kebajikan dapat diterima oleh Allah adalah harus disertai iman kepada-Nya. Apa artinya jika melakukan banyak amal kebajikan jika tidak disertai keimanan kepada Allah? Berarti amal yang dilakukan itu diperuntukkan kepada yang lain selain Allah. Amalan seperti inilah yang dapat menjerumuskan ke dalam jurang kesesatan bagi pelakunya.
Amal kebajikan yang dilakukan oleh orang kafir itu tidak bisa membersihkan dirinya dari lumuran dosa dan ancaman siksa dari Allah swt, karena selama ia masih tetap kafir, maka ancaman siksa masih berlaku, dan sudah ditetapkan dalam al Qur`an bahwa orang kafir pasti mendiami neraka selama-lamanya. Sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya yang artinya: Allah akan mengancam orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka jahannam, mereka kekal didalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. dan Allah melaknati mereka dan bagi mereka adzab yang kekal. (Q.S. at- Taubah: 68)
Berdasarkan ayat di atas maka jelaslah sudah kalau orang kafir tempatnya di akhirat kelak adalah neraka, meskipun ia beramal shaleh maupun berbuat kebajikan. Sebab semua amalan yang ia lakukan sedangkan tidak dilandasi dengan iman kepada Allah, sekali lagi, percuma saja mereka susah payah berbuat kebajikan, namun tidak membuahkan hasil sama sekali.
Kebajikan yang mereka lakukan ibarat mencuci pakaian dengan air kencing, meskipun dicuci berulang kali tetap saja pakaian tersebut najis, karena air yang digunakan untuk mencuci adalah air najis. Itulah ilustrasi dari kebajikan dari yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Di dalam al Qur`an, amal orang kafir diibaratkan seperti abu yang ditiup angin dengan keras. Jadi sia-sia, tidak memperoleh balasan pahala dari Allah, seperti abu yang tertiup angin yang sangat kencang, tak tersisa sama sekali.
Banyak orang-orang kafir berpendapat bahwa amal kebajikan yang mereka lakukan sewaktu di dunia ini akan bisa menolong dirinya di akhirat kelak. Mereka juga berasumsi bahwa hartanya, anak-anaknya, dan saudara-saudaranya dapat menyelamatkannya dari murka Allah.
Jadi, pusat dari segala perbuatan yang kita lakukan harus dilandasi dengan iman kepada Allah SWT maka, sudah sepatutnya kita sebagai orang Islam, bersyukur atas kenikmatan yang paling besar yaitu nikmat iman dan Islam. Karena hanya Allah-lah yang berhak menentukan siapa yang berhak mendapat taufik dan siapa yang berhak mendapat hidayah-Nya. Wallahu a`lam.
Medio 20 April 09, PIQ
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Kreatifitas Santri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|