URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 100 users
Total Pengunjung: 6224207 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
HINDARI KEJAHATAN DI BULAN RAMADHAN  
Penulis: Pejuang Islam [ 8/10/2016 ]
 
HINDARI KEJAHATAN DI BULAN RAMADHAN

Luthfi Bashori

 Bulan suci Ramadhan telah tiba. Umat Islam yang hatinya beriman kepada Allah, sangat berbahagia menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, sedangkan orang yang dalam hatinya terdapat sifat kemunafikan tentu merasa enggan dan berat dengan datangnya bulan suci Ramadhan.

 Orang yang hatinya beriman, mengharapakan pendapatan pahala yang berlipatganda saat mengamalkan ibadah wajib maupun sunnah, karena mereka yakin berbuat baik di bulan Ramadhan itu pahalanya dilipatgandakan oleh Allah, hingga mereka semakin bersemangat dalam menghidupkan dan memakmurkan bulan suci Ramadhan.

Banyak amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam, antara lain berpuasa wajib sesuai perintah Allah, atau memperbanyak jumlah rakaat shalat malam berupa tarawih dan witir, atau memperbanyak bacaan Alquran, juga memberikan sedekah kepada orang yang sedang berpuasa, misalnya berupa konsumsi buka puasa, atau berinfak maupun zakat berupa uang kepada pihak yang membutuhkan, dan sebagainya.

Belum lagi untuk pengumpulan pundi-pundi pahala Ramadhan ini, dapat juga diraih dengan cara menghindarkan diri dari kemaksiatan, angkara murka, mengikuti hawa nafsu, atau dengan cara berusaha menahan lapar dan dahaga dengan maksud agar dapat meminimalisir tumpukan dosa pada dirinya.

Berbeda dengan kalangan orang-orang munafiq yang justru merasa rugi dengan datangnya bulan suci Ramadhan, karena mereka mendapati banyaknya tempat mangkal kemaksiatan yang lagi tutup takut terkena razia, hingga merasa sedikit agak sulit mencari tempat untuk melampiaskan keinginan hawa nafsunya secara vulgar.

Lantas mengapa masih ada orang-orang munafiq yang tetap menggebu dalam melampiaskan hawa nafsunya, padahal Allah telah mengikat setan-setan pada setiap datang bulan suci Ramadhan?

Sejatinya, yang jahat itu ada dua macam: Setan dan Nafsu.

Bahkan `tugas` setan itu hakikatnya hanyalah menggoda dan mengajak nafsu manusia untuk berbuat jahat. Adapun untuk selebihnya, tergantung si pemilik nafsu itu, apakah ia terpengaruh oleh godaan setan, hingga merasa bebas dapat mengikuti hawa nafsunya. Atau orang itu mengikuti akal sehatnya hingga mampu menahan hawa nafsunya.

Firman Allah: innan nafsa la ammaaratun bis suuk.

(Sesungguhnya nafsu itu selalu cenderung mengajak kepada keburukan..!).

Sekalipun setiap Ramadhan setan-setan itu dipenjara oleh Allah, namun nasfu-nafsu manusia itu sangat tergantung kebijakan pemiliknya, apakah si pemilik akan menjaganya dengan sebaik mungkin, hingga lebih mudah untuk mengatur hawa nafsunya, atau si pemilik membiarkan nafsunya menguasai dirinya, hingga mengalahkan akal sehatnya.

Di sinlah letak sumber keburukan dan kejahatan itu terjadi, sekalipun di bulan Ramadhan ini setan-setan sudah diikat oleh Allah, namun jika nafsu dibiarkan menguasai dirinya tanpa mampu dicegah oleh akal sehatnya, maka terjadilah kejahatan dan kemaksiatan di bulan suci Ramadhan yang dosanya dilipatgandakan oleh Allah.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam