URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 96 users
Total Pengunjung: 6224202 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PRESIDEN CEPOT 
Penulis: Pejuang Islam [ 16/6/2013 ]
 
PRESIDEN CEPOT

Luthfi Bashori


Tiba-tiba saja anak kami yang tahun ini akan naik kelas 6 Madrasah Ibtidaiyyah (SD) bertanya: Abi, kata guruku sebentar lagi kan ada pemilihan presiden, terus kira-kira Abi pilih presiden siapa yaa?

Secara spontan kami menjawab dengan senda gurau: Wah, Abi pilih presiden Cepot saja deeh....!

Loh, kok Abi pilih Cepot jadi presiden, kan jadinya lucu nantinya? Kata anak kami.

Kami menjawab dengan senyum-senyum: Yaa itu dia masalahnya, Abi memang senang sekali mempunyai presiden yang lucu, tapi orangnya harus benar-benar lucu, daripada punya presiden yang nggak lucu, tapi banyak kebijakannya yang tampak lucu.

Anak kami hanya melongo mendengar jawaban kami, karena tidak tahu persis apa yang kami maksudkan, dan dia hanya bilang: Oh, asyik doong... jadinya tiap hari bisa melihat presiden Cepot di TV.

Tentunya, kami menjawab seperti itu karena akhir-akhir ini seringkali melihat banyak kebijakan pemerintah (baca: presiden) yang tidak populis di mata masyarakat hingga tampak lucu jadinya, sebut saja semisal:

- Isu kenaikan BBM, dan gantinya pemerintah mencanangkan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Lah, kebijakan ini, kan sangat lucu sekali, karena kenaikan BBM dicanangkan permanen, tapi gantinya hanya dicanangkan sementara waktu, he he he.

- Memilih waktu kenaikan BBM juga menjelang bulan suci Ramadhan, artinya juga menjelang hari Raya Idul Fithri, ini juga kebijakan yang lucu dan tidak pro umat Islam. Karena di saat-saat ini lah mayoritas penduduk Indonesia akan melaksanakan silaturrahim nasional, yaitu mudik lebaran. Belum lagi pada bulan Juni-Juli adalah hari-hari liburan sekolah, yang hampir semua orang tua ingin menghibur putra-putrinya dengan menikmati pesona alam Indonesia, tentunya butuh kendaraan yang menggunakan BBM pula.

- Bahkan bulan Juni-Juli termasuk hari-hari pendaftaran murid baru di semua tempat pendidikan, yang pastinya membutuhkan biaya pendidikan yang tidak sedikit. Padahal kesulitan ekonomi masyarakat sudah mengancam di depan mata, dengan terpengaruhnya kenaikan harga pasar yang akan mengikut isu kenaikan BBM. Lantas bagaimana nasib anak negeri dapat menempuh pendidikan yang layak, jika permainan-permainan politik semacam ini terus menerus dilakukan oleh pemerintah.

- Demikian juga kebijakan ini terasa amat lucu, karena harga minyak dunia, sedang tidak terlalu tinggi, sehingga tidak ada urgensinya menaikan harga BBM dalam waktu dekat-dekat ini. Jika saja alasan pemerintah menilai dari segi kurs dolar yang kerap menekan nilai rupiah, seharusnya Bank Indonesia dapat mengintervensi pasar valuta asing.

- Mengutip apa yang disampaikan oleh pengamat politik, Eep Syaifullah Fatah, ia mengklasifikasikan kebijakan populis yang dibuat pemerintah terkait dengan penanggulangan kemiskinan, seperti program keluarga sejahtera sebagai kebijakan populis temporer, karena dilakukan mendekati pemilihan umum. Menurut Eep, setiap pemerintahan di negara demokratis (khususnya Indonesia, pen), memang cenderung membuat kebijakan populis ketika akan mengakhiri masa jabatannya. Kebijakan tersebut dijadikan sebagai alat kampanye untuk terpilih kembali. Ada dua jenis kebijakan populis, lanjut Eep, yakni kebijakan populis yang genuine dan kebijakan populis temporer. Kebijakan populis genuine jika sejak awal pemerintahan memang pemerintahannya populis. Sementara, dikatakan kebijakan temporer jika suatu pemerintahan tiba-tiba menjadi populis begitu mendekati pemilihan umum. "Saya melihat kebijakan pemerintahan yang sekarang termasuk kebijakan temporer. Jadi sebelumnya tidak ada karakter kebijakan populis yang menonjol. Kalau ada, pun tidak berhasil, seperti Askeskin," katanya.

Coba, jika presiden Indonesia itu si Cepot, maka segala kebijakannya pasti akan dapat menghibur masyarakat, apalagi figur Cepot sudah sangat populis di tengah masyarakat Indonesia. Karena Cepot adalah figur yang lucu, maka dengan kejenakaannya itu dianggap sudah lumrah jika suatu saat akan mengambil kebijakan yang lucu pula, karena memang figurnya lucu.

Berbeda sekali jika ke depan akan terpilih lagi presiden yang memiliki karakter Tebar Pesona, kemudian sang presiden sering mengambil kebijakan temporer yang tidak lucu hingga menyebalkan masyarakat. Maka terpaksa yang dapat dilihat oleh masyarakat adalah ulah presiden yang tampak lucu karena dibuat-buat, dan tentu tujuannya hanya untuk mengamankan kepentigan pribadi dan partainya.

Jadi, Indonesia tidak akan memiliki presiden yang bijaksana dengan sesungguh-sungguhnya, atau sekalian saja lah pilih presiden Cepot yang memang lucu dari sono-nya...!
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Abul Bashar  - Kota: Palangka Raya
Tanggal: 17/6/2013
 
Sebagai rakyat, sebenarnya kami ingin untuk menolak setiap kebijakan tersebut. Namun, sebagai rakyat pula, setiap gerakan penolakan maka akan dituduh sebagai 'pemberontak', sekalipun ini katanya negara demokratis, yang katanya mengedepankan kepentingan rakyat. Kalau sudah demikian, maka bagaimana sikap rakyat yg seharusnya dalam menyikapi kebijakan2 lucu tersebut?

Oh, negeri dongeng..di manakah enkau ?? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Di Indonesia, tapi nunggu Imam Mahdi muncul.

2.
Pengirim: amirah  - Kota: malang
Tanggal: 17/6/2013
 
Abi, selain presiden Cepot siapa ya presiden lucu yg lainnya ? Hehehehehehehehehee 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Yaa presiden kembar laah, Ipin & Upin. Dua anak gundul ini kan sudah beli KTP Indonesia...!

3.
Pengirim: rahman  - Kota: bandung
Tanggal: 17/6/2013
 
Semoga Allah segera memunculkan Imam Mahdi sehingga Keadilan Islam bisa diteggakkan khususnya di Nusantara ini 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kita sampaikan saja aswpirasi kita dimanapun kita berada, agar Syariat Islam dapat dilegal formalkan dalam koridor hukum positif negara. Minimal umat Islam dapat mengembalikan pemberlakuan Piagam Jakarta, yang menjamin Umat Islam Indonesia dapat menjalankan syariat Islam secara resmi kenegaraan.

4.
Pengirim: Alfian  - Kota: SuraDarjo
Tanggal: 18/6/2013
 
Ijin yai, pada pemilu 2014 mendantang untuk memilih sosok ulil amri waminkum sepertiny masih belum ada kandidat yang cocok. Maka dari itu lebih baik kita golput, benarkan yai ?
golput dengan cara tidak menggunakan hak suara kita, gk perlu hadir di TPS, dan tetap melakukan kegiatan seperti hari2 biasa. namun yai, afwan saya rasa metode golput seperti itu sangat rentan disalah gunakan oleh oknum2 yang berkuasa, dengan manipulasi jumlah suara. saya khawatir surat suara yang merupakan hak dan kewajiban kita itu nanti ny malah digunakan untuk mengglembungkan suara oleh oknum2 yang berkuasa.
jadi yai, saya menghibau jikalau memang kita memilih untuk golput maka lebih bijaksana jika kita tetap datang ke TPS, menunaikan Hak dan Kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia, ketika kita berada didalam bilik, surat suarany itu kita rusak jadi pada saat mencoblos kita coblos saja semua calon yai, kalo perlu kita lobang2i semua bagian kertas suara itu . 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga Allah melindungi kita.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam