DIALOG SEPUTAR KONDISI BANGSA
Luthfi Bashori
Karena tertarik dengan masuknya SMS ke HP penulis, yang menjadi diskusi ringan dan bermakna, lantaran membahas tentang kondisi bangsa Indonesia yang terjadi saat ini, termasuk juga kondisi umat Islam yang terasa semakin carut karut, maka alangkah tepat jika diangkat menjadi artikel untuk disajikan kepada umat Islam secara umum, sbb:
SMS DARI MAKASSAR :
Assalamu`alaikum wr wb. Masya Allah, politik tidak ada yang benar-benar bersih kyai.
Antar elemen saling menjatuhkan, berkedok organisasi Islam, sosial masyarakat, kemanusiaan, dsb.. tapi ditunggangi oleh kelompok-kelompok radikal baik kanan/kiri. Masya Allah, semakin kacau negara ini.. Mohon do`a kyai..!
Ijin kyai, di tingkat SD: sudah banyak yang kasus narkoba. SMP: asusila. SMA: tawuran antar sekolah dan Geng motor.
Mahasiswa: demonstrasi anarkis, pengeroyokan dan konflik antar kelompok hingga saling membunuh. Para pejabat: mengatur siasat, dengan kekacauan dan permasalahan yang ada dijadikan momen yang tepat untuk, mencari simpatik dari masyarakat. MasyaAllah...!
RESPON PEJUANG ISLAM :
Karena Undang-Undang di Indonesia dikuasai orang-orang nasionalis sekuler, yang berani menghapuskan pendidikan agama dari sistem pendidikan nasional, maka hakikatnya mereka telah gagal mencetak generasi berakhlaq mulia. Akibatnya yaa, kenyataan rill yang ada di depan mata kita.
SMS DARI MAKASSAR :
Ijin kyai, saya yang SMA dulu di sekolah sekuler (sekolah asrama tapi posisi masjid di luar asrama, terpisah oleh sungai) justru merasa ada yang kurang meski tetap ada pelajaran Islam.. Jilbab dilarang, dsb.. Sekarang justru pendidikan agama dihapuskan.. Jadi apa penerus bangsa ini nanti kyai?
SMS DARI SINGOSARI :
Aslm. wr.wb. Tanya P. Kyai.
Bagaimana perkembangan Islam di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya. Trims. Waslm.
RESPON PEJUANG ISLAM :
Alhamdulillah, sebagian umat Islam sudah mulai sadar syariat, bahkan banyak non muslim yang masuk Islam, terutama di Eropa dan di negara-negara non muslim lainnya seperti di China, Jepang, Denmark, Rusia, dll, bahkan di Indonesia pun demikian juga.
Namun di sisi lain, karena Indonesia dipimpin oleh orang-orang nasionalis sekuler, maka nilai-nilai keislaman pada pribadi setiap individu bangsa Indonesia menjadi terdegradasi, maka bermunculan pula generasi penerus bangsa yang tidak memiliki akhlak dan sopan santun yang baik.
Semisal bertumbuh kembangnya anak-anak muda punk, yang hidup tanpa aturan agama dan norma-norma ketimuran. Belum lagi mencuatnya anak-anak tingkat SD, SMP, SMA, dan mahasiswa yang terlibat kriminalitas hampir di segala sektor kehidupan.
Hal itu, karena pendidikan formal di negeri ini semakin carut karut, khususnya pasca penghapusan pendidikan agama di lembaga pendidikan formal.
Kini dunia pendidikan sudah menjadi proyek bisnis.
Orientasinya tidak lagi murni untuk mendidik anak bangsa dengan baik dan benar. Ini terbuktik banyaknya kasus-kasus UAN yang negatif. Atau adanya pengadaan buku panduan kurikulum yang tiap tahun terus berganti, yang terindikasi diharuskan ada penyesuaian dengan proyek bisnis pejabat terkait.
Karena, bilamana buku panduan kurikulum pendidikan itu tidak diganti dengan susunan buku yang baru, maka dapat dipastikan job proyeknya akan gagal dan tidak akan menghasilkan keuntungan materi sedikitpun.
Adalagi peristiwa yang menghantui bangsa Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim, yaitu banyaknya pejabat korup di hampir semua instansi, sehingga timbullah krisis kepercayaan masyarakat kepada para pemimpin.
Pengaruh krisis kepercayaan ini antara lain, kini banyak kalangan umat Islam yang berjalan sendiri-sendiri, sehingga tak jarang yang salah langkah dengan mengambil keputusan tanpa dasar syariat yang benar, hingga tanpa disadari kalangan seperti ini rawan terjerumus kepada aliran/pemahaman yang sesat/menyimpang.
Contoh kongkrit adalah mencuatnya kasus jamaahnya Eyang Subur yang terdiri dari para artis dan orang-orang ternama di negeri ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan masih banyak di Indonesia ini jenis Eyang Subur - Eyang Subur lainnya, yang juga memiliki jamaah dari kalangan umat Islam krisis aqidah dan akhlaq.