URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MALANG KOTA KULINER  
Penulis: Pejuang Islam [ 11/10/2016 ]
 
MALANG KOTA KULINER



Luthfi Bashori

 Istilah Malang Raya, kini termasuk salah satu dari banyak sebutan yang disematkan oleh masyarakat bagi wilayah bumi Arema. Malang juga mendapat julukan kota pendidikan, karena banyaknya tempat pedidikan baik formal maupun non formal yang terus bermunculan. Bahkan rasanya agak mustahil bagi masyarakat untuk dapat menghitung jumlah tempat-tempat pendidikan di Malang Raya secara tepat.



Sebagai contoh di daerah kelahiran penulis, yaitu Kecamatan Singosari saja, jumlah tempat pendidikan Islam berupa pondok pesantren yang terdaftar di kantor Kecamatan, sebanyak dua puluh lima pondok pesantren. Itupun masih ada pondok-pondok pesantren yang belum terdaftar secara resmi, dan belum terhitung pula jumlah madrasah-madrasah yang ada se Kecamatan Singosari Malang. Lantas bagimana jika dihitung di seluruh Malang Raya, beserta sekolah formal dan perguruan tingginya?

Karena itu pula Wong Singosari telah mendeklarasikan diri bagi kota kelahirannya dengan jargon: SINGOSARI KOTA SANTRI (Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapi, Islami).

 Malang Kota Apel, juga termasuk nama populer di telinga masyarakat, karena keberadaan kota Batu dan Poncokusumo yang termasuk dari wilayah Malang Raya. Kedua tempat ini adalah daerah panghasil buah apel yang diselingi sayur mayur dan aneka jenis bunga hiasnya.

Bahkan kini, buah apel sudah dikelolah menjadi berbagai makanan khas Malang, seperti minuman sari apel, dodol apel dan kripik apel. Bukan sekedar itu, kreatifitas warga Malang saat ini juga sudah sangat pesat berkembang.

 Ada masyarakat yang dapat mengembangkan berbagai macam buah yang dikelolah menjadi kripik serta makanan lainnya. Sebut saja kripik salak, kripik nangka, kripik semangka, kripik rambutan, kripik blimbing, kripik melon, kripik buah naga dan sebagainya.

Ada lagi kresai unik warga Malang dengan menjadikan telo (ubi rambat) dan tempe sebagai bahan dasar dari berbagai macam makanan ringan. Misalnya: Ice cream Telo, bakpo telo, bronis telo, pia telo, kue mangkok telo, bolu telo, ice cream tempe, bronis tempe dan aneka rasa kripik tempe.

Malang juga rasanya tepat dijuluki sebagai kota Bakso.

 Alasannya, entah bagaimana asal mulanya, yang jelas di hampir setiap pojok desa dan kota se Malang Raya, banyak berserakan para penjual Bakso dengan iming-iming aneka cita rasa. Mulai dari penjualan bakso dengan metode gerobak dorong hingga penjualan berkelas Rumah Makan Spesialis Bakso, semuanya ada di Malang Raya.

Saat mengarang artikel ini, penulis sedang berwisata kuliner bersama istri dan anak-anak di sebuah pedesaan yang berada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Kepanjen dan Kecamatan Gondanglegi. Penulis sekeluarga duduk-duduk santai sambil makan malam di Warung Sego.

Sebuah tempat wisata kuliner yang asri nan alami, tempatnya di pinggir rawa-rawa dan pematang sawah. Rumah makan ini menyediakan menu ikan segar dengan masakan lalapan gurameh bakar, patin bakar, lele bakar dan ayam bakar.

Penulis sekeluarga rela keluar dari rumah dengan jarak tempuh sekitar 30 kilo meter, dan sengaja memilih tempat wisata kuliner di Warung Sego ini, mengingat juru masak dan pelayannya adalah ibu-ibu yang berjilbab, dan di rumah makan Warung Sego ini disediakan tempat shalat, hingga tidak menyulitkan para pelanggan saat ada panggilan adzan untuk ibadah shalat.

Di Malang Raya ini, banyak sekali tersedia tempat-tempat alternatif untuk menikmati wisata kuliner. Baik yang berada di tengah kota maupun di pedesaan terpencil sekalipun. Macam-macam menu hingga cara penyajiannya pun dijadikan komodite persaingan sehat dalam dunia bisnis wisata kuliner.

Memang secara geografis, Malang Raya adalah gudangnya tempat wisata.

Mau wisata alam, wisata bahari, wisata religi, wisata pendidikan, serta wisata kuliner, rasanya semuanya tersedia di Malang Raya.

Karena itu, sangat beruntung penulis dilahirkan dan dibesarkan sebagai warga Malang Raya dengan cuaca udara yang cukup sejuk, maka penulis selalu bersyukur kepada Allah atas besarnya karunia yang telah diberikan kepada warga Malang Raya. Sedangkan dalam menjalani wisata kuliner ini penulis juga berniat untuk menjalankan sunnah melanggengkan keharmonisan rumah tangga, karena hal ini termasuk perintah syariat.

Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik kalian adalah figur yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah figur yang paling baik terhadap keluargaku.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: raden  - Kota: Malang
Tanggal: 23/5/2013
 
alhamdulillah 'ammi ... ayas juga warga aseli singosari, bagian dari Bhumi Arema, kapan2 moga2 ada waktu juga buat wisata kuliner & silaturahmi sama njenengan ...  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami persilahkan. Trus, apa pengirimnya ini Raden Kian Santang, kok panggilannya Raden?

2.
Pengirim: raden  - Kota: malang
Tanggal: 6/6/2013
 
ngapunten Ammy, nama saya Rizal zulkarnain, tp kawan-kawan santri biasa panggil saya Raden ,,, hehee 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Ahlan wa sahlan, selamat berkunjung.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam