|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 61 users |
Total Pengunjung: 6224162 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
ABTAR |
Penulis: Pejuang Islam [ 8/4/2013 ] |
|
|
ABTAR
Luthfi Bashori
Konon si kafir Al-ash bin Wail menghina Rasulullah SAW, tatkala mendengar bahwa Sy. Alqasim putra Nabi Muhammad SAW wafat. Maka Al-ash bin Wail tokoh kafir Quraisy itupun berkata: Tinggalkan saja Muhammad, karena dia itu adalah lelaki abtar (tidak punya keturunan/penerus), dan jika dia mati maka segala sesuatunya juga akan dilupakan dan ditinggalkan orang..!
Kemudian Allah menurunkan jawaban pembelaan untuk Rasulullah SAW atas tuduhan Al-ash bin Wail itu lewat surat Alkautsar: Inna syaaniaka huwal abtar (Sesungguhnya orang-orang yang membencimu itu (Al-ash bin Wail) maka dialah yang abtar alias terputus dari rahmat Allah).
Secara jelas, bahwa Allah menentukan kehidupan Al-ash bin Wail sebagai orang yang tidak ada kebaikannya sama sekali baik di dunia maupun di akhirat dan jauh dari rahmat Allah, karena penghinaannya terhadap Rasulullah SAW.
Sedangkan Rasulullah SAW yang dihina oleh Al-ash bin Wail, justru mendapat ganti anak-anak didik, sebagai pelanjut dakwah beliau SAW dari kalangan umat Islam, bahkan ada di setiap jaman, mulai dari generasi para shahabat, generasi para tabi`in, generasi para tabi`ut tabi`in, generasi para ulama salaf, generasi para ulama khalaf, generasi para ulama muta-akhkhirin, hingga generasi para ulama kontemporer yang hidup di jaman sekarang ini, serta generasi-generasi berikutnya hingga datang hari Qiamat nanti.
Belum lagi, Rasulullah SAW juga diberi kekhususan oleh Allah, bahwa putri beliau SAW, yaitu Sayyidah Fathimah yang dinikahkan dengan Sy. Ali bin Abi Thalib sepupu yang sekaligus anak angkat Nabi SAW, maka anak turun dari Sayyidah Fathimah dengan Sy. Ali bin Abi Thalib ini dihukumi sebagai Ahlul bait keturunan Nabi SAW.
Yaitu tatkala Allah menurunkan ayat tentang kesucian istri-istri Nabi SAW: Innamaa yuriidullahu liyudzhiba angkumur rijza ahlal baiti wayuthahhirakum tathhiira (Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menjauhkan kotoran (kekafiran dan kemungkaran) dari diri kalian wahai Ahlul bait (para istri dan keluarga Nabi SAW) dan akan membersihkan diri kalian sebersih-bersihnya.
Maka Rasulullah SAW memanggil putri tercintanya yaitu Sayyidah Fathimah bersama suaminya, yaitu Sy. Ali bin Abi Thalib, kemudian Sy. Hasan bin Ali bin Abi Thalib dengan adiknya, yaitu Sy. Husain bin Ali bin Abi Thalib, lantas Rasululluh SAW menyelimuti keempat orang tercinta ini dengan kain sorbannya seraya bersabda : Haaulaa-i ahlu baiti (ke empat orang ini adalah keluargaku/Ahlul bait-ku).
Dengan demikian, maka keturunan Rasulullah SAW itu secara nasab benar-benar tidak terputus, dan beliau SAW itu bukanlah seorang yang abtar seperti tuduhan si kafir Al-ash bin Wail. Bahkan keberadaan keturunan beliau SAW itu saat ini hampir ada di seluruh dunia Islam. Baik itu dari keturunan Sy. Hasan bin Ali bin Abi Tahlib maupun dari keturunan Sy. Husain bin Ali bin Abi Thalib. Radliyallahu `anhum.
|
1. |
Pengirim: Santhos - Kota: Sukoharjo
Tanggal: 16/4/2013 |
|
Allahumma sholi wa salim 'alaa sayidina Muhammad wa 'alaa aalih...
Semoga kita senantiasa di beri keteguhan untuk mengikuti ulama (pewaris Nabi) dan habaib (ahlul baitin Nabi). |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|