BERTASBIHLAH
Luthfi Bashori
Surat Annur pada ayat 36 amatlah menarik untuk dicermati, lantaran jika diperhatikan urusan bertasbih ini sangatlah vital bagi kehidupan manusia dewasa ini.
Adapun arti ayatnya : Bertasbih kepada Allah (lelaki yang tidak tenggelam oleh hiruk pikuk dunia bisnis) di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan waktu malam.
Arti bertasbih adalah selalu mengingat kepada Allah dalam dirinya pada setiap aktifitasnya. Maksudnya segala sesuatu yang dilakukan, baik yang berkaitan dengan urusan mencari nafkah, hidup berumah tangga, hidup bermasyarakat dan sebagainya selalu dibingkai dengan koridor syariat.
Untuk itu pula Allah menegaskan pada ayat berikut yang artinya: Para lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dari melaksanakan shalat, dari membayar zakat, mereka takut kepada suatu hari (Qiamat) yang (di saat itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
Gambaran ayat ini adalah termasuk sifat setiap orang Islam yang ahli bertasbih dan benar-benar beriman kepada Allah serta lebih mementingkan kehidupan akhirat daripada menghabiskan waktunya untuk mengejar materi dan kenikmatan dunia semata.
Seringkali seseorang yang sudah hanyut dalam dunia bisnis, dunia proyek, kepegawaian, jabatan politik dan sebagainya, lantas melalaikan kewajiban beribadah shalat, zakat, apalagi ibadah sunnah bertasbih dan berdzikir kepada Allah dalam hari-harinya.
Umumnya, yang ada dalam otak manusia karir seperti ini adalah terus menerus berpikir bagaimana caranya meningkatkan kualitas aktifitas keduniaannya itu walaupun harus ditempuh dengan cara yang tidak halal sekalipun. Seperti bagaimana cara menambah omset penjualannya, bagaimana cara naik pangkat, bagaimana cara melebarkan sayap kekuasaan, dan sebagainya demi keberhasilan karir yang diraihnya.
Jelas orang Islam yang hidupnya tenggelam dalam urusan keduniaan semacam ini, kelak akan merasa rugi dan menyesal saat meninggal dunia dan menghadap kepada Allah. Karena Allah tidak akan berkompromi dengan orang-orang yang saat hidup di dunia sengaja melupakan-Nya, maka Allah akan murka kepada mereka dengan cara menurunkan siksa-Nya bagi para hamba yang lalai itu di alam kubur.
Di alam modern dewasa ini, untuk mengontrol diri dari pengaruh negatif kehidupan dunia, maka hendaklah setiap jiwa muslim itu menyediakan waktu untuk bertasbih, berdzikir dan berdoa kepada Allah dalam setiap harinya sekalipun hanya sejenak, agar hatinya tidak menjadi gersang, gelap dan keras membatu. Karena kondisi hati manusia ini dapat mempengaruhi langkah-langah dalam menjalani kehidupan.
Amalan dzikir kepada Allah itu ibarat alat gosok yang dapat mengkilatkan hati setiap orang. Semakin rajin orang berdzikir, maka hatinya akan semakin tenang, lentur, subur dan bercahaya. Hati yang kondisnya baik seperti ini akan selalu mengajak pemiliknya untuk berbuat kebaikan di dunia maupun untuk bekal hidup di akhirat.
Jadi, marilah rajin bertasbih, berdzikir dan beribadah kepada Allah agar hati ini menjadi tentram dalam menjalankan roda kehidupan. Alaa bidzikllaahi tathmainnul quluub (Ketahuilah, bahwa dengan berdzikir kepada Allah itu akan dapat menentramkan hati).