GUNAKANLAH PAKAIAN PUTIH
Luthfi Bashori
Warna putih adalah termasuk warna favorit Nabi Muhammad SAW. Filosofis warna putih itu adalah pertanda bersih dan suci, seperti yang sering dikatakan : Hatinya putih, berarti hatinya bersih. Contoh lain, anak kecil yang kehidupannya masih putih itu perlu diwarnai dengan sebaik-baik warna, artinya hidupnya masih bersih.
Sebaliknya filosofis warna hitam adalah pertanda kotor. Jika dikatakan orang itu hatinya hitam berarti hatinya kotor dan jahat. Jadi dalam bab ini warna hitam adalah lawan dari warna putih. Tentunya hal itu bukan arti hakikatnya, namun maknawiyah dari kedua warna tersebut.
Karena tidak jarang ada orang yang memiliki baju putih namun karena tidak pandai menjaga kebersihannya atau tidak pandai menjaganya dari benda najis maka baju putihnya itu menjadi kotor dan najis.
Perlu diingat bahwa hakikat arti bersih dan suci itu sendiri adalah dua hal yang sangat berbeda, seperti juga arti kotor dan najis. Terkadang ada baju yang tampak bersih, namun karena terkena sedikit barang najis, maka hukumnya menjadi najis yang tidak sah untuk dipergunakan shalat. Terkadang ada baju yang sudah kumal karena sudah tua usia sehingga terkesan kotor, namun karena pemiliknya pandai menjaganya dari benda najis, maka sahlah dipergunakan untuk shalat.
Warna putih yang menjadi favorit Nabi SAW itu, dikarenakan secara umum enak dipandang mata dan terkesan bersih serta suci. Karena itu Nabi SAW menganjurkan agar umat Islam juga memperbanyak berpakaian warna putih, sebagaimana dalam riwayat Sy. Abdullah bin Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Pergunakanlah pakaian kalian itu yang berwana putih, karena sesungguhnya (warna putih itu) temasuk paling baik-baiknya pakaian, dan berikanlah mayyit kalian itu dengan kafan berwarna putih. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dengan derajat hasan shahih).
Legitimasi Nabi SAW terhadap warna putih ini memberi arti kesunnahan berpakaian warna putih bagi umat Islam. Maka para ulama salaf Ahlus sunnah wal jamaah memberi tauladan kepada umatnya dengan menggunakan pakaian warna putih sebagai sebagai warna favorit dan kebanggaan bagi umat Islam.
Karya ulama Ahlus sunnah wal jamaah dalam melestarikan wasiat Nabi SAW ini terbukti bahwa hingga saat ini trademark warna busana favorit bagi umat Islam adalah warna putih. Contoh di Indonesia bahwa ciri khas peci atau songkok putih, baju koko putih, jubah atau kabaya putih adalah identik bagi busana muslim/muslimah.
Karena itu warga Ahlus sunnah wal jamaah yang berakhlak baik, dimana pun mereka berada akan mencintai warna putih yang memiliki arti filosofis kebersihan dan kesucian. Ini sangat bertentangan dengan kebiasaan kaum Syiah Iran yang menjadikan pakaian warna hitam sebagai trademark bagi warganya, tentunya karena ajaran agama mereka itu sangat identik dengan ajaran kotor dan jahat, alias aliran yang sesat dan menyesatkan.