URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 60 users
Total Pengunjung: 6224161 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
GUNAKANLAH PAKAIAN PUTIH 
Penulis: Pejuang Islam [ 11/3/2013 ]
 
GUNAKANLAH PAKAIAN PUTIH

Luthfi Bashori

Warna putih adalah termasuk warna favorit Nabi Muhammad SAW. Filosofis warna putih itu adalah pertanda bersih dan suci, seperti yang sering dikatakan : Hatinya putih, berarti hatinya bersih. Contoh lain, anak kecil yang kehidupannya masih putih itu perlu diwarnai dengan sebaik-baik warna, artinya hidupnya masih bersih.

Sebaliknya filosofis warna hitam adalah pertanda kotor. Jika dikatakan orang itu hatinya hitam berarti hatinya kotor dan jahat. Jadi dalam bab ini warna hitam adalah lawan dari warna putih. Tentunya hal itu bukan arti hakikatnya, namun maknawiyah dari kedua warna tersebut.

Karena tidak jarang ada orang yang memiliki baju putih namun karena tidak pandai menjaga kebersihannya atau tidak pandai menjaganya dari benda najis maka baju putihnya itu menjadi kotor dan najis.

Perlu diingat bahwa hakikat arti bersih dan suci itu sendiri adalah dua hal yang sangat berbeda, seperti juga arti kotor dan najis. Terkadang ada baju yang tampak bersih, namun karena terkena sedikit barang najis, maka hukumnya menjadi najis yang tidak sah untuk dipergunakan shalat. Terkadang ada baju yang sudah kumal karena sudah tua usia sehingga terkesan kotor, namun karena pemiliknya pandai menjaganya dari benda najis, maka sahlah dipergunakan untuk shalat.

Warna putih yang menjadi favorit Nabi SAW itu, dikarenakan secara umum enak dipandang mata dan terkesan bersih serta suci. Karena itu Nabi SAW menganjurkan agar umat Islam juga memperbanyak berpakaian warna putih, sebagaimana dalam riwayat  Sy. Abdullah bin Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

Pergunakanlah pakaian kalian itu yang berwana putih, karena sesungguhnya (warna putih itu) temasuk paling baik-baiknya pakaian, dan berikanlah mayyit kalian itu dengan kafan berwarna putih. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dengan derajat hasan shahih).

Legitimasi Nabi SAW terhadap warna putih ini memberi arti kesunnahan berpakaian warna putih bagi umat Islam. Maka para ulama salaf Ahlus sunnah wal jamaah memberi tauladan kepada umatnya dengan menggunakan pakaian warna putih sebagai sebagai warna favorit dan kebanggaan bagi umat Islam.    

Karya ulama Ahlus sunnah wal jamaah dalam melestarikan wasiat Nabi SAW ini terbukti bahwa hingga saat ini trademark warna busana favorit bagi umat Islam adalah warna putih. Contoh di Indonesia bahwa ciri khas peci atau songkok putih, baju koko putih, jubah atau kabaya putih adalah identik bagi busana muslim/muslimah.

Karena itu warga Ahlus sunnah wal jamaah yang berakhlak baik, dimana pun mereka berada akan mencintai warna putih yang memiliki arti filosofis kebersihan dan kesucian. Ini sangat bertentangan dengan kebiasaan kaum Syiah Iran yang menjadikan pakaian warna hitam sebagai trademark bagi warganya, tentunya  karena ajaran agama mereka itu sangat identik dengan ajaran kotor dan jahat, alias aliran yang sesat dan menyesatkan.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: marwan  - Kota: Bekasi
Tanggal: 12/3/2013
 
Mohon maaf Lantas bagaimana dengan Rasulullah saw sendiri yang juga gemar menggunakan jubah dan imamah Hitam? Sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab Hadist  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mayoritas hari-hari Nabi SAW adalah menggunakan pakaian warna putih, karena termasuk sebaik-baik warna pakaian dan yang disunnahkan juga sebagaimana sabda Beliau SAW tersebut di atas.

Bukan berarti berpakaian warna lain itu diharamkan, termasuk warna hitam. Hanya saja kebiasaan tokoh-tokoh Syiah Iran yang lebih mengutamakan pakaian warna hitam itu terasa identik dengan kesesatan ajarannya.

2.
Pengirim: Abdul Haq  - Kota: Semarang
Tanggal: 12/3/2013
 
Assalamu alaikum

Pak Kiyai, Ana mau tanya !

1.Org awam pakai jubbah boleh apa tidak?
2.Org awam pakai imamah hukumnya bagaimana?
3.Pak Kiyai, "peci hitam" diIndonesia kan sudah tradisi. Sehingga kalau ada org yg pakai peci putih dan dia belum pernah beribadah hajji, maka dia di omong2 negatif atau dicaci oleh org2 disekitarnya, (dikampungku), karna dikampungku "peci putih" itu adat org2 yg pernah haji.
Ini bagaimana Pak Kiyai, cara menyikapi hal tsb ?
Saya nanti jwbnnya.
Sblmnya, syoekran katseer !

Wassalamu alaikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Orang awwam pakai jubbah hukumnya boleh, asalkan dipergunakan untuk hal-hal yang positif.

2. Orang awwam pakai imamah juga hukumnya boleh, asalkan dipergunakan untuk hal-hal yang positif.

3. Peci hitam ala Indonesia itu boleh dipakai, namun yang sunnah adalah menggunakan peci putih.

4. Jika akhi membiasakan diri berpeci putih karena menjalankan sunnah Rasul, syukur-syukur mengajak kawan-kawan yang sebaya, maka lama-lama masyarakat juga akan terbiasa melihatnya dan tidak akan berkomentar lagi.

5. Peci putih itu tidak terikat dengan amalan haji. Akhi tidak perlu adu argumen dengan masyarakat yang salah kaprah itu, namun sebaiknya langsung saja beristiqamah menggunakan peci dan pakaian putih, insyaallah lama-lama masyarakat akan dapat menerimanya.

Di Malang sudah banyak para pemuda yang pergi ke Mall dengan berpakaian putih-putih dan dengan kebiasaan itu masyarakat sudah tidak mempermasalahkannya lagi.

3.
Pengirim: Abul Bashar  - Kota: Palangka Raya
Tanggal: 13/3/2013
 
Saudara Marwan, alangkah tepatnya Anda menuliskan kata 'pernah' bukan 'gemar'.

Sudah sangat jelas artikel di atas menjelaskan apa yang menjadi kegemaran Nabi SAW, yaitu pakaian warna putih, kemudian juga warna hijau. Dan dengan kegemaran itulah, para ulama ahlus sunnah wal jamaah, dari yang qurun salaf hingga khalaf, menggunakan pakaian warna putih. Tidak lain sebagai wujud kecintaan mereka pada Baginda Nabi dan utk menghidupkan sunnah nya.

Semoga Aku dan keluargaku bisa istiqamah melestarikan sunnah yang satu ini, amiin. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
PUTIH berarti SUCI dan BERSIH. Kalimat: Hatimu se putih wajahmu, artinya orangnya tampan/cantik dan hatinya sangat baik. Sedangkan kalimat: Hatimu se hitam wajahmu, artinya orangnya jelek dan hatinya jahat.

4.
Pengirim: Abdul Wahab  - Kota: sidoarjo
Tanggal: 24/3/2013
 
Ustad bagaimana hukumnya memakai gamis atau jubah waktu Sholat bagi orang awwam 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tetap disunnahkan, dg niat mengikuti tata cara Nabi SAW berpakaian.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam