BERDOALAH KEPADA ALLAH
Luthfi Bashori
Jika dilihat sepintas, berdoa kepada Allah itu seperti kurang ada makna yang dapat dirasakan secara langsung, khususnya jika ditimbang-timbang dengan kepentingan hidup di dunia. Karena itu tidak semua orang Islam mau memulai pekerjaannya dengan berdoa terlebih dahulu kepada Allah.
Dalam dunia modern, sering kali kepercayaan kepada ajaran agama itu sudah luntur dari diri umat Islam. Tidak jarang mereka terpengaruh kehidupan dunia kapitalis, dunia yang menghitung segala sesuatu itu dengan materi. Ibarat jargon: Ada barang ada uang, jika ingin mendapat uang (rejeki) maka satu-satunya jalan harus bekerja, dan tanpa bekerja mustahil seseorang itu akan mendapatkan uang (rejeki).
Pengaruh dunia kapitalis ini sangat merusak aqidah uamt Islam. Karena secara tidak sadar umat Islam akan semakin jauh dari ajaran agama yang diturunkan oleh Allah untuk kepentingan dan kenyamanan hidup di dunia lebih-lebih di akhirat nanti.
Karena pengaruh dunia kapitalis juga, banyak umat Islam yang nekat berbuat jahat dan tidak takut menipu atau mencuri atau menggelapkan barang-barang yang bukan miliknya dan dimanipulasi dengan berbagai macam modus, yang terpenting bagi kalangan ini adalah bagaimana caranya mereka merasa aman dari pengawasan orang lain, sehingga tidak beresiko untuk diperkarakan di pengadilan.
Dalam kondisi demikian, maka tidak ada lagi konsep rasa takut kepada ancaman siksa Allah karena telah melanggar syariat Islam, sekalipun mereka masih tetap merasa dirinya sebagai seorang muslim. Hanya saja yang menjadi prinsip mereka adalah bagaimana caranya dapat meraup kehidupan duniawi yang mapan dan nyaman dalam standar kekinian. Slogan mereka kira-kira berbunyi : Halal atau haram sikat saja, yang penting dapat dinikmati. Atau slogan : Lha mencari harta yang haram saja sulit, apalagi dengan syarat harus halal segala.
Umat Islam sudah selayaknya menyakini ajaran agamanya, karena ajaran agama Islam ini diturunkan oleh Allah kepada umat manusia dalam keadaan sangat sempurna. Bahkan yang berkaitan dengan dunia mengais rejeki pun sudah digariskan oleh ajaran syariat.
Coba perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini :
Dari Abu Ya`la dengan sanad dari Jabir bin Abdullah berkata: Nabi SAW bersabda : Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dapat melindungi diri kalian dari serangan musuh dan dapat menambah rejeki kalian? Yaitu kalian berdoa kepada Allah di waktu malam dan siang hari, sesungguhnya doa itu adalah senjata bagi orang yang beriman.
Jadi, sangat salah jika ada seorang muslim yang ingin mengais rejeki bahkan ingin meraup keuntungan sebanyak-banyaknya namun sengaja meninggalkan doa kepada Allah. Karena harta yang didapatkan dengan tanpa disertai doa, maka hartanya itu tidak akan berbarakah. Akibatnya justru seringkali menimbulkan problem-problem yang berkaitan dengan dunia bisnisnya.
Intinya, mengais rejeki itu boleh bahkan dianjurkan dalam Islam, namun harus tetap dalam koridor syariat, dan alangkan afdhalnya jika disertai dengan berdoa.