AYOO KORUBSI ... !
Luthfi Bashori
Mohon jangan salah baca. ini bukan mengajak korupsi alias pekerjaan yang menjijikkan itu, dan bukan karena salah tulis mengikuti standar bahasa Indonesia, namun benar-benar secara sadar mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk KORUBSI, sekali lagi KORUBSI dengan huruf mati B bukan huruf P, khususnya kepada para pejabat yang TERHORMAT, bukan yang terKOR-MAT (terKORup dan MATrealis).
Perlu diingat, KORUPSI yang dimaksud oleh kamus bahasa Indonesia itu adalah pencurian uang negara oleh para maling-maling yang terKORMAT, alias oleh para penjahat berdasi. Coba cermati, sesuai dengan pakaian mereka yang rapi, rumah mereka yang rapi, mobil mereka yang rapi, kantor mereka yang rapi, maka pekerjaan korupsi mereka juga sudah direncanakan secara rapi.
Karena para pejabat yang terKORMAT itu bukanlan maling kelas teri, bukan maling ayam, bukan maling yang blusukan keluar masuk kampung, dan bukan pula maling yang kerjanya serampangan, yang mana jika mereka tertangkap maka beresiko dihajar massa, namun para koruptor itu adalah maling dari jenis para pejabat terKORMAT yang duduk menjabat dengan sejumlah predikat di sekeliling Istana Kepresidenan dan Instansi-Instansi penting lainnya di negeri ini.
Yang mana jika mereka tertangkap, maka akan segera mengadakan rapat koordinasi dengan para koleganya untuk menyusun strategi bagaimana cara yang efektif untuk menghindar dari jeratan hukum.
Sedangkan kolega para koruptor ini juga bukan orang-orang sembarangan dan bukan berasal dari masyarakat awwam yang miskin kelas bawah, namun para koleganya itu adalah dari kalangan kelas atas yang mampu merencanakan pelarian para koruptor itu ke luar negeri dalam rangka menghilangkan jejak dan barang bukti dengan berbagai macam argumentasi.
Mereka juga mampu membuat skenario bagaimana cara menyulap kata Trilyun menjadi Milyar, kata Milyar menjadi Juta, kata Juta menjadi Ribu dengan cara diiklankan melalui media, hingga sedikit mampu meredam kemarahan masyarakat.
Bahkan tidak jarang gerombolan koruptor dan para koleganya ini sengaja mempermainkan kata-kata menjadi semanis mungkin, semisal dari kata-kata MENCURI/MERAMPOK UANG NEGARA yang dirasa sebagai kata-kata kurang terhormat, dicarikan kata-kata yang lebih halus dan terhormat dengan mengistilahkan SEDANG TERSANDUNG MASALAH.
Mereka selalu menganggap bahwa masyarakat kelas bawah pada umumnya itu termasuk masyarakat yang awwam, bodoh, buta, bisu dan tuli yang mudah untuk ditipu dengan kata-kata manis. Namun mereka lupa jika Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Melihat, Maha Berbicara, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala strategi busuk yang mereka lakukan.
Maka sudah sepantasnya masyarakat Indonesia yang masih beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang telah memberikan rahmat-Nya dengan memerdekakann negeri ini dari penjajahan Asing, untuk bersyukur kepada Allah dengan cara berani menggrebek dan mengusir para koruptor dan koleganya itu dari bumi persada Indonesia, karena mereka ini hakikatnya adalah sama dengan para penjajah Asing di masa lampau.
Masyarakat Indonnesia sudah selayaknya sesegera mungkin untuk KORUBSI secara bersama-sama dan beramai-ramai. KOR-UB-SI yang dimaksudkan di sini adalah KOR-dinasi UB-ah SI-kap, dengan cara menjadikan para koruptor dan koleganya itu sebagai musuh bersama yang wajib diperangi, digrebek, disita seluruh harta miliknya lantas diusir dari negera Indonesia.
Jika negara-negera lain tidak ada lagi yang bersedia menerima para koruptor itu, maka jalan satu-satunya yang paling tepat adalah mengirim mereka ke dalam liang kubur agar tidak mengotori nama baik bangsa Indonesia di mata dunia maupun di mata penduduk akhirat.
Atau, boleh juga para koruptor itu digantung di atas Tugu Monas.