URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
AYOO KORUBSI …. ! 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ]
 
AYOO KORUBSI ... !

Luthfi Bashori

Mohon jangan salah baca. ini bukan mengajak korupsi alias pekerjaan yang menjijikkan itu, dan bukan karena salah tulis mengikuti standar bahasa Indonesia, namun benar-benar secara sadar mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk KORUBSI, sekali lagi KORUBSI dengan huruf mati B bukan huruf P, khususnya kepada para pejabat yang TERHORMAT, bukan yang terKOR-MAT (terKORup dan MATrealis).

Perlu diingat, KORUPSI yang dimaksud oleh kamus bahasa Indonesia itu adalah pencurian uang negara oleh para maling-maling yang terKORMAT, alias oleh para penjahat berdasi. Coba cermati, sesuai dengan pakaian mereka yang rapi, rumah mereka yang rapi, mobil mereka yang rapi, kantor mereka yang rapi, maka pekerjaan korupsi mereka juga sudah direncanakan secara rapi.

Karena para pejabat yang terKORMAT itu bukanlan maling kelas teri, bukan maling ayam, bukan maling yang blusukan keluar masuk kampung, dan bukan pula maling yang kerjanya serampangan, yang mana jika mereka tertangkap maka beresiko dihajar massa, namun para koruptor itu adalah maling dari jenis para pejabat terKORMAT yang duduk menjabat dengan sejumlah predikat di sekeliling Istana Kepresidenan dan Instansi-Instansi penting lainnya di negeri ini.

Yang mana jika mereka tertangkap, maka akan segera mengadakan rapat koordinasi dengan para koleganya untuk menyusun strategi bagaimana cara yang efektif untuk menghindar dari jeratan hukum.

Sedangkan kolega para koruptor ini juga bukan orang-orang sembarangan dan bukan berasal dari masyarakat awwam yang miskin kelas bawah, namun para koleganya itu adalah dari kalangan kelas atas yang mampu merencanakan pelarian para koruptor itu ke luar negeri dalam rangka menghilangkan jejak dan barang bukti dengan berbagai macam argumentasi.

Mereka juga mampu membuat skenario bagaimana cara menyulap kata Trilyun menjadi Milyar, kata Milyar menjadi Juta, kata Juta menjadi Ribu dengan cara diiklankan melalui media, hingga sedikit mampu meredam kemarahan masyarakat.

Bahkan tidak jarang gerombolan koruptor dan para koleganya ini sengaja mempermainkan kata-kata menjadi semanis mungkin, semisal dari kata-kata MENCURI/MERAMPOK UANG NEGARA yang dirasa sebagai kata-kata kurang terhormat, dicarikan kata-kata yang lebih halus dan terhormat dengan mengistilahkan SEDANG TERSANDUNG MASALAH.

Mereka selalu menganggap bahwa masyarakat kelas bawah pada umumnya itu termasuk masyarakat yang awwam, bodoh, buta, bisu dan tuli yang mudah untuk ditipu dengan kata-kata manis. Namun mereka lupa jika Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Melihat, Maha Berbicara, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala strategi busuk yang mereka lakukan.

Maka sudah sepantasnya masyarakat Indonesia yang masih beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang telah memberikan rahmat-Nya dengan memerdekakann negeri ini dari penjajahan Asing, untuk bersyukur kepada Allah dengan cara berani menggrebek dan mengusir para koruptor dan koleganya itu dari bumi persada Indonesia, karena mereka ini hakikatnya adalah sama dengan para penjajah Asing di masa lampau.

Masyarakat Indonnesia sudah selayaknya sesegera mungkin untuk KORUBSI secara bersama-sama dan beramai-ramai. KOR-UB-SI yang dimaksudkan di sini adalah KOR-dinasi UB-ah SI-kap, dengan cara menjadikan para koruptor dan koleganya itu sebagai musuh bersama yang wajib diperangi, digrebek, disita seluruh harta miliknya lantas diusir dari negera Indonesia.

Jika negara-negera lain tidak ada lagi yang bersedia menerima para koruptor itu, maka jalan satu-satunya yang paling tepat adalah mengirim mereka ke dalam liang kubur agar tidak mengotori nama baik bangsa Indonesia di mata dunia maupun di mata penduduk akhirat.

Atau, boleh juga para koruptor itu digantung di atas Tugu Monas.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Abul Bashar  - Kota: Palangka Raya
Tanggal: 3/3/2013
 
Sepakat Kyai ... !
Tapi kalau boleh urun rembug, KORUBSI = berKORdinasi UBah SIkap. Yaitu saling bekerjasama dalam memberantas korupsi. Tidak menutupinya. Kalau komitmen, kami yakin semua warga Indonesia yang masih sehat dan normal memiliki komitmen utk hidup lebih baik tanpa korupsi. Namun yang saling berKoORdinasi UBah SIkap ini yang masih perlu dihimpun lagi. Dan juga penulisannya lebih pas UBAH. Kalo ditambahkan 'R' ditakutkan mereka lebih trengginas.

Hehehe... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Boleh dan semakin mantap. Artikel ini tercetus karena keprihatinan dengan kondisi bangsa.

2.
Pengirim: Muthoin Tsamma Amiin  - Kota: Nanga Pinoh (Kalimantan Barat)
Tanggal: 5/3/2013
 
Asswrwb Ammy... Semoga Ammy sekeluarga selalu dalam kesehatan lahir dan batin... Aamiin..

Setuju Ammy.... Semoga Ammy bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia..... Berantas itu para mafia Ammy...
Allhumma sholli ala sayyidina Muhammad.....
Wasswrwb... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah sudah banyak Pejuang Islam Anti Korupsi.

3.
Pengirim: Abdurrohman Mim Masyriqi  - Kota: pasuruan
Tanggal: 5/3/2013
 
assalamualaikum, bismillahhirromannirrohim
Wahai orang-orang yang beriman ,yang tidak beriman tidak wahai, hai orang-orang yang gak korup ,yang korup tidak hai.
kenapa kami bilang begini? karena kami malu mempunyai pejabat yang korup (memakan hak orang lain) yang tidak memikirkan rakyat jelata. Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an : “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”. (QS. 2 : 188).
korup sama halnya dengan suap menyuap, permisalan orang yang korup atau menyuap sama seperti orang makan celeng. Rasulullah SAW sering sekali mengecam perbuatan menyuap ini. Ada suatu riwayat yang diceritakan oleh sahabat ‘Abdullah ibnu ‘Umar dari Nabi SAW, beliau mengatakan :

لعن رسول الله الراشى والمرتشى (رواه ابو داود والترمذى
maka dari itu ayo kita bersama-sama memusnahkan orang yang korup agar bangsa indonesia tidak malu mempunyai pejabat yang korup. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bravo, sangat setuju.

4.
Pengirim: efendi  - Kota: surabaya
Tanggal: 20/3/2013
 
hehehe... luar biasa, kreatif sekali membuat singkatan. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kunjungan akhi sangat berarti bagi keberlangsungan situs kami ini.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam