TEMAN SEJATI YANG MANA ?
Luthfi Bashori
Berbicara tentang teman, ternyata banyak versi yang mengidentifikasi hakikat teman tersebut bagi kehidupan kita. Sebut saja teman bermain, teman bisnis, teman belajar, dan sebagainya. Bahkan Nabi SAW sendiri pernah mendefinisikan teman itu di luar apa yang umumnya kita banyangkan.
Dari riwayat Sy. Anas bin Malik beliau mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda : Teman itu ada tiga macam:
1. Teman yang mengatakan : Aku akan selalu menyertai hidupmu sampai batas pemakamanmu di tanah kuburan. Dia itu adalah keluargamu.
2. Teman yang mengatakan : Aku akan menjadi temanmu jika engkau memberikan (menyedekahkan) diriku (kepada oran g lain), dan aku bukanlah temanmu jika engkau jadikan simpanan. Dia adalah hartamu.
3. Teman yang mengatakan : Aku akan selalu setia menemanimu kemana saja engkau keluar dan masuk. Dia itu adalah amalanmu.
Keluarga yang setiap hari hidup bersama kita itu ibarat teman setia namun hanya pada batas kehidupan dunia. Jika saatnya kita meninggal dunia, maka keluarga hanya bersedia mengantarkan kita pada batas propesi pemakaman, namun tidak akan bersedia tidur bersama jasad kita di dalam kuburan.
Harta yang kita kumpulkan itu, jika kita pergunakan untuk kepentingan ibadah kepada Allah seperti shadaqah, menafkahi keluarga secara baik, ongkos haji dan yang semisalnya, maka pahalanya akan menjadi teman kita tatkala kita sudah dipanggil oleh Allah.
Namun jika harta yang kita kumpulkan itu hanya kita jadikan simpanan, maka hakikatnya bukanlah menjadi milik kita baik di dunia apalagi di akhirat. Karena sebanyak apapun harta yang kita simpan maka hanya akan menjadi harta simpanan belaka yang kita tidak menikmatinya, apalagi mengharapkan pahala dari harta yang kita simpan tersebut.
Berbeda dengan amalan, maka amalan kita itu akan setia mengikuti kita baik di dunia bahkan hingga di akhirat nanti. Jika kita mengamalkan kebaikan, maka pahala kebaikan itu akan setia menemani hingga kita menghadap Allah. Demikian juga jika kita mengamalkan keburukan maka dosanya akan setia menemani hingga kita menghadap Allah.
Karena itu kita harus pandai-pandai memilih teman agar dapat mendampingi hidup kita baik di dunia maupun di akhirat. Jika ingin mendapatkan teman setia yang baik bagi kehidupan di dunia maupun di akhirat, maka satu-satunya cara adalah harus memperbanyak amal ibadah kepada Allah serta memperbanyak berbuat kebaikan di tengah masyarakat.