PROSESI ISLAMNYA SY. UTSMAN BIN AFFAN
Luthfi Bashori
Konon pada masa jaman Jahiliyah, suatu hari Sy. Utsman bin Affan hatinya sedang sedih, hingga beliau menemui bibinya, Su`daa binti Kuzair, yaitu wanita yang IQ-nya tinggi, dewasa, bersifat pengayom dan tegas, hingga Sy. Utsman merasa nyaman dan senang setiap kali bertemu dengannya.
Melihat wajah sang keponakan sedang bersedih, maka dihiburlah oleh Su`daa binti Kuzair dengan berita adanya seorang Nabi yang melawan penyembahan terhadap berhala-berhala, dan mengajak orang-orang untuk beragama hanya satu dan tidak mennyembah kecuali hanya kepada Allah. Kemudian Su`daa binti Kuzair memotivasi sang keponakan untuk mengikuti agama Nabi tersebut.
Mendengar berita dari bibinya itu, maka Sy. Utsman sangat berhasrat untuk ikut agamanya Nabi yang diceritakan oleh sang bibi, lantas beliau mencari info dan datang kepada Sy. Abu Bakar seraya bertanya perihal Nabi pembawa agama baru yang dimaksud oleh sang bibi.
SY. ABU BAKAR : Sungguh berita dan motivasi yang berasal dari bibimu itu benar, bibimu telah memberitahumu kebaikan hai Utsman. Sungguh engkau adalah seorang yang berakal, bijaksana, dan mengetahui perbedaan kebenaran dengan kebatilan, karena hal itu tidak tertutup darimu. Lantas apa ini berhala-berhala yang disembah oleh kaum kita, tidakkah hanya batu-batu yang tuli tidak dapat mendengar dan tidak bisa melihat.
SY. UTSMAN : Benar.
SY. ABU BAKAR : Jadi yang dikatakan bibimu itu benar, dan kini Nabi itu telah hadir di tengah-tengah kita, Allah telah mengutus Nabi yang ditunggu-tunggu, Allah mengutusnya untuk seluruh umat manusia dengan agama yang benar dan memberi petunjuk.
SY. UTSMAN : Lantas siapa beliau itu ?
SY. ABU BAKAR : Beliau adalah Sy. Muhammad bin Abdillah bin Abdul Mutthalib.
SY. UTSMAN : Asshaadiqul amiin (orang yang sangat terpercaya) itu?.
SY. ABU BAKAR : Benar, itulah beliau SAW.
SY. UTSMAN : Apakah engkau bersedia mengantarkanku kepadanya?
SY. ABU BAKAR : Baiklah.
Tatkala Nabi Muhammad SAW melihat kedatangan Sy. Utsman maka beliau SAW bersabda,
NABI SAW : Penuhilah hai Utsman panggilan Allah, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian secara khusus dan kepada semua makhluk Allah secara menyeluruh.
SY. UTSMAN : Demi Allah, tatkala mataku memandang beliau SAW dan mendengar suaranya, tiba-tiba dadaku merasa lapang dan hatiku meyakini risalahnya, lantas aku bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya.