DEKLARASI WONG SINGOSARI KOTA SANTRI
Luthfi Bashori
Ahad pagi, tanggal 1 Rabiul Awwal (bulan Mauld Nabi SAW) tahun 1443 H, yang bertepatan tanggal 13 Januari 2013 M, di saat jam menunjukkan pukul 08.00, beberapa orang dari berbagai kalangan masyarakat mulai berdatangan ke depan pasar Pujisari Kendedes (Kawedanan lama), atau di depan pasar Singosari, seberang barat jalan, tepatnya berada di pinggir Jalan Raya Propensi jurusan Malang- Jakarta.
Ada dari kalangan remaja dengan seragam pesantren, ada beberapa anak berseragam sekolah, ada kelompok takmir masjid dan mushalla, ada kumpulan juru parkir yang tergabung dalam Persatuan Anak Sosial, ada anggota Jamaah Tafsir Ribath, ada beberapa pengasuh Majelis Ta`lim dari berbagai tempat, ada beberapa Pengurus Jamaah Shalawat Annahdliyah Singosari, ada tokoh NU Singosari dan beberapa tokoh Islam lainnya, mereka terus berdatangan ke lokasi.
Suara shalawat Nabi SAW dengan alat terbang Banjari juga mulai dikumandangkan oleh para santri gabungan dari pesantren-pesantren untuk mengiringi kegiatan deklarasi yang telah dirancang beberapa bulan sebelumnya oleh warga Singosari.
Maka, pada pagi yang cerah di awwal bulan Maulid Nabi SAW yang penuh barakah, dipasanglah secara permanen sebuah papan nama jumbo berukuran 2,5 x 1,5 meter, dengan terpampang tulisan yang cukup menyolok: Deklarasi Wong Singosari, SINGOSARI KOTA SANTRI (Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapi, Islami), bersih dari maksiat miras, narkoba, judi, pornoaksi dan pacaran mesum.
Di saat pemasangan Papan Nama Deklarasi Wong Singosari ini, sebagian para santri dan masyarakat Singosari yang hadir itu juga membagikan lembar brosur berisi Visi dan Misi SINGOSARI KOTA SANTRI kepada para pejalan kaki dan pengendara motor maupun mobil yang sengaja berhenti maupun yang tengah tertarik memperhatikan kegiatan deklarasi ini.
Lebih dari 2000 lembar kertas copy-an berisi Visi dan Misi pun habis terbagi dalam kegiatan ini, dan muncul pula respon spontanitas positif dari para pengguna jalan, bahkan ada yang mengusulkan beberapa hal yang dapat menambah giatnya acara tersebut.
Setelah pemasangan Papan Nama Deklarasi Wong Singosari selesai sekitar pukul 09.30 maka penulis didapuk untuk memimpin pembacaan doa yang dilaksanakan di bawa Papan Nama Deklarasi Wong Singosari dan diamini oleh para hadirin yang bergerombol, kemudian dalam formasi itu pula diambil gambar foto oleh beberapa orang untuk dokumentasi.
Dengan adanya acara pembacaan doa sebagai penutup kegiatan, maka Deklarasi Wong Singosari pun dianggap selesai dengan sukses tanpa adanya aral melintang. Alhamdulillah.