URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 207 users
Total Pengunjung: 6224319 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
RASULULLAH BERSEDIH DAN MENANGIS 
Penulis: Abdul Adzim Irsad [3/3/2014]
 
RASULULLAH BERSEDIH DAN MENANGIS

Abdul Adzim Irsad

Menangis adalah sifat alami setiap mahluk hidup. Setiap orang tentu pernah menangis, baik kaum pria maupun wanita. Tetapi setiap air mata yang keluar pasti ada sebab-musababnya. Allah SWT mengatakan:’’....dari setiap sesuatu ada sebab, maka ikutlah sebab-sebabnya’’ (QS Al-Kahfi (18:84-85).

Di dalam bahasa Arab, setiap perubahan ahir kalimat, seperti; kasroh, dhommah, fathah atau sukun, karena adanya amil yang masuk. Begitu juga dengan menanggis. Tidak mungkin orang tiba-tiba menangis, kecuali ada penyebab, apakah itu karena sedih, atau karena senang, karena anaknya lulus ujian.

Nabi SAW sering menangis karena sedih, itu sangat alami. Tangisan Rasulullah SAW begitu istimewa, karena takut kepada-Nya. Saat mengingat betapa pedihnya siksa api neraka, serta siksaan azab kubur dan hari kiamat. Tiba-tiba Rasulullah SAW meneteskan air mata. Padahal, Rosulullah SAW tidak mungkin kena siksa kubur, apalagi siksa api neraka.

Nabi juga sering menanggis, padahal dunia berada dalam genggamannya jika beliau menghendaki. Dan Surga ada di hadapannya, tinggal memilih mana surga yang paling indah dan menyenangkan. Seringkali Rasulullah SAW menangis bukan karena urusan dunia, tetapi memikirkan agar supaya para pengikutnya selamat dari siksaan api neraka.

Nabi SAW menyampaikan bahwa mata itu tidak akan tersentuh panasnya sengatan api Neraka jika sering mengeluarkan air mata karena takut kepada-Nya. Begitu juga mata yang sering bergadang setiap malam karena berjuang dijaan Allah (sabilillah). Para tetangga Nabi menuturkan kebenaran pesan Nabi SAW yang berbunyi :

عن ابن عباس قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : عينان لا تمسها النار : عين بكت من خشية الله و عين باتت تحرس  في سبيل الله *رواه الترمذي

Ibnu Abbas menuturkan, aku mendengar Nabi pernah pengatakan” dua mata yang tidak akan pernah tersentuh panasnya Neraka, mata yang menangis karena takut kepada-Nya, mata yang selalu terjaga karena berjuang dijalan Allah SWT (H.R Tirmizdi ).

Bahkan Abu Hurairah menuturkan menambahkan, sebagaimana yang pernah disampaikan Nabi SAW kepadanya, bahwa mata yang senantiasa terjaga dari maksiat, maka Allah mengharamkan dari panasnya api Neraka(H.R Al-Asbahani)

Beliau sering sekali menangis disaat sedang menunaikan shalat, serta ketika sedang bermunajat kepada Allah SWT. Hati Nabi sangat lembut, menangis ketika mendengarkan alunan ayat-ayat Allah SWT. Suatu ketika Abu Hurairah menuturkan’’ ketika turun ayat al-Najam 59-60, para sahabat yang tergabung dalam kelompok ‘’al-Suffah’’ menangis, pipi mereka basah dengan air mata, bibir mereka merah karena tak henti-hentinya menyebut asma-Nya. Melihat para sahabat ’’ahlu al-Suffah’’ menangis, Nabi turut larut di dalamnya, kemudian Nabi menyampaikan pesan kepada para sahabat’’tidak akan masuk Neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT’ (H.R al-Baihaki)

Sahabat dekat Nabi yang bernama Abdullah bin Mas`ud r.a menuturkan: ‘’Rasulullah SAW pernah berkata kepadaku: ‘’Bacalah Al-Qur\`an untukku’’ aku berkata: ‘’Wahai Rasulullah, apakah aku yang harus membacanya, sedangkan al-Qur`an itu diturunkan kepadamu? beliau menimpali:’’Aku lebih suka mendengarkannya dari orang lain.’’Akupun membacakan surat An-Nisaa` untuk beliau.

Hingga telah sampai pada ayat:’’Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).’’ (QS. An-Nisa: 41) Aku lihat air mata beliau menetes deras dari sudut-sudut matanya. (HR. Al-Bukhari).

Nabi juga pernah bersedih, ketika ditinggalkan oleh putra tercintanya Ibrahim Nabi SAW menangis. Kala itu Ibrahim sudah menginjak usia dua tahun, karena sakit akhirnya meninggal dunia. Betapa sedihnya baginda Nabi, usia Ibrahim yang sedang lucu-lucunya. Setiap mata menatap Ibrahim hati terasa tentram, bahagia, ternyata tuhan bekehdak lain. Allah SWT memanggilnya ketika Nabi SAW sedang sayang-sayangnya.

Nabi memberikan contoh, bahwa menangis adalah sesuatu yang manusiawi dan wajar. Yang dilarang ialah, menangis sebagaiamana orang jahilillyah meratap kematian keluarganya. Mereka merobek-robek baju, memukul-mukul kepala serta mejerit dan teriak-teriak. Seolah-olah dunia sudah berahir, padahal kematian itu sebuah perjalanan panjang, yang kelak akan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT. Maka, menangislah, bersedihlah sebagaimana Nabi SAW berduka ketika ditinggal sang putra tercinta.

Yang sangat aneh dan ngilani ialah, banyak dari kaum wanita, khususnya ibu-ibu rela mengeluarkan air mata ketika menonton sebuah sinetron, film, layar lebar. Padahal, setiap tetes air mata itu ada nilainya di hadapan Allah SWT. Jika Rasulullah SWT menuturkan: Dua mata yang tidak akan tersentuh sengatan api neraka,  mata yang menangis karena takut kepada Allah SWT’’……..

Pertanyaannya ialah,  apakah air mata yang keluar dari sudut-sudut mata karena menonton sinetron itu justru mengantarkan pada siksaan api neraka? Semoga tidak, dan Allah SWT selalu memberikan bimbingan kepada umat Rasulullah SAW dimana saja berada.
Wallahu a’lam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam