URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 310 users
Total Pengunjung: 6224431 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DIALOG DENGAN MAJALAH ALHARAMAIN 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ]
 
DIALOG DENGAN MAJALAH  ALHARAMAIN

Luthfi Bashori


BACA SHALAWAT



ALHARAMAIN :

Apa implikasi firman Allah dalam QS. Al-Ahzab, 56 :

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.


PEJUANG :


Hukum membaca shalawat kepada Nabi SAW itu adalah wajib, yaitu tatkala seorang hamba melaksanakan shalat. Sedangkan hukumnya sunnah bershalawat jika dibaca di luar shalat. Pengertian ini diambil dari firman Allah di atas yang menggunakan shighat amar (perintah), yang mempunyai dua pengertian berbeda.

Jika dilihat dari  siaqul kalam (grametikal Arab)-nya, ternyata Allah memberi info bahwa Allah sendiri dan para malaikat itu bershalawat kepada Nabi SAW, lantas Allah perintah yang bersifat ajakan dan anjuran agar semua umat Islam juga ikut bershalawat, maka susunan inilah yang memberi pengertian sunnahnya bershalawat kepada Nabi SAW, dan kesunnahannya itu adalah sunnah mukkadah (sangat dianjurkan).

Sedangkan dalam hadits Nabi SAW : Shalatlah kalian seperti kalian melihat tata caraku shalat (HR. Bukhari & Muslim), yang mana di dalam shalat itu beliau SAW sendiri membaca shalawat, maka berdasarkan inilah hukum perintah bershalawat di dalam shalat itu adalah wajib.

Betapa besar makna dan faedah shalawat kepada Nabi SAW ini, sehingga Allah dan para malaikat-Nya sangat memperhatikan dan mengamalkannya, bahkan Allah perintah kepada umat Islam secara langsung agar ikut bershalawat kepada Nabi SAW, karena dengan memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW  akan tumbuh rasa cinta yang dalam kepada beliau SAW di hati umat.

Logikanya, kalau bukan umat Islam sendiri yang berusaha sedalam-dalamnya mencintai Nabi Muhammad SAW sebagia nabi-nya umat Islam, yang salah satu caranya adalah dengan memperbanyak bershalawat, lantas siapa lagi yang akan mengamalkannya, apa mungkin  mengharapkan kepada orang-orang kafir untuk mencintai Nabi Muhammad SAW?
Rasanya bagaikan api jauh dari panggang.

ALHARAMAIN :

Mengapa sebagian umat Islam ada yang alergi untuk bershalawat kepada Nabi, padahal Allah sendiri bersama malaikat bershalawat kepadanya?

PEJUANG :


Kalau seperti itu yang terjadi, maka kemungkinan besar penyebab utamanya adalah karena tipisnya iman. Biasanya tipisnya iman itu terjadi karena keawaman seseorang terhadap ajaran syariat Islam secara benar.

ALHARAMAIN :

Bagaimana pandangan ustadz terhadap shalawat yang menggunakan redaksional bukan dari Nabi, tetapi hasil penyusunan para ulama, seperti shalawat Badar, burdah Imam Bushiri, shalawat nariyah, shalawat fatih, dsb.?

PEJUANG :

Tidak ada larangan sedikit pun secara tekstual dalil baik dari ayat Alquran maupun Hadits Nabi SAW bagi seseorang yang ingin berkreasi memperkaya redaksi shalawat kepada Nabi SAW, karena arti shalawat itu sendiri adalah doa dan pujian untuk sang kekasih hati umat, yaitu Nabi Muhammad SAW, dan juga tidak ada sedikitpun larangan dari syariat untuk orang yang berdoa dengan menggunakan redaksi sendiri.

Bahkan, konon Shahabat Hassan bin Tsabit telah banyak menciptakan kreasi syair-syair bertema shalawat dan pujian khusus untuk Baginda Nabi Muhammad SAW, dan syair-syair gubahannya itu dibacakan secara langsung di hadapan Nabi SAW, sedangkan beliau SAW menikmatinya dan tidak melarangnya. Ini pertanda bahwa redaksi membaca doa maupun bershalawat itu tidak harus monoton sesuai dengan redaksi yang datang dari Nabi SAW.

ALHARAMAIN :

Ada yang menyatakan bahwa beberapa shalawat itu mengandung kalimat syirik, karena menyebut Rasulullah serupa Allah (anta syamsun, anta badrun, anta nurun fauqa nuri), atau berdoa meminta sesuatu kepada Rasulullah, bukan kepada Allah? Apakah memang benar demikian, ustadz?

PEJUANG :

Ya, orang yang mengatakan seperti itu, sekali lagi karena kurang dalammnya mempelajari syariat Islam, karena harus dipahami, bahwa dalam syariat itu ada istilah Maqamul Khaliq dan Maqamul Makhluq (derajat ketuhanan Allah dan derajat makhluk ciptaan-Nya). Kedua derajat ini jelas-jelas tidak sama. dan tidak bisa disamakan, serta tidak ada seorang pun dari umat Islam yang menyamakannya.

Jadi. tidak ada satu pun dari umat Islam selama ini yang menuhankan Nabi Muhammad SAW. Ini jauh berbeda dengan kaum Nasrani yang benar-benar meyakini ketuhanan Nabi Isa AS. Yaa itulah bedanya keyakinan umat Islam dan keyakinan kaum Nasrani. Maka  sebesar atau setinggi apapun bentuk pujian yang dihaturkan oleh umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW, maka umat Islam tetap menempatkan derajat Nabi Muhammad SAW sebagai makhluqnya Allah, dan tidak akan pernah menuhankan beliau SAW.

ALHARAMAIN :

Berapa banyak tuntutan Nabi agar kita bershalawat kepadanya?

PEJUANG :


Minimal dalam shalat Subuh satu kali, dalam shalat Dhuhur dua kali, dalam shalat Ashar dua kali, dalam  shalat Maghrib dua kali, dalam shalat Isyak dua kali. Untuk selebihnya maka semakin banyak orang membaca shalawat maka akan semakin baik pula kadar keimanan seseorang. Bahkan Nabi SAW menjajikan: inna aulan naasi bii yaumal qiyaamati aktsaruhum alaiyya shalaatan (Sesunnguhnya paling dekat-dekatnya orang denganku kelak di hari Qiyamat adalah yang orang paling banyak membaca shalawat untukku).  

ALHARAMAIN :

Sikap kita sebaiknya bagaimana terhadap saudara kita yang kurang suka bershalawat?  

PEJUANG :


Ya mendakwahi mereka dengan memberikan pemahaman-pemahaman secara ilmiyah, bisa secara lisan maupun tulisan, sekaligus berupaya mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat muslim untuk aktif mengadaan bacaan shalawat, termasuk mengadakan shalawat keliling, atau membentuk jamaah rutinan shalawat, hingga tidak ada sedikitpun keraguan di hati umat tentang bolehnya bershalawat dengan berbagai redaksi yang baik, serta memberi pengertian tentang pentingnya melestarikan pembumian shalawat ini di tengah-tengah umat.  

ALHARAMAIN :

Apakah faedah shalawat itu?

PEJUANG :


Kalau menurut Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki, dan beliau merangkum dari pendapat para ulama salaf, maka faedah membaca shalawat itu sangat banyak, antara lain :

1.    Shalawat adalah serupa dengan perintah Allah SWT.
2.    Bersamaan dengan Allah SWT ketika kita bershalawat. Sedangkan jika shalawat kita berbeda. Shalawat kita adalah doa dan permohonan. Sedangkan shalawat Allah SWT adalah keagungan dan kemuliaan.
3.    Malaikat pun ikut shalawat di dalamnya.
4.    Allah akan memberikan balasan sepuluh, jika orang tersebut mengucapkan shalawat sekali.
5.    Shalawat mengangkat sepuluh derajat.
6.    Dituliskan sepuluh kebaikan.
7.    Shalawat menghapus sepuluh keburukan.
8.    Shalawat akan mendatangkan pengijabahan atas doanya. Jika shalawat didahulukan maka akan menghantar kepada Allah SWT. Sedangkan jika tidak diucapkan ketika berdoa, maka doa tersebut akan menggantung antara langit dan bumi.
9.    Penyebab syafaat Nabi SAW, jika ia meminta perantaraan ataupun meninggalkannya.
10.    Penyebab diampunkannya dosa.
11.    Penyebab untuk dicukupkannya kesedihan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya.
12.    Penyebab kedekatan seorang hamba kepada Rasulullah SAW di hari Kiamat.
13.    Menempatkan kedudukan sedekah pada yang sepuluh.
14.    Penyebab ditunaikannya kebutuhan.
15.    Penyebab Allah dan para malaikat bershalawat kepadanya.
16.    Shalawat adalah bentuk zakat bagi orang yang bershalawat dan merupakan penyuci baginya.
17.    Penyebab datangnya kabar gembira bagi si pelakunya dengan surga sebelum ia mati.
18.    Penyebab diselamatkannya si pelaku dari keadaan hari Kiamat.
19.    Penyebab menjawabnya Nabi SAW (atas shalawat yang dilantunkannya).
20.    Penyebab pengingat dari sesuatu yang ia lupakan.
21.    Penyebab baiknya sebuah majelis, juga tidak akan merugikan seseorang yang termasuk ahli didalamnya.
22.    Penyebab menolak kefakiran.
23.    Menolak kepada pelakunya nama bakhil jika ia membalas orang mengucap shalawat atas Nabi SAW.
24.    Penyebab kesuksesan doa jika disebutkan diawal doa atau pun dibelakangnya jika ia lupa bershalawat kepada Nabi SAW.
25.    Shalawat akan mengantar pada jalan surga, serta seseorang akan meninggalkan jalan itu karena sebab meninggalkan shalawat.
26.    Menyelamatkan dari fitnah di sebuah majelis yang tidak berdzikir kepada Allah dan Rasul-Nya, atau tidak memuji dan mengagungkan-Nya, dan bershalawat kepada Rasul-Nya.
27.    Merupakan kesempurnaan bicara yang diawali denhan Hamdallah (memuji Allah) lalu shalawat kepada Rasul-Nya.
28.    Berlimpahnya cahaya seorang hamba ketika berada di Shirath.
29.    Shalawat akan mengeluarkan seorang hamba dari kehilangan.
30.    Penyebab akan ketetapan Allah SWT dalam mengagungkan kebaikan bagi orang yang bershalawat kepadanya antara penduduk langit dan bumi. Karena orang yang bershalawat adalah menuntut kepada Allah agar kiranya Allah mengagungkan kepada Rasul-Nya, memuliakan, dan menghormatinya. Ini merupakan bagian dari amal, maka adalah harus bagi orang yang shalawat bagian seperti itu.
31.    Penyebab keberkahan, baik pekerjaan ataupun usianya
32.    Penyebab untuk menggapai rahmat Allah, karena rahmat adalah makna dari shalawat.
33.    Penyebab kekalnya kasih sayang kepada Nabi SAW, dengan cara menambah atau melipat-gandakannya. Ini merupkan bentuk ikatan iman yang tidak akan sempurna bila tidak ada shalawat didalamnya. Karena ketika ia memperbanyak dalam mengingat yang ia cintai dan menghadirkannya dalam hati, serta memperindah dalam menghadirinya. Maka itu adalah bentuk cinta yang penuh dan semakin berlipat cintanya dan semakin bertambah rasa rindunya. Jika semakin penuh rasa rindunya, merupakan kebiasaan jika seseorang mencintai sesuatu, maka pasti ia sangat menginginkan untuk melihatnya. Sedangkan jika ia merasa cinta, maka akan semakin kuat ia mengingatnya. Sehingga lisan senantiasa memuji dan mengagungkan yang dicintainya. Sehingga ia akan terus menggandakan dan menambahkan keindahan dalam tiap kata ketika mengingatnya.
34.    Penyebab rasa cinta Nabi SAW kepada seorang hamba.
35.    Penyebab mendapatkan hidayah dari Allah, serta penyebab hidupnya hati.
36.    Penyebab dikembalikannya nama orang yang bershalawat oleh Nabi SAW, dan Nabi SAW menjawab shalawat dan ucapan salam orang tersebut). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Kemudian sabda beliau SAW: Sesungguhnya Allah mewakilkan atas kuburku malaikat yang senantiasa menyampaikan nama umatku yang mengucapkan salam kepadaku.
37.    Penyebab tetapnya kedua kaki ketika berada di jembatan Shirath.
38.    Bershalawat merupakan menunaikan sedikit daripada hak Nabi SAW, serta merupakan perlambang dari rasa syukur atas diturunkannya, yang merupakan bentuk dari nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita.
39.    Bershalawat adalah gabungan antara shalawat dan dzikir kepada Allah, serta bersyukur kepada Allah. Bershalawat juga merupakan bentuk pengetahuan akan nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya dengan bentuk mengutus Nabi SAW.
   
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Muthoin Tsamma Amiin  - Kota: Nanga Pinoh - kalbar
Tanggal: 29/12/2012
 
Asswrwb Ammy,... semoga antum sekeluarga selalu dalam keadaan baik... amiin...
Afwan,
Baca sholawat sambil bersalaman (biasanya setelah sholat fardhu, jamaah berdiri melingkar sambil bersholawat). Apakah ini termasuk adab yg tidak baik dalam hal membaca sholawat?? (malahan ada yg bilang bidah dholalah - yg bilang bukan wahabi tapi ustadz aswaja)
Syukran...
Wasswrwb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Shalawat termasuk dzikir, Allah perintah : udzkurullah qiyaaman wa qu'uudan wa 'alaa junuubikum (berdzikirlah kalian di saat berdiri atau duduk maupun rebahan). Peragaan yang mutlaq haram adalah sujud di luar shalat (kecuali sujud syukur). Selagi tidak ada hal-hal yang melanggar syariat seperti sujud atau ada wanita yg bergabung, maka baca shalawat sambil melingkar dan bersalaman itu tidak dilarang oleh Islam. Tapi jika formasinya ternyata mengganggu orang lain secara dhahir, maka hendaklah tatacaranya yg harus dirobah.

2.
Pengirim: abul bashar  - Kota: palangka raya
Tanggal: 31/12/2012
 
اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah.

3.
Pengirim: abul bashar  - Kota: palangka raya
Tanggal: 11/1/2013
 
Ada sebuah puisi karya seorang teman FB, Luqman Addakhil


PUISI UNTUK "mu"

Aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil

Aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid'ah

Lalu aku harus bagaimana ?

Aku tawasul dengan baik, kau bilang aku
musyrik

Aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir

Lalu aku harus bagaimana ?

Aku shalat pakai niat, kau bilang aku sesat,

Aku adakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid

Lalu aku harus bagaimana ?

Aku ziarah, kau bilang aku ngalap berkah

Aku slametan, kau bilang aku pemuja setan

Lalu aku harus bagaimana ?

Aku datangi yasinan, kau bilang itu tak
membawa kebaikan

Aku ikut tarekat sufi, malah kau suruh Ω̴̩̩̩̥
κ̣̝̇
υ̲̣̥
menjauhi

Baiklah...baiklah....
Aku ikut kalian saja :

Kan kupakai celana cingkrang, agar kau senang

Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot

Kan kuhitamkan jidad, agar dikira ahli ijtihad

Aku akan sering menghujat siapapun, biar dikira hebat

Aku akan sering mencela, biar dikira mulia....

Ya sudahlah..... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bagus dan indah, enak didengar telinga.

4.
Pengirim: ahmad  - Kota: probolinggo
Tanggal: 14/1/2013
 
semoga sekte Wahabi lekas sirna dari Indonesia, Bumi Para Kyai dan Pejuang Islam ini. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Secapatnya. Amiin.

5.
Pengirim: Abduh  - Kota: Solo
Tanggal: 16/1/2013
 
Assalamu'alaikum Ustadz. Mohon kalau bisa Ustadz menulis kajian ilmiyyah tentang lafazh2 sholawat / qashidah yang di klaim syirik oleh Salafi Wahabi. Suwun. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon doa, mudah-mudahan kami dapat referensi untuk mewujudkan harapan akhi.

6.
Pengirim: adelia  - Kota: lombok
Tanggal: 28/11/2013
 
bagus n bijaksana,semoga alloh meridoi.audzubillahi min wahabi 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Terima kasih atas kunjungannya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam