URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 309 users
Total Pengunjung: 6224429 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BAKSO CAMPUR  
Penulis: Pejuang Islam [ 13/12/2012 ]
 
BAKSO CAMPUR

Luthfi Bashori


Bakso, kini sudah menjadi makanan tradisional masyarakat Indonesia. Rasanya, dari Sabang sampai Merauke hampir semua penduduknya mengenal dan pernah mengkonsumsi bakso. Jadi, makanan bakso ini benar-benar sudah merakyat di mata bangsa Indonesia.

Peristiwa penggerebekan Bakso Campur Babi Hutan di Cipete Jakarta baru-baru ini, tentu saja mengagetkan banyak pihak, khususnya kalangan umat Islam, karena di samping bakso campur-nya tidak dapat menjamin kesehatan, yang pasti hukumnya adalah haram.

Permasalahan semacam ini sering kali terjadi di tengah masyarakat dewasa ini, sebut saja penjualan daging sapi tiren (mati kemaren). Rata-rata tempat pemotongan hewan, juga tidak dapat menjaga amanat bangsa, dengan tidak berbuat curang. Bahkan secara riil yang terjadi, ada beberapa kelompok `penjahat` yang sengaja membeli sapi tiren tentunya karena harganya yang sangat miring, lantas dibawa ke tempat pemotongan hewan untuk disembelih, dan ironisnya para petugas pemotongan hewan pun dengan senang hati menuruti kemauan kelompok `penjahat sapi tiren` seperti ini, dengan asumsi yang penting bisnis jalan terus.

Peristiwa sapi tiren, ayam tiren, kambing tiren dan yang sejenisnya, atau adanya kelompok penyembelih hewan yang melanggar sistem penyembelihan syariat, contohnya seperti `penyudetan` leher ayam di luar prosedur syariat, atau penyembelihan hewan yang proses kematiannya sengaja dilakukan dengan cara membenamkan hewan sembelihan pada air mendidih, atau modus-modus semacamnya, kini sangat marak juga terjadi di tengah masyarakat.

Peristiwa pelanggaran syariat dalam dunia penyembelihan hewan semacam di atas, tidak saja terjadi di kota-kota besar, tapi sudah melanda di kota-kota kecil hingga di desa-desa.

Dengan kemajuan sirkulasi perekonomian nasional yang tidak lagi mengenal dikotomi kota dan desa, maka modus kejahatan dalam dunia penyembelihan hewan pun hampir merata terjadi di segala tempat.

Belum lagi banyaknya perilaku kejahatan lain dalam dunia produksi makanan jadi dengan modus yang lain, seperti adanya pencampuran bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan, sebut saja boraks, pewarna kain, minyak berplastik, minyak berlilin, dan sebagainya, juga marak terjadi akhir-akhir ini.

Rata-rata tujuan para pelaku kejahatan semacam ini adalah bagaimana cara mendapat keuntungan yang besar dengan keterbatasan modal yang kecil, hal ini mereka lakukan karena tuntutan biaya hidup sehari-hari yang semakin sulit.

Di sisi lain para pejabat yang terlibat korupsi ternyata jumlahnya tiap saat tidak semakin menurun, bahkan iklan yang menggambarkan dunia `sogok menyogok...wani piro...?` sudah tidak mempan lagi menyindir para pejabat korup itu.

Jadinya, inflansi negara seakan-akan dibebankan kepada masyarakat kelas bawah. Akibatnya terjadilah berbagai perilaku kejahatan semacam `Bakso Campur Babi Hutan`, sebagaimana yang dituturkan di atas.

Yang dapat dilakukan oleh umat Islam di negeri ini, hanyalah terus berhati-hati dan selalu teliti pada setiap kali membeli bahan makanan mentah maupun makanan jadi sebelum dikonsumsi, dengan memilih makanan yang benar-benar halal dan sehat.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: nur  - Kota: jkt
Tanggal: 13/12/2012
 
kalau menjual dengan cara curang seperti itu, jadinya harta yang dia peroleh haram ya ustadz?

sebab masih banyak yang belum mengerti, mereka mengira hartanya adalah halal, dengan dalih Islam membolehkan perdagangan. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Salah satu syarat jual beli yang sah menurut syariat adalah jual beli yang tidak mengandung unsur Ghisy (penipuan). Jadi jual beli yang terdapat unsur Ghisy itu tidak sah, dan harta yg didapatkannya termasuk haram.

2.
Pengirim: rahman  - Kota: bandung
Tanggal: 13/12/2012
 
begitulah negara yang tidak dipimpin oleh pejabat yang amanah! yang kena dampak bukan hanya kalangan atas, tapi juga masayarakat kesuluruhan! buktinya budaya menipu sudah sangat tersebar luas 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Ibarat Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Ayah kencing berdiri, anak kencing kececeran. Pejabat kencing berdiri, rakyat tinggal menyunatnya...!

3.
Pengirim: Muthoin Tsamma Amiin  - Kota: Nanga Pinoh (kalbar)
Tanggal: 14/12/2012
 
Asswrwb Ammy,
Mau numpang sholawat: Allahumma sholli wassalim wabarik ala sayyidana Muhammad....
Cuma ini yg bisa ana lakukan kalau melihat kondisi dunia....
Semoga Ammy sekeluarga selalu dalam lindungan Allah Jalla wa Ala...
Aamiin.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Shallallahu alaihi wa sallam wa aalihi wa shahbihi ajma`iin.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam