KERAMAT SAYYIDINA JA`FAR SHADIQ, RA
Luthfi Bashori
Sayyidin Ja`far Shadiq adalah salah satu waliyullah dari kalangan Saadah Ba`alawi yang memiliki se gudang keramat. Di samping itu, beliau termasuk figur yang alim dengan se gudang ilmu syariat, sehingga konon menjadi rujukan para ulama salaf yang hidup di jamannya.
Bahkan Ilmu syariat yang beliau kuasai termasuk yang dijadikan rujukan oleh Imam empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi`i dan Hanbali) dalam menyempurnakan ijtihad mereka.
Tentu saja Sayyidina Ja`far Shadiq adalah tokoh Ahlus sunnah wal jamaah, bukan seperti yang didakwahkan oleh para penganut aliran sesat Syiah Imamiyah (Iran) yang selalu mengklaim bahwa Sayyidina Ja`far Shadiq adalah salah satu Imam mereka.
Bagaimana mungkin seorang cucu Nabi SAW yang sangat alim dan wara` serta terkenal ahli zuhud, lantas mengikuti ajaran sesat yang dirintis oleh Abdullah bin Saba` salah seorang pembesar Yahudi yang pura-pura masuk Islam di era akhir pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, dengan tujuan merusak internal agama dan umat Islam?
Jauh Api Dari Panggang, barangkali ini adalah peri bahasa yang tepat untuk menolak klaim sesat kaum Syiah Imamiyah dan upaya pembodohan terhadap umat Islam, yang saat ini sedang gencar didakwahkan oleh para alumni Qum Iran, mereka selalu mengatakan bahwa Sayyidina Ja`far Shadiq adalah salah satu Imamnya kaum Syiah Iran. Na`udzubillahi minas SYII`ATIR rajiim.
Kembali kepada figur Sayyidina Ja`far Shadiq RA, diriwayatkan bahwa keramat beliau sering kali muncul dan disaksikan oleh umat Islam yang hidup se jamannya, antara lain:
Konon Sayyidina Ja`far Shadiq RA jika menginginkan sesuatu, maka beliau berdoa : Yaa rabbaah, inni muhtaaj iliaa kadzaa wa kadzaa (Wahai Tuhan, aku memerlukan ini dan itu!). Maka sering kali sebelum doa beliau selesai, ternyata apa-apa yang beliau perlukan itu sudah tersedia di hadapannya.
Suatu saat Allaits bin Saad pergi haji di tahun 113 H. Tatkala beliau akan shalat Ashar, beliau naik bukit Jabal Qubaisy. Ternyata di sana ada seorang lelaki yang sedang duduk dan berdoa : Ya rabb Ya Hayyu.. Ya Hayyu Allahumma ini asytahil `inab fa `ath`imniihi Allahumma inna burdaay qad khaliqaa fa aksini (Wahai Tuhan, Wahai Dzat Yang Hidup, Wahai Dzat Yang Hidup, Ya Allah, sungguh aku ingin makan buah anggur, maka berikanlah kepadaku, Ya Allah sungguh kedua bajuku sudah usang, maka berikanlah pakaian untukku). Ternyata sebelum doanya selesai tuntas, maka Allaits bin Saad sudah menyaksikan bahwa apa yang diminta oleh lelaki itu telah dikabulkan Allah, hingga di sebelahnya sudah ada buah anggur dan dua helai baju baru.
Lantas, tatkala lelaki itu akan memakan buah anggur, secepat mungkin Allaits bin Saad mendatanginya seraya mengatakan : Aku tadi ikut mengamini doamu, karena itu berikanlah sedikit anggur itu untukku..! Maka dengan senang hati lelaki itu memberikan sebagian anggurnya untuk Allaits bin Saad.
Anehnya, saat Allaits bin Saad turun dari bukit untuk melaksanakan Thawaf dan Sa`i, maka Allaits bin Saad pun bertemu lagi dengan lelaki itu di Mas`a (tempat sa`i). Ternyata di Mas`a ada orang lain yang sedang menemui lelaki itu dan mengatakan : Wahai cucu putri Rasulullah SAW, berilah aku satu baju yang telah diberikan oleh Allah kepadamu !
Lelaki itu pun dengan senang hati memberikan satu baju yang belum dipakainya kepada si peminta. Kemudian Allaits bin Saad mendatangi si peminta dan bertanya: Siapa gerangan nama lelaki yang shalih itu? Si peminta pun menjawab : Beliau adalah Sayyidina Ja`far Shadiq RA.
______________________________________________________________________
(Kitab Jami`u karaamatil auliyaa, karangan Syeikh Yusuf bin Ismail Annabhani, juz 2/hal 5).