URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 311 users
Total Pengunjung: 6224432 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Diskriminasi Jilbab 
Penulis: Tabloid Republika [4/12/2013]
 
Diskriminasi Jilbab

(Tabloid Republika, Dialog Jumat, 19 Mei 2006).

Hidup damai, diakui dan mendapat tempat di kelompok masyarakat, tidak membuat muslim Belgia serta merta bebas masalah. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi muslim Belgia, seperti isu penggunaan jilbab di sekolah negeri dan di kantor. Faktor kedekatan budaya antara Belgia dan Perancis membuat banyak orang Belgia khawatir dengan fenomena penggunaan jilbab di antara muslimah di negara itu.

Meski menui kekhawatiran dari banyak pihak, namun Kissi Benjelloun menyatakan persoalan ini tidak sebesar yang nampak dan tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, pihak yang harus bertanggung jawab terhadap isu ini adalah anggota parlemen muslim Belgia. Ia menyatakan, anggota parlemen harus menyusun undang-undang yang melindungi kebebasan beragama dan penggunaan jilbab di masyarakat.

Namun aktifis muslim Belgia, Nazeeha bin Turab menyatakan persoalan ini muncul karena elit Belgia mencoba meniru langkah elit Perancis dalam upaya menolak penggunaan kerudung di sekolah-sekolah dan kantor. “Fobia Islam bukanlah hal yang baru, namun, kami ingin memiliki hak untuk bekerja tanpa melihat apa yang kami pakai,” ujarnya.

Persoalan ini telah mencoreng kedamaian dalam kehidupan masyarakat Belgia. Pasalnya, angka diskriminasi meningkat tajam sehubungan dengan penggunaan jilbab ini. Mengacu pada institusi Belgia, yang dipublikasikan oleh surat kabar Le Soil pada 20 Februari lalu,  jumlah pekerja yang berhubungan dengan diskriminasi pekerjaan meningkat dari 104 kasus di tahun 2000 menjadi 150 kasus di tahun 2005. Menurut Pusat Persamaan Hak dan Kesempatan Belgia, perkara ini meningkat secara signifikan pasca peristiwa 11 September.

Namun sebagian kalangan menyatakan aksi kerusuhan seperti yang menimpa di Paris dan Perancis, tidak akan terjadi di Belgia. Karena meskipun masih terganjal isu penggunaan jilbab, secara geografis maysrakat muslim Belgia tidak mengalami diskriminasi. “Kami tidak berpikir akan terjadi pemberontakan yang sama dengan yang terjadi di Perancis karena di Brussels, kami hidup di pusat kota, bukan di lingkungan Suburban atau di lingkungan minoritas seperti di Paris,” ujar Nazeeha optimis.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam