MULUT DAN TANGAN YANG TIDAK SELAMAT
Luthfi Bashori
Sering terdengar seseorang bergurau dalam bahasa Jawa : Ancene lambene gak tau dislameti! (kayaknya belum penah diadakan selamatan untuk mulutnya!). Kalimat ini umum dijadikan gurauan di kalangan masyarakat Jawa untuk menyikapi perilaku orang-orang yang tidak dapat mempergunakan mulutnya untuk kebaikan, bahkan lebih condong mempergunakan mulutnya itu untuk kemaksiatan seperti seringnya mengeluarkan perkataan jorok, penyebar fintah, suka berbohong dan lainnya.
Di jaman modern dewasa ini, sifat mulut dan tangan dalam masalah yang seperti itu sudah menjadi sama dan senada, karena adanya dunia maya semacam FB, Twitter, Blog, SMS dan sebagainya, maka tak jarang tangan seseorang itu dipergunakan untuk menulis hal-hal negatif yang tak pantas dibaca umum terlebih yang berkenaan dengan urusan agama dan moral kemasyarakatan.
Sudah banyak orang yang tersandung masalah dikarenakan ucapan maupun stastus akun-nya dinilai menyinggung kepantasan umum, bahkan tak jarang di antara mereka yang sampai berlanjut hingga beurusan dengan penegak hukum untuk di meja-hijaukan.
Mungkin saja ungkapan bahasa Jawa di atas sudah waktunya direnovasi menjadi: Ancene lambe lan tangane gak tau dislameti (kayaknya belum penah diadakan selamatan untuk mulut dan tangannya!).
Tentunya semua ini jika mengacu pada perkembangan jaman, serta bagaimana pesatnya peredaran alat-alat canggih yang sudah bukan menjadi barang asing di tengah masyarakat. Saat ini sudah banyak tukang sayur, tukang becak, tukang ojek, tukang sampah, tukang pijat dan yang semisalnya, jika konon dianggap sebagai masyarakat marginal, namun saat ini sudah terang-terangan ber- HP-ria jenis canggih di tangannya.
Kalangan mereka ini juga berpotensi menambah maraknya bermunculan stasut-status akun di dunia maya yang memang semakin hari semakin membahana di mana-mana. Tak peduli kalangan anak kecil, remaja, dewasa, orang tua, kaum lelaki maupun wanita, masyarakat desa, masyarakat kota, kalangan terpelajar maupun kalangan awwam, tampaknya hampir semua kalangan sudah mempergunakan alat-alat cangggih tersebut hingga dapat mengakses dunia maya.
Kembali pada pembahasan judul, berikut adalah beberapa contoh pernyataan mulut dan tangan yang kayaknya belum pernah diadakan selamatan oleh pemiliknya, yang beredar di tengah publik, baik bersifat langsung, atau lewat buku karya tulis, atau dunia maya, maupun siaran radio, dan sebagainya:
1. (Menjawab pertanyaan akun @sibunwaihun: Wajibkah kita beragama mas.........................?) Ndak wajib. Beragama boleh, tidak juga boleh. Tak ada paksaan,
(Ulil Abshar Abdalla).2. Agama hadir untuk manusia, bukan sebaliknya. Jadi bukannya manusia harus mengabdi kepada agama karena manusia itu lebih besar dari apapun, termasuk dari agama.
(Hamid Basyaib).3. Fenomena jilbab di tempat umum adalah mabok jilbab.
(Nong Darol Mahmada). 4. Acapkali saya berpikir, memuja matahari itu jauh lebih penting, dari memuja selainnya. Dia selalu memberi kita pagi yang indah ini.
(Saidiman Ahmad).5. Shadaqah ialah pemberian secara sukarela tanpa dibatasi oleh ruang waktu. Ciuman non mahram termasuk contohnya.
(Ahmad Syukron Amin).6. Selama ini umat muslim meyakini bahwa wahyu Al-quran turun tanpa tanding. Mereka menilai keindahan sastra Al-quran dan muatan moralnya tak tersaingi oleh orang-orang Arab jahiliyah mengetahui asal-usul syair jahiliyah adalah sama pentingnya dengan mengetahui asal-usul bahasa Al-quran. Menerima hipotesa eksistensi syair-syair Arab jahiliyah, berarti mengharuskan umat muslim untuk percaya bahwa Al-quran memiliki banyak tandingan. Faktor politiklah yang membuatnya belakangan menjadi superior.
(Novriantoni).7. Saya meyakini Al-quran pada dasarnya adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi, tapi kemudian mengalami berbagai proses copy-editing oleh para sahabat, tabi`in, qurra, otografi, mesin cetak, dan kekuasaan.
(Luthfi asy-Syaukanie).8. Berpindah agama tidak berarti murtad, melainkan menemukan kesadaran baru dalam beragama. Berpindah agama juga tidak bisa disebut kafir, karena istilah kafir bukan berarti mempunyai agama lain, melainkan menentang perintah Tuhan. Perpindahan agama harus dianggap peristiwa biasa.
(Dawam Rahardjo). 9. ..situs porno secara hukum fikih tak berdosa. Hanya makruh, yang berdosa itu yang membuat dan menjadi bintang porno.
(Said Aqiel Siraj).
10. Alquran adalah kitab suci paling porno se dunia.
(Gus Dur). Betapa miris hati, menyimak ucapan-ucapan para dedengkot penganut Liberalisme di atas,
Ancene lambe lan tangane gak tau dislameti .....!