MENENGOK FIGUR ORANG MURTAD
Luthfi Bashori
Umat Islam di seluruh dunia, meyakini bahwa satu-satunya ajaran agama yang benar di sisi Allah, sejak Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul adalah syariat Islam, sesuai dengan apa yang tertera dalam firman Allah yang artinya:
Sesungguhnya (satu-satunya) agama (yang syariatnya diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada yang berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan (siksa)-Nya. (QS. Ali `Imran, 19).
Allah mengutus setiap rasul yang datang sebelum Nabi Muhammad SAW itu hanyalah kepada kaumnya masing-masing, coba perhatikan ayat di bawah ini yang artinya:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), Beribadahlah kepada Allah (saja), dan jauhilah thaghut. (QS. Annahl, 36).
Sedangkan Allah mengutus Nabi Muhammad SAW itu justru untuk semua umat seluruh dunia, maka secara otomatis siapa saja yang tidak beriman kepada kebenaran syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah tergolong kaum kafir kepada Allah dan rasul-Nya, sekalipun dirinya mengaku sebagai pengikut salah seorang Nabi yang datang sebelum Nabi Muhammad SAW.
Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada seluruh umat manusia, sebagai pembawa berita gembira, dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba, 28).
Allah menjadikan syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk untuk semua manusia seluruh dunia. Ketentuan Allah ini tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Barang siapa yang mengingkari ketentuan ini maka ia tergolong kaum kafir musuh Allah dan musuh umat Islam. Ketegasan Allah ini tertera dalam Alquran yang artinya:
Dialah Allah, yang telah mengutus Rasul-Nya (Muhammad SAW) dengan membawa petunjuk dan agama yang hak, agar Dia memenangkan agama itu atas semua agama yang ada. Cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Alfath, 28).
Secara transparan Allah juga menjamin kesucian dan kemurnian ajaran agama Islam hingga hari Qiamat nanti, yang mana syariat Islam itu diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui ayat-ayat Alquran yang dijamin kemurniannya lewat firman Allah yang artinya:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Alhijr, 9).
(Yaitu) seorang utusan Allah (yakni Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran (Alquran) yang disucikan. (QS. Albayyinah, 2).
Coba, kita perhatikan dengan jeli pernyataan kaum murtad pengingkar firman-firman Allah, dalam twit-nya sebagai penghinaan terhadap agama Islam, sebagai berikut:
@gunturRomli (Muhammad Guntur Romli): Adakah Islam yg murni? Tidak ada. Karena dari sononya Islam adalah ajaran oplosan