Stevanus Armansyah
Tipu Daya Missionaris Kristen Yang Tertangkap Basah
Mahbub
Sebaiknya kita harus hati-hati dalam menjalani kehidupan, karena sering kali tanpa sadar, ternyata ada segelintir orang yang berusaha untuk menipu kita. Sebagai umat Islam khususnya, kita harus mewaspadai gerak-gerik musuh, khususnya dari kalangan kaum Nasrani. Kini musuh-musuh Islam mulai banyak menyusun strategi, mulai dari hal yang kecil sampai pada masalah-masalah yang besar untuk menghancurkan persatuan umat Islam, dan menyeret sedikit demi sedikit umat Islam untuk berperilaku seperti mereka, bahkan berupaya menjadikannya sebagai pemeluk agama Kristen.
Pernah terjadi, seorang Kristen yang bernama Stevanus Armansyah mengaku masuk Islam, Armansyah, demikian panggilannya, adalah missionaris Kristen yang diberi tugas untuk menipu di kalangan umat Islam. Modusnya yaitu mencari simpatisan dari kalangan umat Islam, dengan mengatasnamakan sebagai muallaf, maka kucuran dana dapat diraih dengan leluasa demi kepentingan program kristenisasi
Beberapa tahun silam, Armansyah mengunjungi pondok pesantren Ribath Al-murtadla Al-islami yang diasuh oleh KH. Luthfi Bashori. Pada saat itu Armansyah yang mengaku awam dan baru masuk Islam di masjid Sabilillah Malang, meminta bantuan sumbangan uang kepada KH. Luthfi Bashori dengan alasan istrinya meninggal dunia, Untung saja KH.Luthfi Bashori tidak begitu percaya atas rayuan Armansyah. KH.Luthfi Bashori hanya bersedekah sebesar Rp 10.000,-. Untuk sekedar ongkos naik angkot ke Malang kota.
Tiga tahun berikutnya, Stevanus Armansyah tertangkap basah oleh Kiai yang terkenal sebagai pemberantas kemungkaran ini, saat beroprasi di wilayah Kalimantan, tepatnya di Samarinda.
Saat itu KH Luthfi Bashori diundang oleh warga Samarinda. Sangat kebetulan di Samarinda beliau bermukim selama lima hari. Di sisi lain beberapa tokoh Islam Samarinda menaruh curiga atas kelakuan seorang yang mengaku sebagai muallaf, yaitu Armansyah. Karena beredar isu, Armansyah yang lihai berpidato ini, memanfaatkan situasi untuk menarik keuntungan dengan modus minta sumbangan pada warga muslai dari beberapa daerah di Kalimantan. Atas kecurigaan inilah tokoh-tokoh Islam Samarinda memberi tahu kepada KH. Luthfi Bashori. Maka Beliau sebagai sosok yang terkenal dengan keberaniannya, mengadakan kesepakatan dengan tokoh-tokoh Samarinda untuk mengundang Armasyah, agar dapat mengisi acara keislaman di Samarinda
Pada saat Armansyah datang untuk memenuhi undangan. Maka KH Luthhfi Basori meminta beberapa orang untuk menemani dan mengawasi Armansyah, sedang beliau sendiri harus mengisi pengajian di tempat lain. Namun saling kontak per-telephon dan SMS terus dilakukan.
Setelah Stevanus Armansyah selesai pidato, KH. Luthfi Bashori berkomunikasi (SMS) dengan orang-orang yang sedang mengawasi Armansyah. Dalam komunikasi tersebut KH. Luhtfi Basori, meminta agar Armansyah dikondisikan berada di teras gedung, untuk dicermati dari atas mobil. Demikianlah setelah yakin betul, dan melihat dengan jelas mulai dari gerak-geriknya, wajahnya, dan suaranya, maka KH.Luthfi Bashori mermastikan bahwa tiga tahun silam inilah orang yang datang ke rumahnya. KH.Luthfi Bashori kemudian turun dari mobil, dan Armansyah yang merasa kenal dengan KH.Luthfi Bashori itu, tampak gugup serta kebingungan, karena di dalam peidatonya dia menyatakan baru beberapa bulan masuk Islam di Kalimantan.
KH.Luthfi Bashori menghampiri Armansyah, kemudian terjadilah percakapan antar mereka, namun Armansyah pura-pura tidak mengenal KH. Luthfi Bashori. Sedangkan beliau sendiri langsung tunjuk hidung, Oh, ini kan Pak Armansyah yang sekitar tiga tahun lalu mengaku sebagai muallaf, dan datang ke rumah saya !
Kemudian, KH.Lutfi Basori duduk di sebelahnya dan menyapa, Bapak kan yang dulu ke rumah saya ? Namun Armansyah tidak mengaku dan berkelit mengatakan bahwa kakaknyalah yang datang ke rumah KH. Luthfi Bashori dan Armansyah pura-pura akan memberi nomor telepon kakaknya, Namun KH,Luthfi Bashori yang mengetahui taktik ini, tidak menerima argumentasi Armansyah. Kemudian beliau beranjak bangun dari duduk,dan menyuruh aktifis muslim yang hadirdigedung itu untuk menangkapnya.
Ketika tertangkap basah, akhirnya Armansyah kewalahan menghadapi introgasi tokoh-tokoh dan aktifis muslim, barulah Armansyah mengaku, jika dirinya memang tiga tahun yang lalu pernah ke rumah KH. Luthfi Bashori.
Pengakuan stevanus armansyah dan jawaban-jawabanya
Dalam pernyatan Stevanus Armansyah yang sempat di CD kan oleh aktifis muslim Samarinda, bahwa dirinya adalah salah satu dari 15 orang missionaris yang melakukan pergerakan semacam itu, Dalam menjalani tugas gereja ini, Armansyah saat itu telah mengeruk uang umat Islam sekitar Rp17juta dari daerah kalimantan saja. Padahal, targetnya bukan hanya dari Kalimantan saja yang jadi sasaran, tetapi masih banyak kota-kota lain. Jika dirata-rata maka dapat dikalkulasikan Rp 15 juta X 15 orang = 225 juta. Ini pun perhutungan kotor dari satu kejadian. Maka dapat pula diindikasikan pengerukan uang dari umat Islam, dengan modus permintaan belas kasih para missionaris yang mengaku jadi muallaf, sudah sangat banyak.
Bukan hany Armansyah juga mengungkapkan bahwa para missionaris ini mempunyai banyak tips-tips dan trik-trik untuk mengkristenkan orang-orang Islam. Contohnya beberapa orang missionaris yang pura-pura masuk Islam, menikahi wanita-wanita muslimah, maka ketika pernikahan berjalan 2-3 tahun, sang suami mengajak istrinya untuk kembali ke agama Kristen.
Dengan mengetahui pergerakan mereka ini, kita harus terus waspada, khususnya kalanganm wanita muslimah . Termasuk ada hal yang perlu kita ketahui sesuai pengakuan Armansyah, bahwa setiap pendeta mempunyai cara khusus untuk menfitnah dan membunuh orang-orang Islam, termasuk menyelundup di kalangan TNI, untuk memprogram perusakan citra tokoh-tokoh Islam dengan tuduhan pelaku terorisme .
Medio-31Maret 2009, Ribath