Kolusi dan Nepotisme Geng Liberal
M. Ridwan
Dari Abu Hurairah RA beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada mereka, Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmidzi)
Hadits di atas, cocok dengan peristiwa seminar Syi’ah di Gedung Sucofindo Jakarta (Jumat 08/10/2013). Seminar yang dimulai pada pukul 15.00 WIB itu, dihadiri salah seorang penyembah ideologi Barat, Zuhairi Misrawi. Pria berkaca mata ini kembali mengeluarkan statemen yang sangat menyakiti Umat Islam. Zuhairi berpendapat bahwa “Orang-orang Israel Yahudi mengambil Mekkah boleh-boleh saja, karena dulu di Mekkah dan Madinah ada banyak gereja dan sinagog,”.
Tidak sepantasnya alumni Universitas tertua di dunia, Al-azhar ini membuat sakit hati Umat Islam. Pasalnya, pernyataan tersebut tidak diambil dari kitab-kitab tafsir atau hadits Nabi, tapi hanya buah pemikiran dari otak yang sudah diguyur dengan mata uang dolar oleh para orientalis barat.
Ada kalanya benar petikan sebuah anekdot “Dengan Fulus Mulus”. Sabda Rasulullah SAW di atas menyebutkan, bahwasannya orang-orang yang rela menjual agama berpura-pura zuhud dari dunia demi mencari simpati banyak orang.
Fakta di Seminar Syi’ah yang digelar Jumat sore itu, Zuhairi Misrawi juga terang-terangan mengakui agama Syi’ah sebagai saudara. Sikap tersebut membuktikan, bahwa pria kelahiran Sumenep-Madura ini tidak hanya mendapat kucuran dana dari Barat. Negeri kaya uranium Iran, juga tidak mau kalah menggunakan jasanya. Dengan iming-iming imbalan uang Rial yang sanggup merubah warna mata menjadi hijau, dia rela membela agama yang sudah terang-terangan mencaci maki para Shahabat Nabi SAW.
Pada hakikatnya, agama Syi’ah adalah agama di luar Islam. Apabila ada seorang beragama Islam meyakini ajaran dan secara terang-terangan membela Syi’ah, berarti dia telah keluar dari agama Islam. Sesuai hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya: "Al-Ridha bil Kufri kufrun” (Ridha dengan kekafiran berarti kafir). Seandainya Zuhairi Misrawi dan kawan-kawannya sesama Geng Liberal tidak mau disebut kafir, berarti bisa disebut tukang penjual agama. Karena, tidak mau disebut kafir, tapi membela para pencaci Shahabat, “ya sudah tentu ada imbalannya”.
“Wahai Zuhairi Misrawi, sungguh kasihan orang-orang yang rela mengeluarkan rupiah demi ilmu pengetahuan yang anda cari, orang tua anda berharap anaknya memperoleh banyak ilmu agar memajukan agama Islam, membela Umat Islam, bukan menukar agama Islam dengan mata uang asing”.
Kita harus lebih teliti dan waspada dengan orang-orang seperti Zuhairi Misrawi. Mereka banyak terjun ke berbagai bidang di Indonesia. Menyisir ke berbagai elit politik, kalangan universitas, menguasai jajaran media massa dan dunia maya, hingga masyarakat kelas awam tidak luput dari sasaran Geng Liberalnya.
Sesungguhnya Allah tidak buta dan tidak tidur. Allah Maha Tahu atas kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh Jaringan Islam Liberal beserta anteg-antegnya demi merusak aqidah Umat Islam Indonesia yang bermadzhab Ahlusunnah wal Jama’ah. Allah berfirman di dalam surat Ali Imran ayat 54, yaitu "Wamakaruu Wamakarallaah, Wallaahu Khairul Maakiriin". Artinya: "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya".