URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 200 users
Total Pengunjung: 6224312 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SYIAH DI JAMAN RASULULLAH SAW 
Penulis: Pejuang Islam [ 16/9/2016 ]
 
SYIAH DI JAMAN RASULULLAH SAW

Luthfi Bashori


Saat membuka sebuah blog dengan tanpa sengaja, terdapat tulisan yang cukup menarik untuk diangkat sebagai anekdot tentang Syiah sebagai berikut :

Konon ada seorang Raja di Persia yang ingin mendamaikan kelompok Syiah dan Sunni. Maka si Raja mengundang para pembesar Syiah dan para ulama Sunni di gedung pertemuan milik kerajaan dengan tujuan mengadakan dialog.

Ketika datang hari  H yang ditetapkan oleh si Raja, maka para pembesar  Syiah datang terlebih dahulu untuk menghadiri pertemuan itu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.  Sementara para ulama Sunni, belum ada yang datang.

Namun beberapa saat kemudian, tiba-tiba nongol seorang ulama Sunni yang terkenal sangat tawadhu sambil mengempit (menjepit) sandalnya di ketiak dengan kepala selalu menunduk. 

Melihat ulah ulama Sunni yang satu ini, maka para pembesar Syiah pun berang dan langsung menegurnya di depan si Raja dengan tujuan menjatuhkan mental ulama Sunni tersebut: Kenapa sandalmu kok kamu jepit di ketiak, dan tidak kamu letakkan di tempat sandal saja....?

Maka ulama Sunni itu menjawab dengan penuh sopan santun di depan si Raja : Konon pada jaman Rasulullah SAW, sangat terkenal kalau orang-orang Syiah itu suka mengambil sandalnya orang Sunni.

Mendengar jawaban yang bernada sindiran itu, sontak para pembesar Syiah meradang, dan secara spontan mereka melontarkan jawaban kepada ulama Sunni itu dengan suara lantang: Kamu ini pembohong besar, karena Syiah itu nggak ada di jaman Rasulullah...!

Ulama Sunni itupun langsung membalikkan badan untuk pamitan kepada si Raja meninggalkan tempat pertemuan, sambil  menjawab  perkataan  pembesar Syiah itu: Sudah selesai dialog hari ini, karena kalian sendiri yang menyelesaikan problem Sunni - Syiah!

Anekdot di atas ini, sekalipun sifatnya ringan, namun mempunyai arti yang luas. Maksudnya, karena ajaran Syiah itu memang bukan berasal dari ajaran Rasulullah SAW, jadi ajaran Syiah itu tidak ada pula di jaman Rasulullah SAW.

Ini terbukti pada buku-buku panduan utama Syiah Imamiyah, maka yang ditulis oleh para pembesar Syiah dari masa ke masa itu, bukanlah sabda Nabi Muhammad SAW, namun mayoritas ajarannya bersumber dari perkataan para Imam mereka saja.

Itupun belum tentu terjamin keaslian perkataan anak cucu Rasulullah SAW yang di klaim sebagai para imam Syiah itu, namun kemungkinan besar adanya pemalsuan yang dilakukan oleh para pembesar Syiah. Sedangkan ajaran Syiah itu, hakikatnya hanyalah bikinan para pembesar Syiah itu sendiri.



   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: abu ayyash  - Kota: Kudus
Tanggal: 3/11/2012
 
Sangat Cerdas, karangan sendirikah? Bolehkah kita mengarang cerita "bohong" dengan mengatas namakan zaman Rosululloh. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Namanya juga anekdot.

2.
Pengirim: abul bashar  - Kota: palangka raya
Tanggal: 5/11/2012
 
untuk abu, abu.

Mengarang anekdot kenapa gak boleh Bu?
Sedangkan para penghina Nabi saja dengan seenaknya membuat berita palsu. Kenapa abu diem aja?

Dumateng pejuang islam, kalau syiah Sy. Ali k.w.h itu bagaimana bentuknya? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Lebih bijaksana kalau kita menyebut nama aliran Syiah, maka yang kita bicarakan adalah khusus SYIAH yang saat ini sedang dipropagandakan di Indonesia oleh pemerintahan Iran dan semua antek-anteknya, yaitu Syiah Imamiyah, agar pembahasan tidak membias.

3.
Pengirim: Muthoin Tsamma Amiin  - Kota: Nanga Pinoh, Kal Bar
Tanggal: 7/11/2012
 
Asswrwb Ammy, semoga Ammy selalu dalam lindungan Allah Jalla wa Ala... Aamin..
Afwan,
Mengenai syiah, apakah perang Iran Irak yg kurang lebih berlangsung 10 tahun itu murni perang ideologi?? dan apakah Sadam Husein itu bisa kita katakan sebagai pahlawan sunni yg berani perang dengan syiah? Apakah termasuk jihad fisabilillah perang dengan syiah? lebih mulia mana dibanding perang dengan kaum kafir??? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Perang Iran vs Iraq, ada nialai ideologinya dan nilai kenegaraannya.

Sadam Husain itu seorang Sunni, bahkan konon pernah memperingati Maulid Nabi SAW secara kenegaraan Iraq.

Namun seorang Sunni itu tentunya juga bermacam-macam, adakalanya benar-benar Sunni pembela aqidah, namun adakalanya Sunni pembela bangsa, atau nasionalis sekuler, Jadi kami belum tahu hakikatnya.

Perang melawan Syiah Imamiyah (Iran) itu setara dengan perang melawan Yahudi, karena Syiah itu sendiri konon diciptakan oleh Abdullah bin Saba, tokoh Yahudi yang pura-pura masuk Islam, untuk merusak ideologi umat Islam dari dalam.

4.
Pengirim: dasilan uliya  - Kota: toboali bangka belitung
Tanggal: 12/11/2012
 
Asalamu'alaikum... Saya sangat tertarik dgn anekdot tersebut. Namun sebenarnya ada makna terdalam dan hikmah yg luas jika kita berpikir bhw dialog selesai krn kalian telah menyelesaikan problem nya. Syiah wajib dilarang khususnya bumi indonesia krn menentang ajaran Rasulullah SAW sedangkan mereka mencipta alirannya setelah zaman Rasulullah SAW. Jadi mereka (syiah) itu maling, orang maling kan wajib dihukum. Wa alaikum salam. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Umat Islam berhak menghukumi seperti itu.

5.
Pengirim: diki  - Kota: surabaya
Tanggal: 18/9/2013
 
Siapa pendiri suni
Siapa yg cinta shohibul baith dan siapa pembunuh sohibul baith (cucu nabi muhammad SAW)
Jawab dengan jujur.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Pendiri Sunni adalah Nabi Muhammad SAW. Bahkan di saat Nabi SAW masih hidup itu Syiah belum didirikan oleh Abdullah bib Saba', karena saat itu Abdullah bin Sab' masih menjadi pengikut Yahudi sejati, kemudian setelah Nabi SAW wafat, dan diganti oleh Khalifah Abu Bakar Asshiddiq, lantas beliau wafat dan diganti oleh Khalifah Umar bin Khatthab, lantas wafat dan diganti oleh Khalifah Utsman bin Affan, lantas wafat dan diganti oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib, maka di jaman Khalifah ke empat inilah Abdullah bin Saba' pura-pura masuk Islam, lantas Abdullah bin Saba' mendirikan Syiah dan pura-pura mencintai Ahlil bait yang ternyata berkelanjutan hingga sekarang yang dianut Khomeini dan anda pelajari itu. Adapun ajaran Syiahnya Abdullah bin Saba' ini adalah mencaci maki para shahabat Nabi SAW, Khususnya Khalifah pertama, Kahlifah kedua dan Khalifah ketiga, serta mencaci maki para istri Nabi SAW.

2. Padahal yang namanya Ahlil bait Nabi SAW itu adalah para istri Nabi SAW seperti: St. Khadijah binti Khuwailid. St. Aisyah binti Abu Bakar Asshiddiq, St. Hafshah binti Umar bin Khatthab, St. Zainab binti Jahsy dll, serta para keturunan beliau SAW, seperti St. Fathimah dg Sy. Ali bin Abi Thalib, Sy. Hasan, Sy. Husain, Sy. Ali Zainal Abidin dan anak cucun berikutya termasuk para Walisongo penyebar Islam pertama kali di Indonesia, mereka itu adalah Ahlul bait Nabi SAW. Nah, warga NU adalah pengikut setia para Walisongo. Sedangkan para Ahlul bait yang Walisongo ini mengajarkan Islam bermadzhab Sunni Syafi'i dan dilestrarikan oleh para Kiai NU sampai nanti hari Kiamat. Isi ajarannya adalah mencintai serta menghormati Khalifah pertama, Khalifah kedua, Khalifah ketiga, serta menghormati semua shahabat Nabi SAW, dan tentunya mencintai dan menghormati Ahlil bait Nabi SAW, karena para Walisongo itu sendiri adalah termasuk dari kalangan Ahlil baitnya Nabi SAW itu sendiri. Jadi tidak mungkin para Walisongo ini membenci Ahlil Bait.

Nah, kalau di akhir jaman menjelang Kiamat datang ini, ternyata ada oknum dari kalangan Ahlil Bait yang masuk Syiah, itu karena kebodohannya semata terhadap ajaran Syariat Islam, atau karena telah menjual aqidahnya demi kucuran dana dari Kedutaan Iran.

6.
Pengirim: Abduloh  - Kota: Bandung
Tanggal: 12/11/2013
 
Syiah adalah aliran SESAT 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Benar, sesat dan menyesatkan.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam