|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 63 users |
Total Pengunjung: 6224165 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
NA`AM SARAA |
Penulis: Pejuang Islam [ 29/10/2012 ] |
|
|
NA`AM SARAA
Luthfi Bashori
Judul di atas adalah cuplikan dari bait syair yang tertera pada buku Burdah gubahan Imam Bushiri rahmatullahi `alaih:
Na`am saraa thaifu man ahwaa fa arraqani # Walhubbu ya`taridhul ladzdzaati bil alami
(Ya benar, terlintas bayangan orang yang paling aku cintai, dan sangat menggetarkan jiwaku, sungguh rasa cinta itu adalah pencampuran antara kenikmatan dan kesedihan).
Bayangan orang yang paling tersayang dan tercinta di sini adalah Nabi Muhammad SAW, ini sesuai dengan makna bait-bait sebelum dan sesudahnya.
Artinya, rasa cinta yang mendalam itu seringkali menjadikan hidup seseorang itu sangat indah dan menyenangkan karena dapat bertemu dengan orang yang dicintainya, sebagaimana dalam ungkapan ni`matul quluub liqaa-ul mahbuub (nikmatnya hati itu saat bertemu orang-orang yang dicintainya). Namun di saat yang sama, rasa cinta juga dapat menimbulkan penderitaan hati seseorang, hal itu terjadi saat si pecinta sedang dilanda rasa rindu yang dalam untuk bertemu, namun keinginanan belum tercapai.
Para pecinta dan perindu Nabi SAW, adakalanya menjadi jiwa yang beruntung, hingga dapat berjumpa dengan Nabi SAW dalam mimpi-mimpi di saat tidur, bahkan ada pula yang dapat bertemu Nabi SAW secara kasat mata. Peristiwa semacam ini tentunya selaras dengan hadits-hadits Nabi SAW yang bertema hal-hal terkait.
Tapi tak jarang pula mereka ini terus menanti dan menanti suatu pertemuan agung dengan sang kekasih hati, Nabi Muhammad SAW, namun tak kunjung terpenuhi, sehingga hatinya benar-benar tersiksa karena kerinduannya untuk bertemu dan melihat Nabi SAW itu belum kesampaian.
Jadi tak salah Imam Bushiri menyatakan bahwa raca cinta itu adalah percampuran antara lezatnya hati saat bertemu dan sedihnya hati jika rasa rindu tak kesampaian.
Jika rasa cinta yang mendalam kepada Nabi SAW itu sudah ada pada diri seorang, maka bayangan figur Nabi SAW akan selalu ada dalam benaknya, atau minimal dirinya akan selalu membayangkan suatu pertemuan bersama Nabi sAW yang menjadi kekasih hatinya itu.
Bait syairnya Imam Bushiri tersebut di atas, diyakini oleh para ulama, jika dibaca secara istiqamah oleh seseorang, khususnya saat menjelang tidur hingga tertidur pulas, maka orang ini akan dipermudah oleh Allah untuk bertemu Nabi-SAW, entah itu secara kasat mata atau dalam mimpi-mimpinya.
Semoga.
|
1. |
Pengirim: Muthoin Tsamma Amiin - Kota: Nanga Pinoh (Kalimantan Barat)
Tanggal: 29/10/2012 |
|
Asswrwb Ammy, Semoga Ammy selalu dalam lindungan Allah Jalla wa Ala.....
Subhanallah...
Ana cukup tau diri ya ustadz.... jauh rasanya dengan Rasulullah.... Saat ini yang sangat ana rindukan adalah bertemu Ammy.... subhanallah.... Mungkin antum adalah perantara ana untuk bertemu sang baginda...
Doakan ana biar bisa bersuluk dengan antum ya Ammy....
Syukron....
Asswrwb |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan semua niat baik akan terwujud. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|