JANGAN GANGGU ORANG SHALAT
Luthfi Bashori
Konon, Abu Jahal salah seorang tokoh kafir Quraisy, seperti pada umumnya mereka, sangatlah benci kepada Nabi Muhammad SAW. Ia bersama kawan-kawannya senantiasa berusaha menghalang-halangi dakwah Nabi SAW dalam menyebarkan agama Islam di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan Abu Jahal yang juga memiliki panggilan Abul Hakam ini selalu berusaha mengganggu dan membatalkan pelaksanaan ibadah yang dijalankan oleh Nabi SAW maupun umat Islam.
Suatu saat, Abu Jahal mengumumkan kepada kawan-kawannya para tokoh kafir Quraisy : Apakah perlu jika Muhammad ketahuan shalat, maka akan kita lumuri wajahnya dengan debu?
Kawan-kawannya serentak menjawab : Yaa!
Lantas Abu Jahal menambah : Kalau demikian, demi tuhan Laat dan tuhan Uzza, jika aku melihat Muhammad shalat, maka akan aku jerat lehernya dan akan aku lumuri wajahnya dengan debu!
Suatu saat, Nabi Muhammad SAW sedang melaksanakan shalat di depan Ka`bah, maka tokoh-tokoh kafir Quraisy pun langsung melaporkan hal itu kepada Abu Jahal, sesuai dengan pesan yang pernah disampaikannya.
Kemudian Abu Jahal bergegas mendatangi tempat Nabi SAW shalat, guna melaksanakan sumpahnya. Tangan Abu Jahal pun menggemgam debu untuk dilumurkan kepada wajah Nabi SAW, sedangkan Nabi SAW sendiri masih dalam kekhusyu-annya melaksanakan shalat.
Begitu Abu Jahal hanya tinggal beberapa jengkal lagi untuk dapat menyentuh diri Nabi SAW, tiba-tiba ia berbalik arah serta lari terbirit-birit melintasi kerumunan kawan-kawannya, dan berusaha pergi sejauh-jauhnya meninggalkan Nabi SAW yang sedang tenggelam dalam kekhusyu-an shalat.
Tentu saja kawan-kawannya terperanjat dan heboh lantas bertanya : Ada apa gerangan yang terjadi pada dirimu wahai Abul Hakam ?
Abu Jahal menjawab : Tiba-tiba saja aku melihat di antara aku dan Muhammad itu ada jurang yang di dalamnya terdiri dari api, dan aku juga melihat sayap besar sangat mengerikan yang hampir-hampir menyambarku..!
Berita kejadian Abu jahal itu pun pada akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, lantas beliau SAW berkomentar : Andaikata saja ia berani melangkah lebih dekat lagi kepadaku, pasti malaikat utusan Allah itu akan menyambarnya hingga badan Abu Jahal hancur berkeping-keping!
Riwayat ini tertera dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Jadi termasuk hadits unggulan yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan oleh umat Islam.
Sekalipun kronologi riwayat ini adalah untuk Abu Jahal, yang sekaligus menjadi sebab turunnya ayat ara-aital ladzii yanhaa `abdan idzaa shallaa (bagaimana pendapatmu tentang orang (Abu jahal) yang melarang seorang hamba (Nabi SAW) ketika ia mengerjakan shalat?), namun peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua orang yang berani menghalang-halangi umat Islam melaksanakan ibadah shalat, maka ancaman siksa Allah akan segera turun kepada mereka.