|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 97 users |
Total Pengunjung: 6224203 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
RUTINAN MENGHADIRI PERNIKAHAN |
Penulis: Pejuang Islam [ 3/10/2012 ] |
|
|
RUTINAN MENGHADIRI PERNIKAHAN
Luthfi Bashori
Termasuk kegiatan rutin yang tidak dapat dihindari oleh para pengasuh pesantren adalah menghadiri acara para santri senior yang sedang melaksanakan sunnah Nabi SAW yaitu menjalankan syariat pernikahan. Seperti pada hari Ahad, 30 September kemarin itu, kami sekeluarga serta rombongan lainnya datang berbondong-bondong menghadiri pernikahan salah satu santri senior yang sudah belajar serta mengabdi di pesantren selama 18 tahun.
Mas Ulil Abshor Abdul Ghaffar, asal Sumenep Madura mengundang kami untuk hadir dalam pelaksanaan hajat pernikahan di rumahnya. Jadi, sejak Sabtu pagi kami bersama istri dan anak-anak pun berangkat memenuhi undangan tersebut.
Sabtu sore kami sekeluarga sampai ke tempat tujuan, yaitu di satu desa yang menjadi tempat tinggal keluarga Mas Ulil, dan sangat kebetulan tidak jauh dari pantai Lombang Sumenep. Maka sore itu pula anak-anak kami minta ijin bermain pasir pantai sepuas-puasnya hingga menjelang adzan Maghrib.
Selepas dari pantai, kami mampir ke pesantren yang diasuh oleh Ustadz H. Amir yang letaknnya juga tidak jauh dari pantai Lombang. Kami shalat Maghrib dan Isya\` berjamaah taqdim jama\` qashar di mushalla milik pesantren, kemudian pamit kembali ke rumah penginapan yang disediakan oleh keluarga Mas Ulil.
Namun, oleh Ustadz H. Amir keberangkatan kami dicegah sejenak, karena sedang dipersiapkan makan malam. Maka kami pun makan malam di pesantren dengan lauk dari berbagai masakan berbahan dasar ikan laut. Uniknya minuman es kelapa kopyor pun di sediakan dalam jumlah yang cukup banyak. Selidik punya selidik, ternyata daerah pesantren milik Ust. H. Amir tersebut adalah penghasil kelapa kopyor yang terkenal enak dan mahal harganya.
Kemudian kami pamit ke tempat penginapan yang tidak jauh dari rumah Mas Ulil. Setiba di penginapan kami disambut oleh keluarga Mas Ulil dengan penuh kehangatan seperti umumnya warga Madura yang sangat menghormati para tamu, apalagi jika berasal dari keluarga pesantren.
Acara resmi pernikahan di rumah Mas Ulil ini adalah `ngunduh mantu` alias resepsi pernikahan yang dilaksanakan oleh pihak mempelai pria. Kami pribadi diminta oleh keluarganya Mas Ulil untuk memberikan sambutan atas nama keluarga mempelai pria sekaligus menyampaikan hikmah nikah.
Semoga kedua mempelai diberkahi oleh Allah SWT dan diberi kehidupan yang sakinah, mawaddah dan rahmah, serta mendapat keturunan yang shalih dan shalihah.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|