URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 102 users
Total Pengunjung: 6224209 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
LUMPUR LAPINDO RP 18 TRILYUN ?  
Penulis: Pejuang Islam [ 2/10/2012 ]
 
LUMPUR LAPINDO RP 18 TRILYUN ?

Luthfi Bashori




Kemarin siang, di saat saya sedang duduk santai di suatu tempat, tiba-tiba saja ada orang yang tidak saya kenal sebelumnya, datang menghampiri saya dan menanyakan tentang krus mata uang negara Arab Oman.

Maka saya katakan kepadanya, bahwa saya kurang begitu paham, berbeda jika ia bertanya tentang mata uang Real Saudi Arabiah, tentu saya sedikit bisa memberikan penjelasan karena saya pernah bermukim 8 tahun di sana.

Saya bertanya balik, apa bapak punya kenalan orang Oman hingga menanyakan mata uang itu kepada saya? Ia menjawab bahwa, tadi ada orang membawa segepok mata uang Oman ditawarkan kepadanya, jadi dia ingin tahu berapa nilai krus rupiahnya dari saya, karena ada temannya yang memberi info kalau saya pernah hidup di negara Arab.

Saya penasaran bertanya lagi: Memangnya bapak ini kerja apa, kok berhubungan dengan mata uang luar negeri ? Orang itu menjawab, bahwa konon ia bekerja di proyeknya Mbak Tutut selama 25 tahun, sekarang ia merintis usaha sendiri, ada rumah penginapan, ada kolam renang, ada juga restoran, kadang-kadang juga dapat mata uang asing untuk dirupiahkan.

Akhirnya perbincangan yang tidak sengaja itu semakin hangat dan seru, bahkan ada info-info dari orang ini yang cukup mengejutkan hati saya, antara lain hal-hal yang berkaitan dengan Lumpur Lapindo.

Orang ini mengatakan sesuai pengetahuannya, bahwa Lumpur Lapindo itu sebenarnya sudah dijual ke pihak Itali dan Jepang senilai Rp18 Trilyun. Sedangkan yang Rp 4 Trilyun itu sudah dikucurkan untuk pembayaran ganti rugi warga korban Lumpur Lapindo.

Orang itu pun melanjutkan infonya, bahwa menurut para pengamat, ada kemungkinan berhentinya semburan sumur Lapindo itu setelah 30 tahun mendatang, ini sesuai pengalaman serupa yang terjadi di luar negeri.

Nah, di saat berhenti itulah lahan Lumpur Lapindo akan dikelola oleh pihak Itali dan Jepang. Sedangkan warga se tempat jauh-jauh hari sudah pindah ke pemukiman baru dengan penuh keterpaksaan.

Jikalau nantinya masih ada pihak yang kurang dapat menerima, paling-paling hanya menggelar demo untuk beberapa saat, dan itupun tidak akan dapat merobah keadaan apalagi menyelesaikan masalah...!

Mendengar penuturannya itu, saya menjadi tercengang dan timbul berbagai pertanyaan yang terus berkecamuk dalam pikiran antara percaya dan tidak, maksud saya terhadap obrolan orang yang baru saya kenal ini.

Jika infonya benar, maka betapa murahnya harga diri bangsa Indonesia ini. Karena sudah banyak tanah produktif maupun tanah kepulauan milik negara ini yang `dijual` ke pihak asing.

Teringat pada saat saya harus transit selama dua hari di negara Singapura beberapa tahun yang lalu, tatkala saya usai melaksanakan ibadah Umrah dan keliling ke beberapa negara Islam.

Begitu turun dari pesawat Singapure Air, saya dijemput gaet dari warga Singapura bernama Abdullah Segaf. Kemudian saya diajak keliling ke beberapa tempat di Singapura yang menjadi tujuan wisata bagi warga asing.

Usai keliling melihat-lihat situasi negara Singapura yang terkenal kebersihannya itu, Abdullah Segaf mengatakan kepada saya : Sebenarnya anda ini masih berada di Indonesia..!

Spontan saya respon : Lho kok bisa..?

Abdullah Segaf menjawab : Ya.. ini sungguh terjadi, karena tanah yang tadi anda lewati sepanjang perjalanan itu konon aslinya tidak ada, kemudian pemerintah Singapura membeli tanah `uruk` kepada pengusaha Indonesia, untuk pembuatan tambahan perluasan wilayah darat di negara Singapura, maka jadilah Singapura `baru` yang anda lewati tadi itu.

Tanpa terasa mulut saya pun berguman : Subhaanallah.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: baiz  - Kota: malaysia
Tanggal: 3/10/2012
 
innalillahi.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Begitulah adanya.

2.
Pengirim: Suprio  - Kota: Bandung
Tanggal: 3/10/2012
 
Indonesia secara wilayah besar tapi kecil secara harga diri bangsa. Padahal negara dengan penduduk muslim terbesar. Sungguh memprihatinkan! 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami sangat prihatin.

3.
Pengirim: Dindin Kamaludin  - Kota: Bandung
Tanggal: 3/10/2012
 
Kalau permasalahannya seperti ini, hubungannya kan dengan pemerintahan kan pak Ustadz? Nah, Lalu apa yg harus kita lakukan sebagai masyarakat biasa kepada pemerintah? apakah mendo'akannya agar pemerintahannya sholeh dan mengenal Alloh swt agar tidak terjadi pendzaliman, atau ada cara lain? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami rasa seperti itu, semoga ke depan, bangsa Indonesia mendapat presiden taat syariat dan cinta kepada rakyat Indonesia

4.
Pengirim: darmansyah  - Kota: cilegon
Tanggal: 8/10/2012
 
MASYA ALLAH sudah sebegitu parahnya para pemimpin negeri ini .....INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Begitulah yang diketahui oleh rakyat.

5.
Pengirim: Ali Mustofa  - Kota: lamongan
Tanggal: 24/12/2012
 
sepertinya perkataan orang yang menanyakan kurs oman itu benar, apanya di negeri ini yang tidak dijual pada asing? gunung emas di papua aja dijual murah ke freeport, tambang minyak cepu yang tinggal ciduk aja (nggak butuh teknologi tinggi) dijual ke Exxon. Andai aja para pengelola negeri ini mau meniru Hugo Chavez presidn venezuela yang tidak takut didikte asing 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Menjadi sebuah pemikiran untuk bangsa Indoneesia.

6.
Pengirim: rini adha apriani  - Kota: Dumai,Riau
Tanggal: 30/8/2013
 
Saya berniat menjadi aktivis penyelamat lumpur lapindo kelak saat saya terjun di dunia perkuliahan tapi mendengar bahwa lumpur lapindo telah dijual kepada penjajah indonesia 68 tahun lalu, saya merasa bahwa pemimpin negeri ini tidak kritis dalam berpikir. Karena tidak mungkin jepang membeli tanpa keuntungan. Dan bukan tidak mungkin jepang dapat kembali menjajah indonesia dari lumpur lapindo. Seharusnya pemerintah indonesia berpikir bahwa generasi muda adalah aset yang memiliki saham terbesar di negeri ini, termasuk lumpur lapindo. Pemerintah tidak punya hak untuk mengambil apa yang menjadi milik kami. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Niat baik ukhti ini, semoga diberi pahala oleh Allah.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam