WAFAT DI MUSIM HAJI
Luthfi Bashori
Saat ini banyak saudara-saudara kita yang berangkat ke Makkah untuk melaksanakan ibadah hajim dan umrah. Kita berharap mudah-mudahan mereka berangkat dalam keadaan sehat dan pulang pun dalam keadaan selamat, tidak ada kekurangan suatu apapun yang dapat mengganggu kekhusyu`an ibadah mereka.
Namun pun demikian, setiap orang yang akan berangkat ibadah haji dan umrah, maka hendaklah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, terlebih bagi jamaah haji Indonesia.
Karena secara riil, di sana nanti jamaah haji akan menemui lingkungan yang berbeda, situasi yang berbeda, dan banyak hal baru yang perlu penyesuaian diri. Belum lagi perjalanan jauh yang sangat menguras energi. Jadi segala macam kemungkinan dapat terjadi dalam perjalanan ibadah haji dan umrah.
Mudah-mudahan jamaah haji Indonesia seluruhnya selamat mulai berangkat hingga pulang ke rumah masing-masing. Namun bagi jamaah haji yang ditakdirkan lain oleh Allah, perlu kiranya menyimak kutipan ayat dan hadits berikut, semoga dapat menjadi bekal yang sangat berharga :
Allah berfirman yang artinya : Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Konon ada seorang shahabat yang sudah berihram untuk (berangkat) wuquf bersama Nabi SAW, namun ia dihempaskan ke tanah oleh hewan tunggangannya hingga lehernya patah dan meninggal dunia seketika, lantas Nabi SAW memerintahkan agar orang itu segera dimandikan dengan air bidara dan dikafani namun dengan wajah tetap terbuka. Kemudian beliau SAW mengatakan: Sungguh ia kelak akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah dengan suara lantang. (HR. Bukhari - Muslim).
Sy. Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang pergi haji lantas wafat (di tengah jalan) maka dicatat baginya pahala haji hingga hari Qiamat, barang siapa pergi umrah lantas wafat (di tengah jalan) maka dicatat baginya pahala umrah hingga hari Qiamat, barang siapa pergi berjihad di jalan Allah lantas wafat (di tengah jalan) maka dicatat baginya pahala jihad hingga hari Qiamat. (HR. Abu Ya`la).
Dalam riwayat Addaruquthni lewat sanad Sy. Jabir, bahwa Nabi SAW bersabda : Sungguh Ka`bah ini adalah termasuk rukun dari pilar-pilar Islam, maka barang siapa berhaji atau berumrah ke Ka`bah, ia termasuk dalam lindungan Allah, jika ia wafat di tengah jalan, akan dimasukkan sorga oleh Allah, jika diselamatkan oleh Allah hingga dapat pulang kepada keluarganya, akan diberi pahala dan kemenangan (akhirat).