ZIARAH KE MAKAM NABI MUHAMMAD SAW
Luthfi Bashori
Saat ini, saudara-saudara kita jama`ah haji sudah banyak berangkat dari tanah air menuju Saudi Arabiah. Bagi rombongan yang berangkat kloter pertama, mereka langsung menuju kota Madinah untuk berziarah ke makam Nabi SAW dan melaksanakan sunnah Arba`in, yaitu shalat berjamaah selama 40 kali di masjid Nabawi.
Sedangkan rombongan kloter terakhir akan menuju kota Makkah terlebih dahulu untuk melaksanakan kewajiban ibadah haji, lantas di akhiri ke kota Madinah untuk melaksanakan sunnah-sunnah saat berada di kota Madinah Almunawwarah. Karena itulah para jamaah haji ini bermukim di Madinah Almunawwarah selama kurang lebih 10 hari.
Disunnahkan bagi para jamaah haji yang sedang berziarah ke kota Madinah untuk memperbanyak bacaan shalat kepada Nabi SAW, baik di saat dalam perjalanan maupun tatkala sudah berada di dalam kota Madinah.
Lebih disunnahkan memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi SAW saat dalam perjalanan menuju Madinah, yaitu tatkala sudah dapat melihat menara masjid Nabawi, bahkan tatkala melihat pohon-pohon korma yang menjadi makanan faforit Nabi SAW, dan jika semakin dekat dengan masjid Nabawi di saat meliha qubah masjid Nabawi, lantas berjalan menuju pintu-pintu masjid Nabawi, dianjurkan membaca :
Allahumma hadza haramu nabiyyika, faj`al li wiqaayatan min naar, wa amaanan mil `adzaab wa suu-il hisaab, waftah li abwaaba rahmatik. (Ya Allah, ini adalah tanah suci Nabi-Mu, maka jadikanlah (ziarahku ini) sebagai tameng dari api neraka, dan keamanan dari siksa pedih serta buruknya amal timbangan, dan bukalah bagiku pintu rahmat-Mu).
Perlu diingat, sebelum bersiap-siap masuk ke masjid Nabawi untu berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, maka disunnahkan mandi sunnah, memakai parfum wangi, serta memilih pakaian terbaik yang dimilikinya, alangkah mulianya jika memilih yang berwarna putih agar mendapat pahala sunnah, karena Nabi SAW juga menyenangi pakaian berwarna putih.
Tatkala melangkahkan kaki memasuki halaman masjid Nabawi, yang di dalamnya terdapat makam kuburan Nabi Muhammad SAW, maka hendaklah sedikit menundukkan kepala dengan niat penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW serta seluruh bagian masjid peninggalan beliau SAW itu, lantas shalat tahiyyatul masjid dua rakaat.
Kemudian hendaklah segera menuju muwajahah, yaitu tempat yang disediakan khusus untuk berziarah ke makam kuburan Nabi SAW, untuk mengucapkan salam kepada belaiu SAW, dengan bacaan atau doa salam sebagaimana yang banyak ditulis oleh para ulama dalam panduan buku tuntunan ibadah haji dan ziarah Nabi SAW. Antara lain :
Assalaamu `alaika yaa rasuulallah, Assalaamu `alaika yaa nabiyyallah, Assalaamu `alaika yaa sayyidal mursaliin wa khaataman nabiyyiin, Assalaamu `alaika yaa qaa`idal ghuuril muhajjaliin, Assalaamu `alaika yaa wa `alaa azwaajikat thaahiraat ummahaatil mukminiin, Assalaamu `alaika yaa wa `alaa ashhaabika ajma`iin, Assalaamu `alaika yaa wa `alaal anbiyaa-I wal mursaliin wa saairil `ibaaadillaahis shaalihiin.
Jika ada keluarga atau handai taulan yang titip salam kepada Nabi Muhammad SAW maka hendaklah diucapkan : Assalaamu `alaika yaa rasuulallah min Bapak Polan/ Ibu Polanah. Kemudian membaca salam kepada Sayyidiana Abu Bakar dan Sayyidina Umar, yang makam kuburannya berdempetan dengan makam kuburan Nabi Muhammad SAW.
Nabi SAW bersabda : Barang siapa datang kepadaku tidak untuk apa-apa selain khusus menziarahi makamku, maka aku berhak untuk memberinya syafaat di hari Qiyamat ( HR. Addaruquthni, Atthabarani, dan Ibnu Subki).
Nabi SAW bersabda : Barang siap berhaji lantas menziarahi makam kuburanku setelah aku wafat, maka seakan-akan ia menziarahiku di saat aku hidup. (HR. Addaruquthni).