URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 204 users
Total Pengunjung: 6224316 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Teh Kurma, Menu Berbuka Kegemaran Muslim Beijing 
Penulis: REPUBLIKA.CO.ID [27/7/2013]
 
Teh Kurma, Menu Berbuka Kegemaran Muslim Beijing

Warga muslim di Cina, khususnya di Beijing memiliki minuman khas untuk berbuka puasa selama Ramadhan, yakni teh kaleng dan teh babao yang disajikan dengan buah kurma di dalamnya.

Seorang warga muslim Beijing Li Fang, Sabtu (27/7) menuturkan teh kaleng merupakan minuman khas dari Provinsi Gansu. Teh itu pun, imbuhnya sangat digemari penduduk dan petani di wilayah itu.

"Disebut teh kaleng, karena teh ini awalnya memang diminum menggunakan kaleng," katanya. Li Fang berkisah teh kaleng awalnya dibuat dengan sedikit air mengingat air sangat sulit diperoleh penduduk desa saat itu.

"Karena diseduh dengan sedikit air, maka teh kaleng lebih kental dibandingkan teh lainnya," tuturnya.

Tak hanya itu teh kaleng dulu dimasak menggunakan tungku api yang terbuat dari tanah sehingga terkadang aroma asap ikut tercium dalam teh tersebut. "Sehingga dulu proses memasaknya relatif lama, paling sebentar satu jam," kata Li fang menambahkan.

Kini teh kaleng disajikan dengan lebih sehat dan citarasa yang menyegarkan dan diseduh dengan banyak air. Tak cuma itu, teh pun diberi kurma dan kelengkeng untuk menciptakan cita rasa yang berbeda.

Cara penyajiannya, sebelumnya kurma dibakar setengah matang, lalu dimasukkan ke cangkir atau gelas bersama kelengkeng. Kemudian baru daun teh, dimasukkan, lalu gula dan air secukupnya.

Sementara teh babao dulunya teh merupakan minuman favorit Suku Hui dan Suku Dongxiang yang tinggal di sepanjang jalan sutera untuk disuguhkan kepada tamu yang berkunjung. Namun sekarang menjadi minuman favorit masyarakat umum.

Teh tersebut biasanya berisi kurma merah, lengkeng, wijen, walnut, kismis atau bahan lainnya tergantung kesukaan pribadi dan terakhir dimasukkan daun teh lalu diseduh dengan air panas.

REPUBLIKA.CO.ID
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam