URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Tuhan "Ditinggal" di Tempat Suci  
Penulis: Ahmad Ariyanto [14/6/2013]
 
Tuhan "Ditinggal" di Tempat Suci Ahmad Ariyanto Banyak orang yang penampilannya sholeh secara individual. Sewaktu di masjid, shalat atau doanya begitu khusyuk. Atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah, seluruh rangkaian ibadahnya begitu dekat dengan Allah. Doanya disertai dengan cucuran air mata karena menyesal atas dosa-dosanya. Namun, setelah mereka pulang dari shalat, ibadah haji atau umrah, Tuhan "ditinggal" di dalam masjid atau di Ka`bah atau di tempat suci. Tanpa tauhid yang kuat, mereka merasa Tuhan tidak lagi mengawasinya dan Tuhan tidak dihadirkan dalam dirinya. Tidak mengherankan bila mereka kalap melihat uang rakyat atau uang yang bukan haknya. Tak beda dengan perampok, bahkan lebih licik. Gelaplah hatinya dari membedakan kebenran dan kebatilan. Seandainya tidak "meninggalkan" Tuhan di dalam tempat suci, tentu orang tersebut merasa selalu diawasi dan dijaga Tuhan. Dengan begitu, kalau mau menyuap atau disuap, dia akan menolak. Kalau mau mengambil kebijakan atau keputusan yang merugikan masyarkat, dia pasti mengurungkan. Ingat, kebenran pasti akan datang, baik itu berupa bertindaknya aparat hukum atau saat masuk liang lahat. Dan sekali lagi, ingat, Tuhan tidak bisa dtinggalkan. (Jawa pos edisi kamis 13 juni 2013, kolom gagasan oleh Ahmad Ariyanto, Sembungan, Banjarejo, Kaliangkrik, Magelang, ahmadariyanto351@yahoo.co.id).
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam