Remaja Rentan Alami Gangguan Jiwa
Remaja merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami gangguan jiwa. Kecenderungan remaja yang lebih dekat dengan teman sebayanya membuat mereka rentan terjerumus saat teman sebaya berperilaku negatif.
Hal itu dikemukakan Kasubdit Kelompok Berisiko Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Edduwar Idul Riyadi, Selasa (21/5), di Jakarta. Beberapa masalah gangguan kejiwaan pada remaja adalah penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, tawuran, hingga masalah kepribadian seperti kurang percaya diri serta kemampuan dan keterampilan sosial rendah.
Kepala Pusat Intelegensia Kementerian Kesehatan Eka Viora mengatakan, gangguan jiwa muncul karena ada faktor pencetus stres. Mekanisme pertahanan diri setiap orang dalam menyikapi stres berbeda-beda. Karena itu, manifestasi yang muncul bisa positif, bisa juga negatif.
Untuk itu, setiap orang perlu membangun kemampuan mengelola mental emosional dengan baik agar manifestasi akibat stres tidak negatif. Caranya, dengan berbagi cerita. Jika tidak berhasil, harus ditangani secara profesional, misalnya konsultasi dengan psikiater. Kemampuan itu dapat ditumbuhkan sejak dini. Orangtua berperan besar.
Pemerintah mengembangkan program pengembangan keterampilan sosial untuk remaja di sekolah-sekolah. Pelaksananya adalah guru Bimbingan dan Konseling, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), serta tenaga UKS di puskesmas. (DOE)
citraislam.com