hutbah Jumat Masjid Manarul Ilmi Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS) Surabaya
FENOMENA DOA BERSAMA MUSLIM-NON MUSLIM
LUTHFI BASHORI
(14 Agustus 1998)
Ma`asyiral muslimin.
Jama`ah Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Marilah kita selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, agar hidup kita senantiasa diberi kemudahan dan barakah, serta amalan kita diterima dan diridlai oleh Allah SWT. Amin.
Ma`asyiral muslimin.
Bangsa Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan ke-53, dan seluruh rakyat Indonesia bersyukur kepada Allah SWT, sebab kemerdekaan ini adalah berkat rahmat dan pemberian Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan yang menyengsarakan rakyat.
Tentunya rakyat Indonesia ingin mempertahankan kemerdekaan ini, karena itu khususnya umat Islam harus selalu ingat, bahwa kemerdekaan Indonesia dapat diraih dengan perjuangan dan doa. Perjuangan yang tidak disertai dengan doa, tidak akan menghasilkan sesuatu yang dicita-citakan secara maksimal. Untuk itu hendakalah di dalam mengisi kemerdekaan tidak meninggalkan berdoa, dan memohon kepada Allah agar tetap diberi rahmat dan hidayat serta kesejahteraan, dengan dijadikan Indonesia ini sebagai “ Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur” ( Negeri yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun).
Ma`asyiral muslimin.
Doa, bagi umat Islam, adalah sesuatu yang sangat penting di dalam menapaki kehidupan sehari-hari, sebab Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya “ doa itu adalah otak/sentral ibadah”, sedangkan dalam setiap saat semua orang dituntut untuk bribadah atau mengabdi kepada Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur`an surat Ad-Dzariyat ayat 56 yang artinya “ Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk menyembah-Ku”
Setiap kali berdoa, kita berharap agar diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT. Tentunya doa yang dikabulkan, mempunyai beberapa kriteria/syarat. Di antara syarat-syarat doa yang dapat dikabulkan oleh Allah SWT adalah sebagaimana berikut :
Dipanjatkan oleh seorang muslim yang mukmin.
1. Dengan niat yang baik.
2. Hatinya hadir di hadapan Allah SWT.
3. Mohon petunjuk kepada Allah.
4. Penuh khusyuk dan khudluk
5. Menjaga makanan yang halal.
6. Menjaga minuman yang halal.
7. Memakai pakaian yang halal.
8. Berdoa di tempat yang baik dan terhormat.
9. Berdoa di waktu yang baik seperti waktu menjelang subuh, hari Jumat dan lainnya
10. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan
11. Membaca doa-doa yang ada dalam di dalam Al-Qur`an dan hadits
12. Meyakini bahwa doa diterima dan pasti dikabulkan
13. Didahului dengan bertaubat kepada Allah SWT dan mengembalikan tindak aniaya kepada yang berhak
14. Ditutup dengan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Ma`asyiral muslimin.
Allah SWT berfirman dalam surat dalam surat Al-Baqarah ayat 186 yang artinya : “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, (katakanlah) sesungguhnya Aku dekat (dengan mereka), Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku, dan hendaklah ia beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Adapun arti (memenuhi segala perintah-Ku), dan (beriman kepada-Ku) diantaranya adalah perintah masuk Islam secara sempurna, dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Muhammad SAW. Ringkasnya, orang yang ingin doanya diterima, maka harus memenuhi terlebih dahulu rukun Islam dan rukun Iman. Dari sini dapat dimengerti bahwa salah satu kriteria doa yang dapat diterima oleh Allah SWT adalah yang dipanjatkan oleh umat Islam.
Ma`asyiral muslimin.
Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya kita banyak menemui fenomena-fenomena yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia yang majemuk ini. Di antara fenomena yang saat ini mulai berkembang, adalah adanya sekelompok orang yang mengadakan doa bersama dari berbagai kalangan, baik baik muslim maupun non muslim, dan dilaksanakan di tempat dan waktu yang sama, serta pembacaan doa dipimpin bergantian antar pemuka masyarakat yang berlainan agama, dan diamini oleh seluruh hadirin yang berlainan agama pula.
paknya menguntungkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesenjangan antar umat beragama menjadi berkurang, atau barangkali tujuan mengadakan doa bersama muslim non muslim ini, dengan harapan agar segala macam krisis dan bencana alam yang kini tengah menimpa bangsa indonesia segera teratasi. Namun yang jelas, kegiatan ini bertentangan dengan hukum agama Islam yang berlaku. Sebab berdoa adalah satu amalan ibadah, atau bentuk penyembahan kepada Allah SWT.
Islam tidak membenarkan adanya pencampuradukkan dalam urusan ibadah antara pemeluknya dengan orang-orang kafir di luar Islam. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam surat Al Kafirun yang artinya: Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.
Yang mana sebab turunnya ayat ini, karena orang-orang kafir saat itu, mengajak Rasulullah SAW untuk bersama-sama menyembah Allah di satu waktu, dan menyembah tuhan-tuhan mereka di waktu yang lain secara bergantian.
Dari sini jelaslah bagi kta kegiatan doa bersama yang demikian itu bertentangan dengan ajaran Islam. Lebih jelas lagi, Allah SWT telah memperingatkan umat Islam dalam firman-Nya surat An-Nisa, 137-140 yang artinya: ‘Kabarkanlah kepada orang-orang munafik’ bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih.
Yaitu mereka yang menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin, apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan itu, adalah kepunyaan Allah.
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Alquran, bahwa apabila kamu mendenganr ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olok (oleh orang0orang kafir, termasuk penolakan masuk Islam dan pemujaan kepada Tuhan-tuhan mereka lewat doa-doa yang mereka lantunkan), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain ( urusan duniawi) karena sesungguhnya (jikalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka (dalam kesyirikan). Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam neraka Jahannam.
Marilah kita kaji sejenak, fenomena doa bersama antar umat beragama. Pada saat giliran pemimpin Islam yang berdoa, tentunya akan nmengagungkan Asma Allah SWt, dengan memanggil ‘Wahai Allah’, dan seluruh peserta pun ikut mengamini.
Pada saat penganut Budha yang memimpin doa tentunya memanggil “ Wahai Sang Budha”, demikian seterusnya yang terjadi pada setiap pimpinan agama, mereka semuanya tentu memanggil tuhan mereka masing-masing, dan semua peserta akan mengamini.
Walaupun misalnya, setiap pimpinan agama tersebut, hanya menggunakan kata panggil Wahai Tuhan, maka akan tetap mengandung arti panggilan kepada tuhan mereka masing-masing. Demikianlah memang kenyataan yang ada , dan disinilah letak terjadinya kesyirikan.
Ma`asyiral muslimin.
Untuk itu, apabila harus diadakan doa bersama secara kenegaraan misalnya, maka hendaklah doa bersama itu diadakan secara terpisah.
Umat Islam dikumpulkan bersama-sama di antara mereka sendiri dan mengadakan doa bersama. Untuk non muslim, dapat dikumpukkan ditempat yang lain, agar mereka mengadakan doa bersama dengan umatnya masing-masing. Dengan demikian umat Islam dapat terhindar dari perbuatan syirik yang dapat menyebabkan kekafiran. Naudzubillahi min dzalik.
Barangkali ada cara yang lebih baik dan efektif, khususnya bagi umat Islam, yang tidak meragukan kebenaran ajaran agamanya, yaitu seluruh umat Islam Indonesia diajak oleh Presiden untuk mengadakan doa bersama secara serentak, dan sebelum melaksanakan doa tersebut, terlebih dulu Presiden mengintruksikan kepada umat Islam untuk bertaubat kepada Allah , serta mengembalikan tindak aniaya kepada yang berhak.
Umat Islam harus yakin apabila memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh, tanpa disertai kepentingan yang lain, terlebih kepentingan politik sesaat, niscaya Allah akan mengabulkan doa mereka. Apalagi umat Islam Indonesia adalah mayoritas.
Apabila mengadakan doa bersama yang tidak disertai dengan kesyirikan, dan memohon kepada Allah SWT agar bangsa ini lepas dari segala krisis dan bencana, pastilah Allah akan segera memulihkan keadaan seperti sediakala, bahkan tidak menutup kemungkinan akan dijadikan kepada keadaan yang lebih baik.
Sebagai warga Indonesia, Negara yang aman, Negara yang tidak sedang terrjadi konflik fisik muslim-non muslim, kita tidak dianjurkan untuk memerangai orang-orang di luar Islam. Namun bukan berarti boleh mencampuradukkan urusan agama dengan orang-orang kafir itu.
Sebab bagaimanapun adanya, mereka tetap berstasus sebagai musuh umat Islam. Mereka itu adalah orang-orang yang dimurkai oleh Allah karena kekafirannya. Kelak, orang-orang kafir ini akan disiksa yang sangat pedih di neraka selama-lamanya.
Ma’asyral muslimin.
Kaidah Fiqih telah menerangkan bahwa :
(Apabila sesuatu (kegiatan) yang halal dan yang haram bercampur jadi satu, maka yang dimenangkan adalah hukum haram). Sebagai ilustrasi, jika ada masakan gulai kambing satu panci ukuran besar, tiba-tiba kecampuran daging babi satu ons saja, maka gulai tersebut dihukumi haram.
Karena itu, jikalau ada suatu sebab yang darurat, dan mengharuskan umat Islam berkumpul dengan non muslim dalam satu kegiatan, bolehlah dilaksanakan selagi tidak ada sangkut pautnya dengan urusan agama, misalnya kegiatan pembenahan fasilitas umum, upacara pengerekan bendera, atau kegiatan sosial lainnya yang sifatnya umum, itupun apabila diperlukan, demi kemaslahatan bersama.
Namunn hendaklah umat Islam selalu percaya diri, dan selalu meyakini bahwa tidak ada umat di seluruh dunia ini sejak jaman Nabi Adam AS, hingga kelak datang hari qiamat, yang lebih mulia dibanding umat Islam.
Allah berfirman dalam surat: Ali Imran ayat 110 yang artinya : Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk seluruh manusia, kalian menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulahhal itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman , dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
Untuk itu marilah kita kita senantiasa mengembalikan semua amal perbuatan kita kepada hukum yang telah digariskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, agar kita mendapat keridlaan Allah SWT, dan amal baik kita dicatat sebagai simpanan untuk hari kelak, apabila kita sudah menghadap kepada-Nya. Inilah kiranya khutbah singkat yang bisa kami sampaikan, semoga dapat bermanfat bagi kita semua.
(Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh. Janganlah kalian mengikuti langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu).