|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 9 users |
Total Hari Ini: 102 users |
Total Pengunjung: 6224209 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
PAMITAN PULANG |
Penulis: Pejuang Islam [ 16/8/2012 ] |
|
|
PAMITAN PULANG
Luthfi Bashori
Tanggal 25 Ramadhan 1433, bakda Subuh, para santri PIQ Program Ramadlan bersama-sama datang ke tempat kami, Ribath Almurtadla Al-islami untuk berpamitan bersama-sama karena sudah selesai menjalankan program yang ditentukan.
Salah seorang perwakilan mereka memberi kata sambutan tentang senangnya hati mereka dapat mempelajari sistem pembelajaran Tajwid dan Tartil Alquran metode khas PIQ.
Kami diminta untuk memberi pengarahan sebagai bekal mereka saat pulang dan bermasyarakat agar dapat menerapkan ilmu yang didapat di PIQ saat berada di tengah masyarakatnya nanti.
Maka, dengan panjang lebar mulai pukul 05.30 hingga pukul 0630 kami sampaikan banyak hal ringkasnya :
1. Bagi santri yang dinyatakan lulus ujian lisan dan mendapat sertifikat/ijazah, maka hendaklah dapat mempraktekkan ajaran yang didapatkan saat terjun di tengah masyarakat.
2. Bagi yang belum lulus, maka tetap mendapat pahala yang besar dari Allah SWT. Masih ada kesempatan di tahun mendatang jika ingin mengulangi ikut program santri Ramadlan.
3. Tujuan utama pembelajaran Alquran dengan berbagai macam metode yang ditemukan oleh para ulama, adalah demi melestarikan Alquran itu sendiri.
4. Mewaspadai dan memerangi aliran sesat yang meragukan kemurnian dan kesucian Alquran sebagai firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa wahyu yang senatiasa dijaga oleh Allah, sekalipun banyak orang kafir dan antek-anteknya yang mengingkarinya. Sebut saja pengarang buku LUBANG HITAM AGAMA yaitu Sumanto Alqurtubi, yang mengatakan dalam bukunya itu sbb :
Di sinilah maka tidak terlalu meleset jika dikatakan, Alquran dalam batasan tertentu adalah `PERANGKAP` yang dipasanag bangsa Arab Quraisy (a trap of Quraisy). Artinya, proses awwal `turunnya` ayat-ayat Alquran tidak lepas dari jaring-jaring kekuasaan Quraisy yang dulu berjuang keras untuk menunjukkan eksistensinya di tengah suku-suku Arab lain (hal 65).
Tuduhan Sumanto terhadap keberadaan Alquran sebagai perangkap bangsa Arab, bukan firman Allah yang diturunkan sebagai wahyu bagi Nabi Muhammad SAW, adalah bentuk pengingkarannya terhadap keyakinan umat Islam sejak jaman Nabi SAW hingga akhir jaman. Keyakinan terhadap Alquran sebagai firman Allah ini adalah salah satu dari rukum imam yang enam perkara. Barangsiapa mengingkarinya maka hukumnya kafir kepada Allah.
Buku LUBANG HITAM AGAMA ini, sekalipun isinya penuh penghinaan terhadap Alquran dan pelecehan terhadap Islam, namun mendapat support dan repon positif dari sejumlah tokoh, dengan cara memberikan pengantar kata dan pujian bagi pengarangnya maupun pemahamannya. Pujian para tokoh yang tertera di sampul belakang buku itu adalah :
* Kita perlu suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk membongkar kedok kesucian pandangan keagamaan fundamentalisme. Hanya dengan cara itulah, kita bisa menghadapi fundamentalisme secara beradab. Apa yang dikerjakan oleh intelektual muda berbakat, Sumanto Al Qurtuby, dengan bukunya Lubang Hitam Agama ini, adalah salah satu usaha ke arah sana yang jelas perlu disambut dengan baik.
(ULIL ABSHAR ABDALLA, Direktur Fredom Institute)
* Menantang! Sebuah buku yang mengguncang iman, keyakinan, dan juga akidah. Menempatkan rasio, akal dan nalar melebihi segala hal. Bagus bagi mereka yang sudah terbiasa bergelut dan paham betul dunia pemikiran. Tapi berbahaya bagi mereka yang awam. Sebab, salah sedikit saja membaca, bisa terjatuh dalam lubang kekafiran dan kemurtadan dalam pengertian umum.
(ANIF SIRSAEBA ALAFSANA, Pengasuh Pesantren Karya Basmalah Indonesia)
* Buku ini menawarkan ruang luas bagi pemahaman agama yang manusiawi karena asas pluralisme yang di usungnya. Manusia yang relatif memang tidak mungkin mencapai kebenaran mutlak melalui agama mana pun. Kebenaran Islam yang tunggal adalah titik pusat dalam ruang tiga dimensi yang bisa dilihat sebagai kebenaran relatif dari setiap sudut pandang. Lain halnya bila agama, misalnya, diturunkan para malaikat, maka pluralitas tidak akan ada.
(AHMAD TOHARI, Budayawan Tanah Air)
* Islam itu seperti sebuah hutan. Kalau dilihat dari jauh tampak satu, tetapi kalau didekati ada banyak pohon. Fundamentalisme hanyalah salah satu dari sekian banyak pohon keislaman itu, bukan Islam itu sendiri.
(KH. ABDURRAHMAN WAHID, Mantan Ketua Umum PBNU dan Mantan Presiden RI)
* Apa pun dan dengan alasan apa saja, fundamentalisme sebagai bentuk monopoli tafsir kebenaran merupakan lawan dari kehendak Tuhan yang menerima keragaman manusia dengan segala kenisbiannya untuk menggapai kehendak-Nya, yang hanya Dia sendiri yang tahu. Buku ini sesuai judulnya, mengupas soal ini dengan baik. Perlu dibaca oleh siapa saja yang ingin bertaqarrub untuk mencari kebenaran.
(DR. MOESLIM ABDURRAHMAN, Cendekiawan Muhammadiyah).
* Buku ini membuka ruang eksplorasi luas tantangan fundamentalisme yang akhir-akhir ini patologis.
(TRISNO S. SUTANTO, Pengamat Sosial dan Keagamaan).
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|