URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 313 users
Total Pengunjung: 6224434 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Kontes Miss World, Ajang Maksiat yang Wajib Ditolak 
Penulis: http://detikislam.com [11/5/2013]
 

Kontes Miss World, Ajang Maksiat yang Wajib Ditolak

“Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatn penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan.”

``Setelah berhasil menggelar ajang ratu-ratuan, ada Puteri Indonesia dan juga Miss Indone­sia, rupanya orang-orang di balik ajang tersebut ingin meningkatkan skala penyeleng­garaannya. Tak hanya bersifat lo­kal tapi internasional.

Mungkin mereka sudah menghitung kekuatan yang kon­tra dengan acara buka aurat ini. Makanya mereka cukup berani. Dan tak tanggung-tanggung, acara itu akan digelar di Sentul, Kabupaten Bogor yang memiliki motto ‘Tegar Beriman’ dan dike­nal religius.

Ajang ini akan digelar Sep­tember nanti. Tapi jauh hari pa­nitia sudah melobi ke sana ke ma­ri, termasuk sowan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Tampaknya sang gubernur dari partai dakwah ini tak keberatan.

Yang Justru keberatan ada­lah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor dan ormas Islam yang ada ada disana. Dukungan terhadap penolakan Ini Juga da­tang dari ormas Islam yang ada di Kota Bogor. Mereka menilai ajang Miss World ini penuh kemaksiatan sehingga tidak layak dilaksanakan di Bogor, di Jawa Barat, bahkan di Indonesia,

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terkenal sekuler, Daoed Joesoef, pun menentang keras berbagai kontes kecantikan. Dalam bukunya, Dia dan Aku: Memoar Pencari Kebenaran (2006), ia menulis:

“Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai seka­rang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap ha­kikat keperempuanan dari makh­luk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan ke­butuhan akan uang untuk bisa hi­dup mewah.”

Menurut Daoed Joesoef, wanita yang terjebak ke dalam kontes ratu-ratuan, tidak menya­dari dirinya telah terlena, terbius, tidak menyadari bahaya yang mengancam dirinya. Itu ibarat perokok atau pemadat yang me­lupakan begitu saja nikotin atau candu yang jelas merusak kese­hatannya.

“Pendek kata, kalau di zaman dahulu para penguasa (raja) saling mengirim hadiah berupa perem­puan, zaman sekarang pebisnis yang berkedok lembaga kecantik­an, dengan dukungan pemerintah dan restu publik, mengirim perempuan pilihan untuk turut ‘mera­maikan’ pesta kecantikan perem­puan di forum internasional,” tulisnya.

Daoed Joesoef benar. Ajang ini sebenarnya adalah ajang bis­nis, Miss World dulunya juga berasal dari acara kontes bikini di Inggris. Perusahaan bikini yang punya andil besar dalam kontes ini. Kemudian, kontes itu disiar­kan langsung melalui televisi. Ternyata, penontonnya banyak sehingga bisa mengalahkan acara sepakbola dan Olympiade. Akhir­nya, bisnis ini dikembangkan menjadi bisnis televisi.

Di Indonesia, Miss World ini dikuasai oleh MNC Grup, perusa­haan milik taipan Hary Tanoesoedibjo. Istri Hary Tanoelah yang punya peran dalam penyelengga­raan ini. Melalui ajang di Indone­sia, MNC akan menjadi pemegang hak siar yang akan dijual kepada stasiun televisi lain di dunia. Ko­non pemirsa Miss World ini men­capai lebih dari 1 milyar pasang mata. Cara ini sendiri diikuti oleh 132 negara.

Selain berbau bisnis, kontes-kontesan ini memang mengem­ban misi politik. Dalam pelaksana­annya sejak 1951, ada saja mak­sud di balik penyelenggaraan ajang ini di sebuah negara ter­tentu. Hal yang sama berlaku pa­da kontes Miss Universe.

Berbahaya

Ajang Miss World seolah bia­sa saja.Tapi bila didalami, pemilih­an wanita cantik ini akan menodai citra Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia. Dengan penyelenggaraan di Indonesia, bisa jadi tujuannya kian meliberalkan kaum Muslim dunia. Ibarat kata: Indonesia yang mayoritas Muslim bisa menerima Miss World, seharusnya negara lain bisa juga.

Ajang ini juga menjadi arena untuk merusak moral generasi muda Indonesia. Bisa dibayang­kan apa yang akan terjadi pada mereka dengan melihat siaran langsung buka-bukaan aurat ini. Moral mereka akan rusak.

Lebih dari itu, terlaksananya ajang ini akan membuat dosa bagi rakyat negeri ini. Jelas-jelas itu kemaksiatan, kenapa tetap dilangsungkan? Terlebih lagi aca­ra ini akan bisa mendatangkan dosa bagi para pejabat, baik dari tingkat pusat hingga daerah yang merestui acara ini berlangsung.

Kemaksiatan itu terjadi ka­rena acara ini bertentangan de­ngan ajaran Islam. Wanita dipe­rintahkan menutup aurat, ajang Miss World ini justru mengumbar aurat. Kontes ini juga mengeks­ploitasi para wanita.

Miss World merupakan ba­gian dari peradaban Barat untuk menjajah negeri Islam. Bagaima­na tidak menjajah jika tujuannya untuk mengeruk keuntungan dari sana sekaligus merusak pendu­duknya.

Harus Ditolak

Maka penolakan terhadap penyelenggaraan ajang Miss World di Sentul oleh kaum Muslim adalah sebuah keharusan. Seba­liknya pembiaran terhadap ajang ini dikhawatirkan bisa menda­tangkan musibah bagi negeri ini.

Ajang ini tidak membawa kebaikan, tapi justru banyak mudharatnya. Makanya, jauh hari sebelum pelaksanaan, kaum Mus­lim sudah menunjukkan kepedu­liannya untuk menolak kontes wanita lajang ini.

Masih banyak jalan yang bisa ditempuh untuk mempro­mosikan keindahan Indonesia, tanpa harus mengorbankan ke­hormatan kaum wanita. Jangan sampai, ajang ini malah mengo­kohkan penguasaan kapitalis lo­kal dan asing dalam sendi-sendi kehidupan kaum Muslim.

Kembali ke Islam

Hadirnya berbagai kontes wanita ini tidak lepas dari per­adaban Barat yang menjadikan wanita sebagai komoditas dan perannya hanya dipandang seba­gai pemuas nafsu seksual belaka.

Kondisi ini tidak akan terjadi manakala Islam diterapkan. Wani­ta dalam pandangan Islam harus dilindungi dan dihormati. Mereka memiliki kemuliaan. Makanya haram hukumnya bagi mereka mempertontonkan auratnya, apalagi dalam kontes di depan umum dan disiarkan ke seluruh penjuru dunia pula.

Islam telah memiliki aturan yang sangat rinci untuk mengatur hubungan laki-laki dan wanita agar kehidupan ini menjadi te­nang dan tentram.

Hanya saja masalahnya, negara yang menerapkan Islam secara kaffah belum ada. Padahal keberadaan khilafah inilah akan menjadi tameng bagi kaum wanita khususnya, dan kaum Muslim umumnya dari perusakan dan serangan musuh Islam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam