URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 309 users
Total Pengunjung: 6224429 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
GP. ANSHAR KABUPATEN MALANG 
Penulis: Pejuang Islam [ 5/8/2012 ]
 
GP. ANSHAR KABUPATEN MALANG

 Luthfi Bashori


Ahad, 5 Agustus 2012, bertepatan pada hari ke - 16 Ramadlan 1433 H, di sore hari yang cerah, sekitar pukul 16.30, para tamu dari pengurus GP. Anshar Kabupaten Malang mulai berdatangan ke Ribath Almurtadla. Ternyata mereka juga mengundang beberapa putra Kiai dari berbagai wilayah di Kabupaten Malang, di samping pengurus aktif GP. Anshar.

 Anehnya, para gus putra Kiai yang dihadirkan ini bukanlah aktifis GP. Anshar, bahkan ada beberapa gus dari Singosari ikut dihadirkan, sebut saja Gus Jun (PP. Nurul Huda) dan Gus Irfan (PP. Darul Karamah).

Mereka juga sedikit terheran-heran melihat kami menjadi tuan rumah kegiatan GP. Anshar, karena tampak tidak lumrah kata mereka, apalagi selama ini sikap kami dianggap sering berseberangan pendapat dengan kebijakan-kebijakan GP. Anshar.

Ada seorang dari para gawagis (gus-gus) yang bertanya dengan nada curiga dan keheranan, jangan-jangan perkumpulan ini ada kaitannya dengan urusan Pilkada. Padahal mereka tahu jika kami sendiri biasanya selalu non aktif dalam urusan politik dalam negeri.

Sekretaris GP. Anshar, Sdr. Hasan, akhirnya menjelaskan bahwa program GP. Anshar dalam priode ini adalah Gerakan Kembali ke Pesantren, jadi tidak ada kaitan apapun dengan dunia perpolitikan, dan kebetulan pesantren yang terpilih dalam kegiatan buka bersama sekaligus rapat konsolidasi ini adalah Ribath Almurtadla.

Kami pribadi ikut menambah penjelasan, bahwa selama ini kami lebih tertarik berkutat dalam dunia pendidikan dan dakwah dari pada terlibat dalam urusan Pilkada. Apalagi saat ini pesta rakyat itu sudah berubah menjadi PILKADAL.

Maksudnya, para kepala daerah ini jika sudah menjabat, maka tidak jarang yang hobi MENGKADALI warganya daripada mensejahterakan. Contohnya adalah proses pengembangan fisik tata kota. Sudah banyak kepala daerah terpilih yang lebih mengedepankan tinjauan `proyek` dari pada memikirkan kemashlahatan umat. Maka begitu ada proposal pembangunan masuk ke meja kepala daerah, jika ditinjau `proyeknya` menguntungkan, tak jarang kepala daerahnya langsung ho-oh ... ho-oh saja tanpa minta persetujuan warga setempat apalagi persetuan dari kalangan pesantren.

Akibatnya, sebut saja kejadian bencana banjir di musim hujan datang silih berganti gara-gara kepala daerahnya mempunyai hobi dan bakat MENGKADALI rakyat.

Dalam sambutan, kami juga menekankan jika GP. Anshar ingin kembali ke pesantren, tidak ada jalan lain selain harus rajin mengadakan pengajian kitab atau kajian keislaman. Pendapat kami ini didukung oleh Gus Shon`ani bin Mahfudz, asal Slatri Ngantang Kasembon.

Kami juga mengusulkan agar GP. Anshar Kabupaten Malang menjadikan kitab Risalah Ahlissunnah wal Jamaah karangan KH. Hasyim Asy`ari sebagai pedoman dalam upaya program Mengembalikan Aqidah GP. Anshar kepada Aswaja yang murni.

Kami tekankan pula, agar GP. Anshar tidak menjadikan Gus Dur sebagai acuan dalam beraqidah, jangan pula Pak Hasyim Muzadi, apalagi Said Agil Siraj, karena mereka ini bukanlah figur-figur yang mutlak dapat diterima oleh semua pihak. Tapi figur mereka ini akan mengundang pro kontra di kalangan masyarakat pesantren.

Tapi, jika memilih figur KH. Hasyim Asy`ari sebagai panutan utama, maka pasti akan di terima oleh semua pihak. Apalagi beliau memiliki batasan aqidah Aswaja yang jelas dan dapat dijadikan acuan warga NU. Paling tidak, pemikiran beliau dalam kitab Risalah Ahlissunnah wal jamaah dapat dijadikan rujukan dasar dalam bermasyarakat dan beragama oleh GP. Anshar.

Termasuk yang kami soroti dalam pertemuan ini adalah aktifitas GP. Anshar menjaga gereja di saat natalan, perilaku ini termasuk yang sangat meresahkan masyarakat pesantren, karena sudah termasuk dalam kaedah: Ridla bi syai-in ridla bimaa yatawalladu minhu, war ridla bil ma`shiati ma`shiatun war ridla bil kufri kufru: Ridla terhadap sesuatu itu adalah ridla dengan apa yang terkait dengannya. Ridla terhadap kemaksiatan hukumnya maksiat dan ridla terhadap kekufuran hukumnya kufur.

Pernyataan kami ini dikuatkan dengan keprihatinan para gawagis yang hadir, antara lain Gus Irfan mengatakan : Kita yang ada di pesantren bahkan menilai, kayaknya GP. Anshar sudah gak punya kerjaan kali, alias jadi pengangguran, hingga cari-cari kerjaan seketemunya, bahkan dapat kerjaan menjaga gereja pun diterima dengan bangga, tanpa memperdulikan hukum keharamannya.

Adapun respon dari Sekretaris GP. Anshar Kabupaten Malang, yang merangkap sebagai moderator, bahwa pandangan-pandang para gawagis ini sangatlah positif. Mereka akan menjadwalkan pertemuan berikut dengan mengundang para gawagis yang lebih banyak agar mendapatkan bimbingan para gawsagis itu, karena akhir-akhir ini tidak banyak gawagis yang terlibat dalam kegiatan GP. Anshar.

Dalam bahasa Ketua GP. Anshar, Dokter Umar menyebutkant: Akhir-akhir ini rasanya GP. Anshar banyak kehilangan kendali kaedah syariat, jadi berjalan sendiri bahkan semakin hari semakin liar. Jika tidak ada Gus yang peduli terhadap kemashlahat GP. Anshar, ke depan dikhaawatirkan akan semakin liar tidak terkontrol. Untuk itu GP. Anshar Kabupaten Malang berharap agar para Gawagis Kabuaten Malang dapat meluangkan waktu untuk membimbing GP. Anshar, agar tidak terlalu salah jalan.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ahid  - Kota: surabaya
Tanggal: 8/8/2012
 
sangat cocok kalau gus dur tak jadi pedoman gp anshor......terima kasih 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Benar, karena aqidahnya konon sudah rusak, ibarat Vitamin Beracun, mohon baca artikel kami berjudul VITAMIN BERACUN

2.
Pengirim: dedik  - Kota: Blitar
Tanggal: 12/8/2012
 
Setuju ustadz, mereka GP. Anshor memang kurang kerjaan. jadi giring aja ke ngaji dari pada nungguin gereja. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan mereka dapat kembali ke khitthahnya KH. Hasyim Asy`ari dan tidak keblingerterus ngikut-ngikutan pluralismenya Gusdur.

3.
Pengirim: Agus Ali Efendi  - Kota: gresik
Tanggal: 14/8/2012
 
menurut saya para GP ansor menjaga rumah ibadah agama lain itu bagus2 saja.intinya saling hormat menghormati antar agama. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Tidak ada barang/perbuatan haram itu yang baik. Sebaik-baik barang/perbuatan haram jika dilakukan maka akhir episodenya yaa menempati neraka. Sebaik-baik neraka itu adalah tempat penyiksaan bagi manusia yang kafir dan ahli maksiat kepda Allah.

Apa sudah benar jika orang yang mengatakan dirinya muslim lantas mengatakan, demi saling menghormati maka saya rela ikut menjaga kaum Nasrani menempati neraka jahannam atas kesyirikan mereka menyembah Yesus yang mereka yakini sebagai anak Allah ? Itulah hakikatnya yang terjadi bagi muslim yang menjaga gereja saat dilaksanakan ritual natalan.

4.
Pengirim: Oobiin Muqorr  - Kota: Mojokerto
Tanggal: 15/8/2012
 
Alhamdulillah. GP Ansor Kab. Malang kembali ke jalan Allah SWT. Mudah-mudahan diikuti GP Ansor - GP Ansor terutama GP Ansor Pusat 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan seluruh warga NU dapat menjadi NU GARIS LURUS semuanya.

5.
Pengirim: aly  - Kota: jakarta
Tanggal: 14/9/2012
 
bismillah kadang kita malu sebagai warga NU dg NU yg sekarang,apalagi dg perkataan yg kontrovesi di kalangan tokoh NU. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bahkan ketua GP. Anshar Pusat juga sering memberi pernyataan kontroversi yang berlawanan dengan syariat Islam yang benar.

6.
Pengirim: anshory  - Kota: malang
Tanggal: 1/12/2012
 
alhamdulillah... kami anshor di wilayah malang barat telah merasakan nikmatnya menjadi bagian dari anshar. sepertinya apa yang di canangkan anshar kab malang telah lama kami praktekkan sejak lama, nikmat sekali, setiap pertemuan kami mengaji dan mengkaji pedoman sang pencipta semesta berdasarkan ajaran rasulnya, yang kami rasakan: kami menjadi kritis tanpa sinis sehingga kami takgampang dikadali politisi,
juga cerdas tanpa waswas sengga tiap melangkah kami merasa pasti karna telah punya pedoman yang hakiki, terimakasi kepada pembimbing kami, terutama Gus Shon'any machfud slatri, saat ini kami bangga menjadi anshar... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Bravo untuk GP. Anshar Wilayah Malang Barat dalam bimbingan Gus Shon'ani Mahfudz, kami pribadi juga pernah mampir ke rumah beliau dan ngobrol-ngobrol panjang lebar. Semoga GP. Anshar seluruh Indonesia rajin mengaji Aswaja Versi Pemahaman KH. Hasyim Asy'ari dan Para Ulama Salaf Syafi'iyyah yang jauh dari pemikiran Liberalis.

Metode dakwah itu ada yang Amar ma'ruf, maka perlu dilaksanakan dengan lemah lembut dalam menyampaikan syariat, seperti yang dicontohkan oleh Sy. Abu Bakar. Namun ada pula yang Nahi munkar, maka perlu dilaksanakan secara tegas tanpa kompromi terhadap pelanggaran syariat, seperti yang dicontohkan oleh Sy. Umar bin Khatthab.

Kedua metode itu sama-sama dicontohkan oleh Nabi-SAW. Jadi tidak ada yang kontradiksi dari keduanya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam