URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
NABI SAW KIRIM SALAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 3/8/2012 ]
 
NABI  SAW  KIRIM  SALAM

Luthfi Bashori

Sambil menunggu makan sahur untuk puasa Ramadlan hari ke 14, kami mengambil laptop untuk menggoreskan tangan sebagai jawaban tertulis dari pertanyaan seorang santri  di acara haul Abuya Almaliki semalam,  tentang keramat Abuya Almaliki yang pernah kami temui saat belajar di kota Makkah.

Banyak sekali keramat Abuya yang kami pribadi pernah menyaksikannya. Dari sekian banyak itu ada satu yang kami sampaikan pada kesempatan ini, dan penuturan ini pun berdasarkan pengalaman pribadi.

Beberapa bulan menjelang kami pamitan pulang ke tanah air, sekitar tahun 1990 atau 1991, saat itu  kami diajak oleh Abuya bersama rombongan santri dari Makkah lainnya untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah.

Ada rombongan dua mobil, yang satu adalah kendaraan pribadi Abuya Almaliki berupa sedan Biuck, dan mobil untuk para santri berupa mobil JMC sejenis kijang. Kami sendiri diajak naik sedan oleh Abuya, karena kami mendapat tugas membawa tas tangan berisi dokumen identitas Abuya dan sejumlah uang untuk keperluan perjalanan.

Penumpang di mobil sedan itu adalah Abuya Almaliki yang duduk di depan, supir pribadi Abuya, lantas kami sendiri duduk di jok belakang bersama seorang teman santri yang ditunjuk untuk menyertai beliau dalam perjalanan.

Abuya menentukan perjalanan di malam hari, sedangkan rombongan satunya berisi 8 orang diperintahkan berangkat bakdal Ashar, agar sesampai di Madinah, mereaka dapat membersihkan terlebih dahulu syuqqah (rumah peristirahatan pribadi) milik Abuya yang berada di daerah Baabul `awaal, sekitar satu kilo meter dari Masjid Nabawi.

 Saat kami masuk kota Madinah yang jaraknya dengan Makkah sekitar 500 kilo meter itu, waktu sudah mendekati adazn Subuh. Maka Abuya perintah kepada supir agar langsung menuju ke Masjid Nabawi untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW sekaligus ikut berjamaah shalat Subuh.

Begitu masuk ke Masjid Nabawi, maka kami langsung diajak berziarah ke Muwajahah (tempat khusus berziarah ke makam Rasulullah SAW) di dalam Masjid Nabawi. Usai berziarah, Abuya menuju dakkah (salah satu tempat di dalam Masjid Nabawi) dan kami menyertai duduk di sebelah kanan beliau.

Tak selang berepa lama, tiba-tiba ada seorang asing berpakaian layaknya seorang tokoh Islam dari negeri India yang datang menghampiri Abuya. Begitu berada di depan Abuya, tiba-tiba orang ini menjabat tangan Abuya dan menciumnya, tentu saja Abuya sedikit kaget dibuatnya.

Setelah mencium tangan Abuya secara tiba-tiba itu, maka orang asing ini betanya sambil menebak : Betulkah anda ini Sayyid Muhammad Alwi Almaliki ?

Mendapatkan pertanyaan yang tidak disangka-sangka itu, Abuya mengangguk sambil menjawab pelan : Yaa benar, anda sendiri siapa ? Tatkala orang asing ini mau menjawab dengan wajah yang berseri-seri, maka Abuya membisikkan suara : Yaa Syeikh, nanti saja jawabannya, kami harap anda bersedia ikut di mobil kami untuk mampir sejenak ke syuqqah kami selesai shalat Subuh.

Dalam perjalanan ke syuqqah, orang asing ini duduk di jok belakang bersama kami, ringkasnya beliau bercerita, bahwa beliau di India adalah seorang pegawai negeri yang diangkat oleh Departeman Agama se tempat untuk mengajar agama di sekolah negeri.

Suatu saat beliau mimpi bertemu Rasulullah SAW, yang saat itu Rasulullah SAW berdiri didampingi Sayyidah Khadijah sang istri tercinta dan Sayyidah Fathimah sang putri terkasih. Sedangkan di depan mereka bertiga itu ada Abuya dengan menggunakan pakaian yang dipakai Abuya saat berziarah ke makam Rasulullah SAW saat ini.

Dalam mimpi itu, Rasulullah SAW berpesan kepada Syeikh dari India ini (kami pribadi lupa namanya) agar segera menyampaikan SALAM khusus dari Rasulullah SAW untuk Abuya Almaliki. Padahal saat itu, beliau bukanlah terhitung orang yang mampu berangkat ke Saudi Arabiah. Hingga untuk beberapa bulan, beliau merasa galau memikirkan mimpi itu, karena belum tahu bagaimana  caranya untuk bisa sampai ke Saudi Arabiah.

Hingga, suatu saat Departemen Agama India mengirim utusan untuk sebuah kepentingan di Saudi Arabiah, dan tanpa diduga-duga Depertemen Agama India itu mendelegasikan Syeikh ini yang berangkat. Maka dalam mengambil masa senggang usai menjalankan tugas negara, Syeikh ini sengaja beri1tikaf di Masjidil haram Makkah beberapa hari, dengan harapan barangkali saja dapat bertemu dengan orang yang dilihatnya di dalam mimpi (yaitu Abuya).

Setelah Syeikh ini bertanya kepada beberapa sumber, ada yang mengatakan bisanya Abuya pada bulan seperti ini (kami pribadi lupa nama bulannya saat itu) berada di Madinah. Maka Syeikh ini pun pergi ke Madinah, dan katanya tadi di saat Abuya bersama kami berada di Muwajahah berziarah kepada rasulullah SAW, sebenarnya Syeikh ini sudah mencermati dan yakin bahwa figur Abuya inilah yang dilihat di dalam mimpinya itu.

Setelah menyampaikan kronologi secara lengkap, maka Syeikh ini mengatakan : Wahai Sayyid Almaliki, untuk itu saya menyampaikan SALAM khusus dari Rasulullah SAW untuk anda, sebagaimana beliau SAW berpesan dalam mimpiku itu. Abuya pun menjawab : Alaika wa alahis salaamu warahmatullahi wabarakaatuh.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Rif'at  - Kota: Jak-ut
Tanggal: 10/8/2012
 
Assalaamualakum,
Subhaanallaahh, artikel cerita yang membuat air mata saya menetes, entah kenapa setiap ada suatu cerita jujur apalagi sampai seperti ini, hati saya berdebar, takut, ingat Allah SWTsemakin besar, menangis. Meskipun ada kesibukan suara2 keras di kamar.
Terimakasih Ammy.
Wassalaamu'alaikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan kiat dapat mengambil hikmahnya.

2.
Pengirim: Sulaiman  - Kota: kota Alloh
Tanggal: 13/8/2012
 
Setelah membaca cerita ini, saya justru ingin ketemu orang India itu. Sebab dia pasti orang besar, bisa mimpi Rosululloh dan siti Hodijah serta putrinya Siti Fatimah. jika tuan ketemu dia lagi, tolong mintakan doa untuk saya. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan kami bisa bertemu akhi yang sedang ingin berjumpa dengan orang shaleh dari India itu.

3.
Pengirim: Muththoin Tsamma Amiin  - Kota: Nanga Pinoh (Kalimantan Barat)
Tanggal: 14/9/2012
 
Asswrwb Pak UStadz Luthfi.... Semoga Pak Ustadz selalu berada dalam lingdungan Allah Taala...
Afwan mau tanya Pak...
Adakah amalan khusus untuk bertemu Rasulullah SAW.? dan adakah ilmu yg bisa membuat musuh tertunduk lemas dihadapan kita tanpa perlu keluar keringat.. (Seperti cerita Rasulullah yang sempat diserang orang kafir dengan pedang sampai akhirnya malah pedang ada di tangan Rasulullah)... Syukran Jazakallua Khoiron.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
1. Cobalah setiap akan tidur, akhi berwudlu dahulu dan shalat sunnah kemudian berdoa kepada Allah agar dapat dipertemukan dengan Nabi SAW dalam mimpi, kemudian akhi baca shalawat sebanyak-banyaknya hingga tertidur. Sambil membaca shalawat akhi membayangkan wajah Nabi SAW yang sangat tampan ibarat keindahan bulan purnama di malam hari.

2. Untuk yang berkaitan dengan ini, kami pribadi bukan ahlinya. Mudah-mudahan akhi segera bertemu dengan ahlinya

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam