URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 410 users
Total Pengunjung: 6224555 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
HAUL ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALWI AKMALIKI 
Penulis: Pejuang Islam [ 2/8/2012 ]
 
HAUL  ABUYA  SAYYID  MUHAMMAD  ALWI  AKMALIKI

Luthfi Bashori

Sekalipun Haul Abuya yang tepat adalah pada tanggal 15 Ramadlan, namun kami di Pesantren (PIQ dan Ribath) melaksanakan pembacaan tahlil dan kirim doa khusus untuk beliau pada hari Kamis, 13 Ramadlan, tiada lain karena menepatkan waktu kami mengkaji karangan beliau, kitab Tahqiiqul A`maal di PIQ bakdal Ashar. Sedangkan pelaksanaan haul Abuya di Ribath yang lebih khusus kami laksanakan malam harinya setelah usai acara di PIQ.

Teringat saat kami bermukim  di Makkah, kami sampaikan kepada para santri, bahwa konon kami seringkali mendengar cerita dari masyarakat bahwa banyak di antara orang-orang shaleh yang hidup di Makkah maupun Madinah bermimpi bertemu atau melihat Rasulullah SAW dalam tidur mereka.

Bahkan para santri yang langsung diasuh oleh Abuya,  yang bermukim di pesantren Rushaifah, tak jarang juga di antara mereka yang bermimpi bertemu atau melihat Rasulullah SAW dalam tidurnya. Bermacam-macam kondisi Rasulullah SAW yang mereka temukan atau mereka lihat dalam mimpinya itu. Adakalanya Rasulullah SAW dalam keadaan masih muda usia, atau saat usia dewasa, bahkan dalam usia tua.

Pakaian Rasulullah SAW yang mereka temui  juga bervariasi, terkadang beliau SAW memakai jubbah dan imamah (sorban) putih sebagimana yang umum dipakai oleh warga Saudi Arabiyah, atau berwarna hijau, atau kuning , bahkan ada juga yang melihat Rasulullah SAW dalam mimpi itu beliau SAW berpaiakan ala ulama Jawa, yaitu bersarung dan berbaju taqwa serta berpeci putih kotak lonjong khas Jawa (Indonesia), dan lain sebagainya.

Rasulullah SAW sediri pernah bersabda : Barangsiapa yang melihatku dalam mimpi maka sungguh ia melihatku dengan sesungguhnya, karena setan tidak dapat menyerupaiku. (HR. Bukhari).

Anehnya dari sekian banyak masyarakat yang bermimpi melihat Rasulullah SAW itu, kebanyakan mereka melihat Rasulullah SAW menyerupai penampilan keseharian Abuya Almaliki. Bahkan tak jarang juga wajah Rasulullah SAW yang tampak itu hampir sama dengan wajah Abuya Almaliki, atau ibarat pinang dibelah dua.  

Di saat mengenang Abuya Almaliki, tak muda untuk menyampaikan kepada para santri maupun para pembaca, karena bahasa lisan maupun goresan tangan tidak akan mampu menyampaikan seperti keadaan sebenarnya yang disaksikan oleh mata dan hati secara langsung.

Dalam bahasa yang sangat ringkas, masyarakat sering menyifati Abuya Almaliki sebagai figur yang memiliki :  Maal wal jamaal wal kamaal (harta kekayaan yang melimpah, wajah dan penampilan yang rupawan, dan kesempuranaan ilmu yang tidak diragukan). Dalam bab ini, Alhamdulillah sempat kami ulas secara ringkas di depan para santri dalam peringatan haul Abuya ini.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ilham  - Kota: jakarta selatan
Tanggal: 3/8/2012
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb

Kyai, sewaktu kita tidur & bermimpi bertemu Rasulullah SAW, bagaimana cara kita mengenali bahwa itu adalah Rasulullah SAW atau bukan?


sebab saya pernah mimpi bertemu Rasulullah SAW, sangat berwibawa, wajahnya nikmat dipandang, penuh ketentraman. & setelah bangun saya hanya sdikit ingat wajah Rasulullah SAW & sangat ketagihan memandang beliau, itu adalah mimpi saya pertama (dan semoga bukan satu2 mimpi saya bertemu Rasulullah SAW). stelah bangun saya berfikir, kok bisa orang seperti saya yg berlumur dosa mimpi bertemu Rasulullah SAW?
apa yang telah saya perbuat sehingga saya bisa bermimpi bertemu dengan beliau?
ternyata saya mengingat2 kembali, saya memang mengamalkan apa yang diwasiatkan oleh Habib Ali Al-Jufri, jika ingin bertemu dengan Rasulullah SAW, maka perbanyak baca shalawat, kerjakan sunnahnya (tak sulit, mendahulukan yang kanan atas yg kiri itupun sunnah), dll tanpa niat mimpi bertemu Rasulullah SAW, saya mengamalkan wasiat Habib Ali Al-Jufri hanya karena ALLAH SWT & atas dasar cinta kepada Rasulllah SAW.
dan tanpa saya duga, saya mendapat kenikmatan mimpi bertemu Rasulullah SAW


namun setelah membaca uraian Kyai, bahwa wajah Rasulullah SAW itu mirip dengan Abuya As-Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki.

tapi setelah saya ingat2 kembali wajah Rasulullah SAW yang saya temui tidak mirip dengan wajah Abuya As-Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki.

jadi bagaimana Kyai membedakan antara itu wajah Rasulullah SAW atau bukan?

Terima Kasih Kyai

Wassalamu'alaikum Wr.Wb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Konon di jaman ulama salaf, ada orang bemimpi Raslullah SAW dg wajah yang buruk rupa. Maka ditakwili oleh para ulama, bahwa si pemimpi itu benar-benar telah melihat Rasulullah SAW, namun wajah buruk rupanya Rasulullah SAW itu adalah pertanda peringatan keras bagi si pemimpi, karena sebagai gambaran bagi amalannya yang buruk.

Terkadang juga Rasulullah SAW tampak dalam mimpi seaeorang dalam wajah yang digandrungi oleh si pemimpi.

Namun, ada faktor lain, adakalanya Rasulullah SAW tampak dalam penampilan yang sempurna. Saat demikian itulah kerap kali penampilan beliau SAW menyerupai figur Abuya Almaliki. Paling tidak seperti itulah komentar sebagian masyarakat Makkah-Madinah dewasa ini.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam