URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 191 users
Total Pengunjung: 6224303 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KREATIFITAS SANTRI
 
   
Ziarah Kubur  
Penulis: Sonhaji [ 16/9/2016 ]
 
Ziarah Kubur dan Baca Alquran Untuk Mayit,Adalah Ajaran Nabi SAW

Sonhaji

Bahwasannya, mayoritas orang yang hidup di planet bumi, akan mengatakan, bahwa negara Indonesia adalah negara yang kebanyakan penduduknya menganut agama Islam. Memang betul, mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, tetapi apakah ajaran Islam yang dianut itu benar-benar ajaran Islam yang kaffah? Maksudnya, apakah Islam masih mengikuti dan mengamalkan firman Allah (Alquran) dan sunnah Nabi SAW (Hadist)? Menurut pengamatan saya, kira-kira umat Islam Indonesia, yang tetap beristiqamah memegang ajaran Islam yang kaffah secara utuh, hanyalah 20 persen saja. Selebihnya, sudah banyak umat Islam yang meninggalkan ajaran Islam yang asli.

Apalagi sekarang, di negara kita ini banyak sekali berkembang aliran sesat. Di antara aliran yang jauh melenceng dari ajaran Islam adalah aliran Syiah. Aliran Syiah ini dikatakan sesat karena salah satu ajarannya adalah mengkafirkan para sahabat Nabi SAW. Ada juga ajaran Syiah yang menganggap bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib mempunyai sifat-sifat ketuhanan.
Di samping aliran Syiah, ada juga aliran LDII, Islam liberal, dan lain sebagainya. Adapun aliran yang terkini berkembang di negara kita adalah aliran Wahhabi. Aliran ini dicetuskan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Aliran ini dikatakan melenceng karena sudah menyalahi aturan syariat Islam yang benar.

Di antara kesesatannya, yaitu mereka melarang orang untuk mengamalkan tahlilan, membaca Alquran untuk mayit, dan mengadakan maulid Nabi SAW, yang notabene bacaan maulid Nabi ini adalah bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW . Padahal di dalam nash Alquran dan hadits, banyak disebutkan dalil tentang bacaan shalawat kepada Nabi SAW, sebagaimana firman Allah (QS: al ahzab; 56) yang artinya.’Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan alam.’

Dalil di atas, menjelaskan bahwa kita sebagai umat Islam di wajibkan untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab firman Allah tersebut menyebutkan kata (shallu) dan kata ini menunjukan fiil amr, yang berarti wajib hukumnya.

Alasan lain, mengapa membaca shalawat itu wajib? Karena, tatkala kita shalat, maka salah satu rukunnya adalah membaca shalawat. Apabila kita tidak membaca shalawat maka shalatnya tidak sah. Jadi membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sangat penting. Adapun nash Hadits juga menyebutkan, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : Belum sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya dibanding dengan orangtuanya, anak-anaknya, dan semua umat manusia (HR. Bukhari dan Muslim).

Padahal kalau kita cermati, bahwa Rasulullah SAW mempunyai jasa yang sangat besar kepada kita. Jika bukan karena Beliau SAW, tidak mungkin kita mampu membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Betapa besar pengorbanan Beliau SAW, tatkala mendakwahkan agama Islam yang kita anut ini, Beliau SAW hampir dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Kemudian apa balasan kita kepada Beliau SAW ?. Apabila kita ingin membalas jasa Beliau SAW, minimal kita harus sering bershalawat dan mengerjakan sunnah-sunnah Beliau SAW. Dengan memperbanyak bacaan shalawat sebagaimana yang dilaksanakan dalam kegiatan maulid Nabi SAW, insya Allah kita akan mendapat syafaat dari Beliau SAW.

 Jasa Beliau SAW bagi kita bukan hanya di dunia saja, tetapi juga di akhirat kelak. Sebagaimana diriwayatkan, tatkala kita nanti berada di padang mahsyar, kita hanya ditolong dan diberi syafa’at oleh baginda Rasulullah SAW. Saat itu, semua orang dikumpulkan di padang mahsyar. Yang mana semua orang merasakan panas yang sangat, lantaran ketinggian matahari hanya sejengkal tangan. Kemudian semua orang minta pertolongan kepada Nabi Adam, karena dianggap sebagai Abul Basyar, bapaknya semua manusia. Ya adam, syaffi’na syaffi’na (tolong kami, tolong kami). Tetapi Nabi Adam hanya menjawab nafsi nafsi (diriku diriku). Maksud dari jawaban Nabi Adam, bahwa Beliau tidak mampu menolong umat manusia, namum Beliau hanya mampu mengurusi dirinya sendiri.

Setelah Nabi Adam menyatakan ketidakmampuan, maka semua manusia datang kepada para Nabi yang lainnya. Ternyata para Nabi juga menyatakan, nafsi nafsi (diriku diriku). Mendengar jawaban itu, maka seluruh umat Islam minta tolong kepada Nabi Muhammad SAW, Ya Muhammad syaffi’na syaffi’na, lantas Nabi Muhammad SAW menjawab, ana laha ana laha (itu memang tugasku).

Dari riwayat tersebut, betapa besar jasa Beliau SAW kepada kita. Lantas, apa kita tidak bangga mempunyai pemimpin yang sangat peduli terhadap umatnya?. Oleh karena itu, kita harus membalas jasa Beliau SAW, minimal dengan cara menghidupkan sunnah-sunnahnya sampai hari kiamat. Alangkah nistanya jika ada orang yang melarang umat Islam untuk memuji Beliau SAW, baik pujian itu dilaksanakan sendirian maupun secara bersama-sama, seperti membaca shalawat dalam kegiatan maulid Nabi SAW.

Perlu diketahui, bahwa aliran Wahabi ini juga melarang orang untuk ziarah kubur, membaca Alquran untuk mayit dan sebagainya. Padahal di dalam Alquran dan Hadist, banyak disebutkan tentang hal itu, antara lain Rasulullah SAW bersabda , iqrau yasin ala mautakum yang artinya; bacalah yasin untuk mayit-mayyit kalian. Di dalam hadist lain juga disebutkan bahwasannya Rasulullah SAW bersabda yang artnya: Dahulu, saya melarang kalian untuk ziarah kubur, namun sekarang berziarah kuburlah kalian . Hadist yang kedua ini perlu ditakwilki, mengapa Rasulullah SAW pada awalnya melarang ziarah kubur, alasannya karena tatkala itu masih berada pada zaman jahiliyah, dan ditakutkan kaum muslimin salah faham sehingga menjadikan kuburan sebagai sesembahan mereka. Kemudian mengapa Rasulullah SAW membolehkan ziarah kubur, karena zaman itu sudah berubah dan mayoritas umat Islam sudah mengenal Islam dengan sempurna. Apalagi dengan ziarah kubur dapat mengingatkan umat Islam akan kehidupan akhirat.

Demikianlah antara lain kesesatan aliran Wahabi, yang saat ini sedang marak menyebarkan ajarannya di negara kita. Oleh karena itu, jangan sampai kita terjerumus mengikuti aliran ini. Semoga kita semua diberi ketetapan iman, dan nantinya dikumpulkan bersama Nabi Muhammad SAW. Amin ya rabbal alamin.

Medio 22 Maret 2009, Ribath Almurtadla


 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Kreatifitas Santri
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam