URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TAMU GP. ANSHAR  
Penulis: Pejuang Islam [ 31/7/2012 ]
 
TAMU GP. ANSHAR

Luthfi Bashori

Selasa, pukul 09.30 di hari ke - 11 Ramadlan 1433 ini, mengharuskan kami pergi ke Malang kota, setelah bersepakat dengan keluarga untuk mencari alternatif menu Buka Bersama GP. Anshar Kabupaten Malang, yang akan digelar pada hari Ahad, 5 Agustus di Ribath Almurtadla Al-islami. Kami pesan makanan di salah satu Catering milik seorang teman.

Semalam, tepatnya pukul 21.00 ada tamu perwakilan pengurus GP. Anshar Kabupaten Malang yang berkunjung ke tempat kami. Setelah memperkenalkan diri, maka terjadi pembicaraan antara kami dengan sang tamu tentang tujuannya datang ke tempat kami. Dalam perbincangan itu dapat dipetik kesimpulan :

Bahwa pengurus GP. Anshar meminta izin agar mereka diperkenankan mengadakan rapat koordinasi antar pengurus se-kabupaten Malang di tempat kami, sekaligus akan menyusun program-program yang akan dilaksanakan di kemudian hari.

Ada sedikit pertanyaan dalam hati kami, karena terasa tidak seperti biasanya, mengapa teman-teman GP. Anshar menginginkan Ribath Almurtadla untuk dijadikan tempat musyawarah, mengingat kami sendiri sudah sangat lama tidak menjabat sebagai salah satu struktural baik di GP. Anshar maupun di NU.

Sedangkan di Singosari sendiri masih banyak sejumlah nama tokoh aktifis keorganisasian yang dibidangi oleh Struktural NU, yang menurut kami lebih layak untuk ketamuan pengurus GP. Anshar se-kabupaten Malang.

Kejadian ini mengingatkan kehadiran kami pribadi bersama KH. Najih Maimun Zubair dalam acara Halaqah Ilmiah Nasional GP. Anshar yang diadakan di Pesantren Krapyak Yogyakarta dan dihadiri oleh Ketum GP. Anshar bpk. Nusran Wahid, hampir setahun yang lalu. Dalam halaqah itu kami berdua termasuk yang dijadwalkan sebagai nara sumber.

Kami berdua secara kompak menyampaikan betapa pentingnya GP. Anshar dekade ini untuk kembali mengikuti aqidah yang diajarkan oleh KH. Hasyim Asy`ari secara murni dan tidak mengikuti paham JIL yang sangat membahayakan aqidah umat Islam itu.

Kami pribadi sempat menyoroti secara terang-terangan adanya beberapa oknum GP. Anshar yang ikut menjaga gereja di saat pelaksanaan Natal kaum Nasrani. Dalam pandangan kami, bahwa keterlibatan oknum GP. Anshar ini termasuk pelanggaran aqidah. Karena Allah berfirman dalam surat Annisa, 140 yang artinya:

Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Alquran, bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah (termasuk larangan syirik kepada Allah) diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang kafir yang sedang beritual menyembah tuhan selain Allah), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain (alias selesai ritualnya). Karena sesungguhnya (kalau kamu tetap duduk/menjaga ritual mereka) tentu kamu serupa dengan mereka (dalam kesyirikan). Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafiq (yang ikut duduk/menjaga ritual kekafiran) dan orang-orang kafir itu di neraka Jahannam.

Namun, kali ini justru kami diminta menjadi tuan rumah dalam kegiatan musyawarah pengurus GP. Anshar se-kabupaten Malang. Kami belum tahu secara detail dasar pemikiran teman-teman pengurus GP. Anshar Kabupaten Malang, apakah mereka sedang menjalankan jargon GP. Anshar priode ini sebagaimana yang pernah kami dengar, bahwa GP. Anshar mencanangkan Gerakan Kembali ke Pesantren?

Mudah-mudahan saja dalam pertemuan-pertemuan berikutnya GP. Anshar benar-benar akan bangkit dalam perjuangan melestarikan aqidah warga NU yang murni mengikuti jejak KH. Hasyim Asy`ari, yang mana beliau sangat konsisten memegangi madzhab Sunni Syafi`i sesuai pemahaman ulama Salaf Aswaja, yang jauh dari pengaruh penyakit SEPILIS (Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ilham  - Kota: jakarta selatan
Tanggal: 1/8/2012
 
Assalamu'aialkum Wr.Wb

betul, GP Anshar pada awal pembentukannya dengan GP Anshar saat ini sangat berbanding terbalik, sekarang GP Anshar malah "membela" kaum minoritas. seperti membela "tamu kehormatan" kaum sepilis, yaitu Irshad Manji, yang mengagungkan lesbian, gay, transgender (mengubah kelamin) pada waktu acara yg diadakan oleh komunitas "intelek" & perusak aqidah Islam, yakni komunitas salihara di jakarta selatan, yg berujung bentrok antara komunitas salihara dan sekutunya VS polisi + warga

& pada acara di TV ketua GP Anshar sering kali berkata "secara keyakinan saya berbeda dengan Irshad Manji, tapi jika mereka (Irshad Manji & komunitas Salihara meminta perlindungan, kami akan lindungi".

menolong/membantu itu baik, tapi apakah ketua GP Anshar tidak berfikir bahwa tolong-menolong didalam keburukan itu dilarang ALLAH SWT?


semoga GP Anshar dapat kembali ke Khittahnya..
aamiin..

Wassalamu'alaikum Wr.Wb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mudah-mudahan kembali ke khitthah yang dibangun oleh KH. Hasyim Asy`ari.

2.
Pengirim: Suprio  - Kota: Bandung
Tanggal: 2/8/2012
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya sebagai warga NU Kultural sangat sedih kalau membaca berita tentang GP Anshor yang lebih suka merapatkan barisan dengan kaum kafir dan kurangnya kepedulian terhadap Agama Islam. Mudah-mudahan GP Anshor bisa kembali ke mengkuti jejak para pendiri NU dan GP Anshor.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kita semuanya berharap seperti itu.

3.
Pengirim: sigit  - Kota: blora
Tanggal: 8/8/2012
 
tadz, KH. Najih Maimun Zubair itu apa yg dr Rembang? atau namany aja yg mirip 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Ya, beliau yang dari Sarang Rembang.

4.
Pengirim: sigit  - Kota: blora
Tanggal: 9/8/2012
 
oh, beliau sering diundang u/ mengisi pengajian di kota kami.
Alhamdulillah sebulan skali kami jg ngaji kitab al hikam dg Gus Wafi , putra beliau. Bliau (Gus Wafi) jg sgt tegas menolak madzhab SEPILIS dn wahhabi.

syukron  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, mudah-mudahan berbarakah.

5.
Pengirim: Ali Mustofa  - Kota: lamongan
Tanggal: 24/12/2012
 
kadang-kadang alasan GP Anshor menjaga gereja itu masuk akal juga seperti : kalau terjadi kerusuhan di gereja/acara natal dan yang tertuduh orang muslim, kan kita juga yang kena getahnya, bukankah pada masa bani ottoman gereja2 di wilayah daulah juga diberi fasilitas,  
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Benar dan salah tidak diukur dari nalar dan logika. Umat islam jaga gereja Natalan itu adalah murni salah menurut Islam kecuali menurut kaum liberal.

Di jaman daulah utsmaniyah, gereja2 di Turki dalam naungan pemerintahan karena para pemeluk gereja tunduk dan patuh mrengikuti aturan syariat yang diterapkan oleh pemerintah Islam, dan tidak ada muslim sipil (sebut banser) yang ikut jaga gereja, karena umat Islam tahu, Arridha bil kufri kufrun (rela dengan kekafiran itu hukumnya kafir), apalagi menjaga dan melindungi keamanan jalannya ritual kekafiran. Terlalu nista untuk dilakukan di jaman dinasti ottoman.

Jika agama hanya dipikir-pikir model liberal, maka akan timbul pemikiran sesat seperti : Sebenarnya lelaki hidung belang yang berzina dengan para pelacur itu kalau dipikir-pikir yaa benar dan bermanfaat, karena siapa lagi yang dapat memberi makan para pelacur itu jika pelacuran diharamkan oleh Islam.

Pemahaman semacam ini pasti hanya timbul dari pemikiran kaum Liberal, bukan dari umat Islam yang benar-benar beriman kepada Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam