URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 204 users
Total Pengunjung: 6224316 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
RAMADLAN HARI KE-6 DI RIBATH ALMURTADLA 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ]
 
.RAMADLAN HARI KE-6 DI RIBATH ALMURTADLA

Luthfi Bashori

Wa fii kulli syai-in lahuu aayatun # tadullu alaa annahu waahidu

(dan pada setiap sesuatu itu ada tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Allah)

Syair ini mengawali pembahasan tentang kemaha-esaan Allah pada surat Al-isra yang dibaca oleh para santri setelah melaksanakan sahur bersama dengan menu ayam goreng, sambil menunggu adzan Subuh yang di kumandangkan di masjid Jami` Hizbullah Singosari Malang.

Di sela-sela para santri membaca tartil Alquran secara bersama-sama dengan pembacaan terjemahan secara bergantian, terdengar pula suara pengumuman Ta`mir masjid : Perhatian, kaum muslimin dan muslimat, jam di masjid Hizbullah menunjukkan imsak kurang 30 menit
Inti pelajaran hari ini adalah, bahwa kaum kafir itu akan menolak jika dibacakan Alquran kepada mereka, karena telinga mereka sudah tertutup oleh kekafiran hatinya. Hati mereka sudah tertutup karat kebusukan dan kemungkaran akibat penyembahan kepada tuhan-tuahn selain Allah.

Maka jiwa mereka tidak ubahnya seperti binatang-binatang ternak, bahkan lebih jelek dari binatang-binatang itu. Mereka mendengarkan firman Allah tapi tidak paham apa yang didengarkan. Jika binatang mendengarkan firman Allah dikumandangkan, maka hanya mampu mendengarkan namun tidak paham isi yang terkandung, sedangkan kaum kafir itu, sudah tidak paham apa yang terkandung dalam Alquran, mereka juga sengaja mengingkari dan menentang pembacaan Alquran itu.

Apalagi jika engkau mengagungkan nama Allah SWT di hadapan mereka, maka mereka akan lari terbirit-birit layaknya para setan yang menjadi panutan dalam menjalai hidup keseharian mereka.

Kalaupun mereka menampakkan diri menerima penyebutan nama Allah SWT, pada hakikatnya hati mereka ingkar sedalam-dalamnya, dan mereka akan menjadikan penyebutan nama Allah itu sebagai bahan ejekan belaka, seperti juga mereka jadikan Alquran sebagai bahan tertawaan mereka. Maka kelak Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang amat pedih dan menyakitkan.

Karena itu tidak layak sama sekali seorang muslim menjadikan kaum kafir sebagai mitra dalam menjalani kehidupan se hari-hari dalam segala hal. Selagi masih dapat menjalin hubungan dengan sesama muslim, maka menjaga hubungan dengan sesama muslim inilah yang diperintahkan oleh Allah. Kecuali dalam keadaan terpaksa semisal dalam urusan jual beli yang mengharuskan berhubungan dengan kaum kafir.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Dindin  - Kota: Bandung
Tanggal: 4/8/2012
 
Assalamu'alaikum wr. wb
Pak, Apakah untuk mengikuti pendidikan di pesantren Ribath Almurtadla Al-islami, umurnya terbatas sampai berapa tahun?

dan berapa biaya yg harus dikeluarkan pertama masuk dan perbulannya?

terima kasih, semoga berkenan untuk menjawab.
wassalamualaikum wr.wb
 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Minimal usia tamat SD, dan usia maksimal tidak tebatas selagi belum berkeluarga. Kewajiban perbulan Rp 200.000,- (untuk biaya makan tiga kali sehari). Untuk masuk pertama, santri membawa biaya pembelian kitab-kitab pelajaran sekitar Rp 300.000,-, adapun biaya pendaftarannya gratis. Calon santri harus memiliki seragam sehari-hari baju taqwa putih dan peci putih serta sarung warna bebas. Calon santri masuk dengan diantar orang tua/wali, serta membawa pas foto dan copy identitas. Calon santri bersedia belajar murni di Ribath (tidak merangkap belajar di luar Ribath).

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam