URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 200 users
Total Pengunjung: 6224312 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 14 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/7/2012 ]
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 14

Luthfi Bashori

Keinginan mempunyai simpanan kain berwarna putih untuk persiapan pembuatan baju koko/taqwa/gamis saat dibutuhkan, maka Sabtu pagi, 07 Juli 2012, kami minta diantarkan ke toko kain khusus bahan dasar batik Pekalongan.

Kami memilih bahan yang sesuai selera. Toko yang kami datangi ini adalah sentral pejualan bahan dasar batik, dan cara berjualan pun lebih banyak menggunakan ukuran yard/pis. Kami juga membeli bahan berwarna putih tulang selain warna putih bersih.

Rencananya, bahan itu tidak kami jahitkan sekaligus dan secepatnya, namun di saat kami membutuhkan, maka kami potong sesuai ukuran dan kami jahitkan kepada tukang jahit, sedangkan sisa bahannya kami simpan di almari.

Cara seperti ini sudah lama kami lakukan, jika ada kesempatan, biasanya kami membeli kain gelondongan, dan jika dihitung-hitung ongkosnya jauh lebih murah dibanding beli eceran atau meteran. Apalagi setiap orang yang berniat pergi jauh, pasti sudah mempersiapkan terlebih dahulu dana yang bakal dikeluarkan, maka kami pun sudah mempersiapkan hal yang sama, termasuk untuk membeli kain bahan baju koko/taqwa/gamis ini.

Pukul 10.30 selesailah acara pembelian bahan kain, kami mempersiapkan pemberangkatan melanjutkan perjalanan. Namun oleh tuan rumah ditahan sejenak karena sudah terlanjur dimasakkan bakso. Akhirnya kami makan siang terlebih dahulu, sambil menunggu adzan Dhuhur. Usai shalat kami pun pamitan meneruskan perjalanan menuju Demak.

Menjelang Maghrib kami masuk kota Demak. Kami mencari penginapan, karena tujuan kami adalah bermalam di Demak, dengan niatan hendak berziarah ke makam Sunan Kalijogo dan makam Raden Patah, serta menikmati suasana Demak Kota Wali.

Alhamdulillah, kami mendapatkan penginapan di dekat makam Sunan Kalijogo, di daerah Kadilangu. Kami menyewa dua kamar, dengan `tambahan` hall 10x10 meter yang cukup besar untuk sebuah keluarga, dan meja tersedia panjang 1x4 meter, 2 kursi sofa besar, serta dua kursi sofa kecil, belum lagi dua pasang meja beserta 8 kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan hall ini letaknya tepat di depan kamar kami dan kebetulan kosong.

Begitu masuk kamar, kami bersama rombongan dewasa langsung shalat Maghrib dan Isya` jama` taqdim, sedangkan rombongan anak-anak langsung berlari-lari dan kejar-kejaran khas anak-anak, di hall Wisma Mustika 9 Jln. R. Sahid Kadilangu, tempat kami menginap tersebut.

Usai makan malam, kami sekeluarga berjalan kaki menuju makam Sunan Kalijogo untuk berziarah dan mencari barakah wali kekasih Allah yang shalih itu. Ternyata di makam Sunan Kalijogo, sudah banyak jamaah berziarah yang berdatangan dari berbagai daerah.

Saat usai ziarah dan kami keluar dari pintu gerbang makam, banyak penjual makanan dan minuman, maka kami pilih kedai dengan nama WEDANG JAHE RONDE SPESIAL RP 3000,- PAKAI SUSU RP 4000,-

Letak kedai yang kami hampiri adalah yang paling strategis, karena tepat di depan gapura makam, dan tampak bersih serta peneranagan lampu yang cukup memadai. Rupanya inilah kedai yang paling tepat jika diberi nama WEDANG JAHE RONDE BARAKAH SUNAN KALIJOGO.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam