|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 7 users |
Total Hari Ini: 200 users |
Total Pengunjung: 6224312 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
PERJALANAN MUDIK HARI - 14 |
Penulis: Pejuang Islam [ 10/7/2012 ] |
|
|
PERJALANAN MUDIK HARI - 14
Luthfi Bashori
Keinginan mempunyai simpanan kain berwarna putih untuk persiapan pembuatan baju koko/taqwa/gamis saat dibutuhkan, maka Sabtu pagi, 07 Juli 2012, kami minta diantarkan ke toko kain khusus bahan dasar batik Pekalongan.
Kami memilih bahan yang sesuai selera. Toko yang kami datangi ini adalah sentral pejualan bahan dasar batik, dan cara berjualan pun lebih banyak menggunakan ukuran yard/pis. Kami juga membeli bahan berwarna putih tulang selain warna putih bersih.
Rencananya, bahan itu tidak kami jahitkan sekaligus dan secepatnya, namun di saat kami membutuhkan, maka kami potong sesuai ukuran dan kami jahitkan kepada tukang jahit, sedangkan sisa bahannya kami simpan di almari.
Cara seperti ini sudah lama kami lakukan, jika ada kesempatan, biasanya kami membeli kain gelondongan, dan jika dihitung-hitung ongkosnya jauh lebih murah dibanding beli eceran atau meteran. Apalagi setiap orang yang berniat pergi jauh, pasti sudah mempersiapkan terlebih dahulu dana yang bakal dikeluarkan, maka kami pun sudah mempersiapkan hal yang sama, termasuk untuk membeli kain bahan baju koko/taqwa/gamis ini.
Pukul 10.30 selesailah acara pembelian bahan kain, kami mempersiapkan pemberangkatan melanjutkan perjalanan. Namun oleh tuan rumah ditahan sejenak karena sudah terlanjur dimasakkan bakso. Akhirnya kami makan siang terlebih dahulu, sambil menunggu adzan Dhuhur. Usai shalat kami pun pamitan meneruskan perjalanan menuju Demak.
Menjelang Maghrib kami masuk kota Demak. Kami mencari penginapan, karena tujuan kami adalah bermalam di Demak, dengan niatan hendak berziarah ke makam Sunan Kalijogo dan makam Raden Patah, serta menikmati suasana Demak Kota Wali.
Alhamdulillah, kami mendapatkan penginapan di dekat makam Sunan Kalijogo, di daerah Kadilangu. Kami menyewa dua kamar, dengan `tambahan` hall 10x10 meter yang cukup besar untuk sebuah keluarga, dan meja tersedia panjang 1x4 meter, 2 kursi sofa besar, serta dua kursi sofa kecil, belum lagi dua pasang meja beserta 8 kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan hall ini letaknya tepat di depan kamar kami dan kebetulan kosong.
Begitu masuk kamar, kami bersama rombongan dewasa langsung shalat Maghrib dan Isya` jama` taqdim, sedangkan rombongan anak-anak langsung berlari-lari dan kejar-kejaran khas anak-anak, di hall Wisma Mustika 9 Jln. R. Sahid Kadilangu, tempat kami menginap tersebut.
Usai makan malam, kami sekeluarga berjalan kaki menuju makam Sunan Kalijogo untuk berziarah dan mencari barakah wali kekasih Allah yang shalih itu. Ternyata di makam Sunan Kalijogo, sudah banyak jamaah berziarah yang berdatangan dari berbagai daerah.
Saat usai ziarah dan kami keluar dari pintu gerbang makam, banyak penjual makanan dan minuman, maka kami pilih kedai dengan nama WEDANG JAHE RONDE SPESIAL RP 3000,- PAKAI SUSU RP 4000,-
Letak kedai yang kami hampiri adalah yang paling strategis, karena tepat di depan gapura makam, dan tampak bersih serta peneranagan lampu yang cukup memadai. Rupanya inilah kedai yang paling tepat jika diberi nama WEDANG JAHE RONDE BARAKAH SUNAN KALIJOGO.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|