URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 196 users
Total Pengunjung: 6224308 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 13 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/7/2012 ]
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 13

Luthfi Bashori

Pagi pukul 06.00 pada Jumat, 6 Juli 2012, kami mulai memasukkan barang-barang ke dalam mobil, kami tata sedemikian rupa yang sekira nyaman untuk tempat duduk keluarga. Barang berat dan keras, kami letakkan di bagasi, sedangkan tas pakaian yang agak `empuk` sekalipun tidak selembut kasur, kami letakkan di depan kursi jok tempat duduk anak-anak, hingga dapat difungsikan sebagai kasur sementara, khususnya bagi dua putri kami yang berusia 3,5 tahun dan 2 tahun.

Usai berkemas, kami sarapan pagi dengan nasi lengkok khas Indramayu. Nasi lengkok bagi kami ibarat nasi pecel Jawa Timur tapi dominan manis berkecap. Adapun isinya hampir serupa dengan gado-gado walaupun tidak sama persis. Nasi lengkok yang kami makan itu beli di warung sebelah rumah yang dibungkus daun pisang dirangkap kertas minyak (bungkus nasi).

Sekitar pukul 10.00, kami bersiap-siap berangkat shalat Jumat, dan sengaja berangkat lebih awwal ke Masjid Agung Indramayu, karena sekalian membeli beberapa keperluan ringan untuk bekal perjalanan menuju Jawa Timur.

Usai makan siang, kami pamitan kepada keluarga untuk melanjutkan perjalanan pulang. Ada beberapa keponakan yang meminta agar kami menunda jadwal kepulangan ini. Namun karena sudah kami rencanakan untuk melanjutkan ibadah sunnah silaturrahim dan ziarah Walisongo, maka kami tetap memutuskan pamitan pulang bakda shalat Jumat.

Hari pertama dalam perjalanan ini sudah kami niatkan bermalam di Pekalongan. Ada beberapa alasan mengapa kami bermalam di Pekalongan, antara lain untuk menengok keluarga santri yang berkhidmat mendampingi mudik kami dengan menyupiri mobil yang kami kendarai.

Saat perjalanan memasuki kota Cirebon, kami mampir ke Pesantren Al-Khairat di Watubelah yang diasuh oleh Habib Migdad Baharun. Di sana kami bertemu Habib Migdad dan mertuanya, yaitu Habib Ali bin Yahya. Hampir satu jam kami bersilaturrahim dan berbincang-bincang.

Sekitar pukul 16.30 kami pamitan melanjutkan perjalanan ke Pekalongan. Mobil melaju lewat jalan tol panjang hingga keluar pintu Pejagan. Lumayan, perjalanan menjadi lancar dan agak dipersingkat. Tapi sayangnya di kota Tegal justru ada perbaikan jalan, hingga mobil merayap pelan sepanjang pembenahan itu.

Untung saja saat masuk wilayah kabupaten Tegal, ada sedikit hiburan mampir ke Toilet rekor MURI terbanyak, berjumlah 107 bilik yang disediakan oleh salah satu SPBU di daerah Gampyak Tegal. Keamanan di toilet MURI ini cukup meyakinkan, karena banyaknya CCTV yang terpasang di hampir semua sudut.

Akhirnya kami masuk kota Pekalongan pukul 22.30. Karena sudah lelah, kami sekeluarga langsung beristirahat untuk persiapan perjalanan esok hari dengan tujuan kota Demak sesuai niatan semula, dengan harapan kami besok sedapat mungkin kami berziarah ke makam Raden Fatah dan Sunan Kalijogo di Demak.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Adam  - Kota: malang
Tanggal: 7/7/2012
 
semoga esok menjadi perjalanan yang menyenangkan dan penuh kisah hikmah dari Ammi.
Dua pekan lamanya, Singosari seolah dingin. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Malam Ahad nanti rencana bermalam di Demak.

2.
Pengirim: Adnan  - Kota: Surabaya
Tanggal: 20/7/2012
 
Assalamu'alaikum wr.wb .

afwan ustadz ana nrobos masuk tanpa izin , afwan jiddan ya .
senang dalam hati ana ketika mendaat informasi tentang website pejuang islam ini , di tengah marak nya aliran aliran nyeleneh yang bermunculan ternyata masih ada yang konsisten dengan pemikiran para wali yang betul betul murni ,
Ustadz...., dalam hati ana ada kesedihan dan juga ada kerinduan . Sedih jika melihat cerita yang berkembang di tengah masyarakat kita tentang wali songgo , wa'llahu a'lam tentang kebenarannya . ini berkaitan dengan cerita yang sudah masuk di kita sejak kecil , bahwa para wali ini bisa menghilang , terbang , di bacok tidak mempan dll , ini bagaimana ustadz kebenarannya , kami dan kita yakin tentu ada kemuliaan tersndiri pada diri wali songgo ini ( karomah ) tapi kemuliaan yang Allah berikan. sementara di kitab kitab sejarah kita jarang mendapatkan kisah yang serupa ( tebang , hilang , tak' mempan senjata ) pada diri para sahabat rosul , bahkan rosul sendiri patah gigi graham beliau ketika perang uhud , mohon ustadz ana di beri penjelasan agar dalam menghormati para wali dan meneruskan perjuangannya , ana bisa terlepas dari pemahaman yang salah ... jazakallah ustadz ,

ana juga rindu , ingin bersilaturrahim dengan para penegak syari'at seperti ustadz lutfi , namun terkadang kesempatan yang membuat belum bisa bersilaturrahim .
adik ipar ana di PIQ ustadz , namanya Zainuddin Arsyad dari surabaya .
wassalamu'alikum wr.b. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Baca saja sejarjah perjuangan Para Walisongo lewat buku-buku resmi Situs Walisongo, seperti buku BABAT TANAH JAWA, karena tidak banyak tambah-tambahan unsur mistiknya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam