|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 7 users |
Total Hari Ini: 196 users |
Total Pengunjung: 6224308 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
PERJALANAN MUDIK HARI - 12 |
Penulis: Pejuang Islam [ 10/7/2012 ] |
|
|
PERJALANAN MUDIK HARI - 12
Luthfi Bashori
Kamis, 05 Juli, pukul 07.30, kami bersama rombongan keluarga berangkat melayat ke Purwakarta Jawa Barat, karena ada saudara sepupu, Ali bin Ahmad Basalamah yang wafat 40 hari yang lalu.
Semalam, berbarengan dengan malam Nisfu Sya`ban, adalah pelaksanaan tahlilan malam ke 40 untuk Almarhum Ali Basalamah.
Kami sekeluarga tidak sempat ikut tahlilan tersebut, karena harus menunggu kedatangan kakak ipar tertua datang dari Jakarta yang sepakat ikut rombongan melayat bersama kami.
Karena almarhum Ali Basalamah adalah anak dari adik perempuannya ayah mertua kami, Obed bin Awad Bamajbur, maka sekaligus ke Purwakarta ini, kami niatkan menengok bibi mertua, Aminah binti Awad Bamajbur. Usia bibi Aminah saat ini sekitar 80 tahun.
Dulu, saat kami menjadi kemanten baru, bibi Aminah menetap di sebelah rumah mertua di Indramayu, bahkan satu tembok dengan keluarga mertua. Namun, sejak tiga tahun yang lalu, beliau diajak pulang oleh putrinya yang menetap di Purwakarta.
Perhatian bibi Aminah sangat besar terhadap istri kami. Bisa dikatakan istri kami adalah keponakan terkasih di hati beliau. Hingga konon setiap kami mudik ke Indramayu, banyak sekali kiriman makanan yang selalu kami dapatkan dari beliau. Bahkan terkadang beliau sedikit memaksakan diri memasak ini dan itu khusus untuk kedatangan kami sekeluarga.
Tidak pagi tidak siang tidak malam, selalu saja beliau kirim makanan, mulai yang ringan sampai makanan berat. Bahkan terkadang ada double masakan ada di atas meja, masakan istri dan masakan bibi mertua.
Sekedar info, bahwa istri kami adalah anak bungsu. Sejak usia dua tahun ditinggal wafat sang ibu mertua, kemudian saat kelas dua SD ditinggal wafat sang ayah mertua. Maka yang terhitung menjadi mertua hidup bagi kami pribadi adalah para paman dan para bibi serta kakak-kakak ipar.
Karena itu, kedatangan kami ke Purwakarta saat ini ibarat ketemu `ibu mertua` yang baik hati, dan sangat perhatian kepada kami sekeluarga. Betapa bahagia yang tampak pada wajah beliau, saat kami bersilaturrahim menjenguknya. Sekalipun ingatan beliau sudah mulai berkurang, namun rasanya beliau tak ingin ditinggal jauh oleh keponakannya yang tercinta itu, apalagi ditinggal cucu-cucunya dari kami.
Kami ngobrol bersama bibi Aminah mulai pukul 11.00 hingga pukul 14.00, karena perjalanan sekitar 3 jam untuk sampai ke rumah Indramayu, maka siang harinya kami pamitan pulang ke Indramayu.
Bibi Aminah merasa keberatan, beliau meminta kami bermalam di Purwakarta, namun karena kami bersama rombongan keluarga yang lain, maka dengan berat hati kami harus pulang ke Indramayu, termasuk juga untuk persiapan pulang kembali ke Jawa Timur yang rencananya besok Jumat. Insyaallah kami akan pamitan pulang kepada keluarga setelah shalat Jumat di Indramayu.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|