URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 309 users
Total Pengunjung: 6224429 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 11  
Penulis: Pejuang Islam [ 10/7/2012 ]
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 11

Luthfi Bashori

Semalam menjelang kami tidur, tiba-tiba ada orang yang ingin bertemu. Konon tamu kami ini menetap di Hadramaut Yaman, namanya Husain bin Ali Annaqiib. Usia sekitar 55 tahun, dengan logat bicara bahasa Indonesia yang kagok, namun fasih berbahasa Arab.

Menurut pengakuannya, beliau dulu lahir di Semarang. Tatkala usia 7 tahun, beliau diajak ayahnya menetap di Hadramaut, dan sekolah di sana hingga dewasa. Rumah beliau di Hadramaut berdekatan dengan Rubath Habib Salim Assyathiri, ulama kondang yang sering berkunjung ke Indonesia. Bahkan sang tamu ini dapat menyebut sejumlah nama ulama kondang di hadramaut yang beliau ketahui serta sering menghadir majelis ta`lim mereka.

Sekitar pukul 22.30 beliau pamitan pulang ke rumahnya di daerah Sindang Indramayu. Selidik punya selidik, ternyata sang tamu juga menjadi menantu salah seorang warga Sindang Indramayu yang bermarga Bajre. Saat ini beliau sedang berada di rumah mertua dan ada kemungkinan untuk seterusnya menetap di Indonesia.

Kata beliau, di sekeliling keluarga mertuanya banyak yang fahamnya condong ke Al-irsyad/Muhammadiyah, hingga beliau lebih banyak berdiam diri jika membahas masalah agama. Sudah setahun ini beliau pulang ke rumah mertuanya, dan beliau lebih konsentrasi membesarkan anak serta menjaga aqidah istrinya sambil berdagang di toko pakaian yang dibelinya di pasar Indramayu.

Entah dari mana baliau mendengar informasi tentang kedatangan kami sekeluarga, sehingga beliau ingin sekali bertemu kami dan berkenalan lebih akrab. Maka kami sangat senang dapat menampung curhat beliau kepada kami.

Karena merasa satu paham dalam beraqidah dan bersyariat, maka kami berdua cepat akrab, dan beliau tidak canggung menyampaikan segala problematika yang ditemui selama hampir setahun hidup di Indonesia. Rasanya kami ikut bahagia dapat membantu saudara seiman dan seaqidah, sekalipun hanya berupa jawaban-jawaban dan pandangan hidup dari kami semata.

Pagi harinya, Rabu, 4 Juli 2012, sekitar pukul 09.00 kami pergi mengantarkan barang hasil belanjaan yang sudah kami kemas, ke tempat pengiriman paket ELTEHA. Karena isi kardusnya banyak, yaitu berupa pakaian baru dan baju lama yang habis dicuci namun belum disetrika dan tidak dibutuhkan lagi dalam perjalanan, maka ongkos pemaketannya juga cukupan mahal yaitu Rp 90.000,-

Namun tidak menjadi soal, karena saat kami perjalanan pulang nanti, tempat duduk di mobil akan menjadi luas dan nyaman. Siapa tahu di jalan ada sesuatu yang menarik hati dan bermanfaat, hingga dapat kami jadikan oleh-oleh juga.
Siang harinya ada saudara sepupu dari istri, bernama Muhammad Bamajbur yang mendatangi kami dan mengundang makan malam di rumahnya. Sebenarnya undangan sudah dijadwalkan makan siang, namun jika mengundang makan siang maka banyak keluarga yang berhalangan, maka undangan pun ditunda menjadi makan malam.

Ajang undangan makan seperti ini sudah mentradisi di kalangan keluarga mertua, jika ada sesuatu yang dinilai istimewa seperti bertambahnya keluarga karena kelahiran, atau usai aqad nikah, atau kedatangan `tamu` keluarga dari jauh, maka biasanya salah satu dari mereka ada yang berusaha mengumpulkan keluarga untuk makan bersama. Tradisi ini menjadikan hubungan silaturrahim semakin akrab dengan semua anggota keluarga.

Alhamdulillah, paling tidak kami dapat mengamalkan pesan Nabi SAW : Barang siapa yang ingin umurnya diperpanjang dan rizqinya diperluas maka hendaklah menjalin silaturrahim.

Malam Nisfu Sya`ban kali ini kami sekeluarga berharap mendapat barakah dari ibadah sunnah silaturrahim ini.

Adakalanya Allah menerima amalan ibadah mahdhah dari hamba-Nya, dan memasukkan hamba tersebut ke dalam sorga lantaran amalan ibadahnya itu diterima oleh Allah. Namun tak jarang Allah memasukkan seseorang ke dalam sorga-Nya karena keistiqamahan si hamba dalam bermasyarakat kepada sesamanya, atas dasar mengikuti tuntunan Nabi SAW secara baik.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam